TEMPO.CO, San Diego - Peneliti geologi kelautan dari University of California menemukan pelumas yang melicinkan pergerakan lempeng bumi. Fenomena ledakan gunung api dan gempa bumi dibantu material ini.
Pelumas tersebut adalah batuan leleh yang terletak di lapisan mantel. Material cair ini menjadi landasan lempeng tektonik sehingga mempermudah pergeseran mendatar.
"Letaknya di pertemuan lempeng membuat material ini penting dalam memahami aktivitas geologi," ujar Kerry Key, peneliti dari Scripps Institution of Oceanography, University of California.
Bencana gunung api atau gempa bumi seperti yang sering melanda Indonesia dipicu oleh pergerakan lempeng.
Penemuan terjadi ketika tim ahli mengikuti ekspedisi kelautan melintasi Palung Amerika Tengah di lepas pantai Nikaragua pada 2010. Mereka memetakan dasar laut dan lapisan-lapisan di bawahnya menggunakan teknik baru yang ditemukan peneliti Scripps.
Alat terdiri dari penangkap gelombang elektromagnetik yang digelar di dasar laut. Sensor pada alat ini sangat peka mendeteksi getaran alami yang dihasilkan gerakan kerak dan mantel bumi. Data yang mereka kumpulkan dikirim kembali ke kapal riset Melville.
Sekali menangkap gelombang, peneliti melihat "tembus pandang" hingga kedalaman 25 kilometer di bawah dasar laut. Pada kedalaman ini, peneliti menyaksikan lapisan batuan leleh yang tebal yang menopang lempeng Cocos, tempat berdirinya daratan Amerika Tengah. "Lokasinya batuan leleh ini sangat mengejutkan," ujar dia.
Sebelum penemuan ini, peneliti berdebat panjang soal penyebab pergerakan lempeng di atas mantel bumi. Salah satu teori yang diajukan menyebutkan rembesan air ke dalam mineral bisa mengubah mantel menjadi liat. Lapisan inilah yang melicinkan pergerakan lempeng. Bertahun-tahun, peneliti tak kunjung menemukan bukti yang meneguhkan atau meruntuhkan teori ini.
Menurut Key, peneliti tidak menemukan keberadaan air yang melunakkan mantel. Pelumas lempeng, kata dia, dihasilkan pelelehan mantel sehingga bersifat liat sehingga cukup licin sebagai penyebab pergeseran mendatar.
ANTON WILLIAM | UCSD.EDU
Berita Terpopuler:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Ramai-ramai Patok 'Kebun Binatang' Djoko Susilo
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer
Jokowi Tak Persoalkan Hengkangnya 90 Perusahaan
Pengganti Pramono Edhie di Tangan Presiden
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya