Anak-anak Mampu Menebak Pikiran Orang Lain  

Reporter

Jumat, 1 Februari 2013 03:30 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak ternyata bisa menebak apa yang orang lain pikirkan. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society ini meneliti anak-anak di seluruh dunia. Mulai dari pedesaan di Cina bahkan hingga ke pulau-pulau terpencil di Fiji.

Sebelumnya, para ilmuwan menduga bahwa kemampuan mereka untuk memahami perspektif orang lain muncul setelah mereka berusia kanak-kanak. "Temuan ini mungkin menjelaskan kemampuan sosial yang membedakan kita dengan kerabat yang paling dekat, simpanse," kata penulis studi, H. Clark Barrett, antropolog di Universitas California, Los Angeles

Manusia tercatat sangat baik menyimpulkan keadaan mental orang lain, seperti emosi mereka, keinginan dan pengetahuan mereka. "Anak-anak bisa memainkan peran penting dalam transmisi budaya dan pembelajaran sosial," kata Barrett.

Para peneliti mengadakan uji klasik pemahaman anak-anak. Mereka diberi tugas tentang keyakinan palsu. Satu orang mendatangi kamar dan menempatkan suatu obyek, misalnya gunting dan menempatkan benda itu tersembunyi. Lalu, orang kedua datang dan mengambil gunting itu lalu menempatkannya di dalam saku tanpa sepengetahuan orang pertama. Seseorang akan meminta si anak untuk menebak di mana orang pertama tadi akan mencari gunting itu.

Tugas ini sulit karena anak-anak harus memiliki teori pikiran atau kemampuan untuk memahami perspektif orang lain. Anak-anak usia 4 sampai 7 tahun di negara Barat, kebanyakan dapat menjawab bahwa orang pertama akan mencari gunting itu di tempat persembunyiannya. Karena individu ini tak tahu jika gunting tersebut sudah berpindah tangan. Tetapi anak-anak di seluruh dunia cenderung memberikan jawaban yang berbeda sesuai dengan usianya.

Untuk mengetahuinya, para peneliti mempelajari hampir semua anak-anak dalam tiga komunitas di Cina, Fiji, dan Ekuador dari usia 19 bulan hingga 5 tahun. Tim ini mencipakan sebuah drama live-action dengan set-up mirip dengan uji keyakinan palsu. Seorang pria meninggalkan beberapa gunting yang disembunyikan dalam kotak. Sementara orang lain datang dan mengambil gunting itu ke dalam sakunya.

Para peneliti kemudian merekam reaksi anak-anak itu. Anak-anak secara konsisten memandang kotak. Ini menunjukkan bahwa anak-anak kecil itu mengharapkan pria tadi untuk mencari gunting di tempat sebelumnya ia menyimpan gunting.

Dalam kasus ini terlihat bahwa anak-anak sedang memahami apa yang diyakini oleh pria pertama tadi dan juga apa yang pria tersebut tidak tahu. Anak-anak perlu membuat kesimpulan yang canggih tentang pengetahuan si pria tersebut. Buka wawasan dan simak berita iptek lainnya di sini.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya