TEMPO.CO, Perth - Para ilmuwan Australia telah berhasil mengembangkan dua pasang model pakaian selam anti-hiu. Pakaian ini dirancang untuk menyamarkan tubuh para penyelam saat berhadapan dengan ikan ganas tersebut. Sebuah tim peneliti dari University of Western Australia bekerja sama dengan desainer dari Shark Attack Mitigation Systems (SAMS) untuk membuat pakaian selam ini.
Seperti yang dilansir Dailymail, pada 18 Juli 2013, pola biru yang terdapat pada setelan pakaian selam Elude tidak dapat dilihat oleh hiu karena binatang tersebut buta warna. Sementara pola garis-garis pada setelan Diverter meniru warna ikan beracun yang akan memperingatkan hiu untuk menjauhinya. Para penciptanya mengungkapkan, pakaian selam ini juga diklaim dapat menyelamatkan nyawa para penyelam.
“Kombinasi warna yang kontras akan memberikan efek yang optimal di berbagai kedalaman air,” ujar salah seorang periset SAMS. Perusahaan percaya bahwa kemungkinan diserang hiu saat memakai pakaian ini sangatlah kecil. Sebab, hiu tersebut tidak bisa melihat target yang terlindungi pakaian selam khusus ini. Tak hanya itu, para desainer juga telah menciptakan papan selancar dengan warna yang sama sesuai dengan pakaian selam yang diciptakan.
Ide pembuatan pakaian selam ini tercipta atas kasus penyerangan hiu di Australia Barat, yang juga telah memberikan reputasi buruk bagi negara itu. Pakaian ini juga telah diteliti dan diuji coba selama dua tahun. Untuk Anda yang tertarik ingin memiliki pakaian selam ini, Anda bisa mendapatkannya dengan harga £ 300 atau sekitar Rp 4,5 juta di Wetsuits Radiator.
DAILYMAIL.CO.UK | ANINDYA LEGIA PUTRI
Berita Terpopuler:
Ansor: Berlagak Jagoan, Warga Lawan FPI
Begini Kronologi Bentrok FPI di Kendal
7 Bisnis Spektakuler Incaran Yusuf Mansur
Dahlan Iskan:Yusuf Mansur Mau Beli Bank Muamalat
Dahlan: Saya Tak Mau Nama Yusuf Mansur Jelek
Berita terkait
Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya
9 jam lalu
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.
Baca SelengkapnyaSuhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup
5 hari lalu
Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018
Baca SelengkapnyaPasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza
18 hari lalu
Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat
Baca SelengkapnyaSiprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK
19 hari lalu
Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam
Baca SelengkapnyaProfesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika
21 hari lalu
Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh
27 hari lalu
Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.
Baca SelengkapnyaItalia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam
39 hari lalu
Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam
Baca Selengkapnya18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut
50 hari lalu
Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara
Baca SelengkapnyaBantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza
57 hari lalu
World Central Kitchen mengkonfirmasi 200 ton bantuan kemanusiaan sudah tiba di utara Gaza pada Jumat, 15 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut
15 Maret 2024
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan lokasi pembersihan hasil sedimentasi di laut.
Baca Selengkapnya