TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu Microsoft dan Nokia sudah mantap bekerja sama untuk meningkatkan angka penjualan. Bahkan Microsoft memutuskan membeli Nokia dengan harga Rp. 80,3 triliun. Hal tersebut memunculan spekulasi baru tentang bagaimana nasib vendor lain seperti BlackBerry. Memang, saat ini penjualan BlackBerry melemah karena kalah bersaing dengan Google dan Apple.
BlackBerry sendiri masih optimistis dengan performa perusahaannya. Mereka juga percaya diri harga saham perusahaan akan meningkat. Beberapa pihak juga menganggap BlackBerry masih kuat di pasaran hingga saat ini. Di tengah optimisme seperti itu, siapakah yang tertarik membeli perusahaan yang bermarkas di Kanada itu? (Baca: Dibanding Skype, Harga Nokia Lebih Murah)
Menurut sumber dari Bloomberg, Microsoft rupanya juga tertarik melirik BlackBerry. Dulu, tahun 2011, Microsoft memang pernah tertarik pada BlackBerry. Namun, CEO Microsoft, Steve Ballmer menyatakan bahwa saat itu, BlackBerry bukanlah investasi yang tepat. Tapi kini situasinya berbeda. Jika Microsoft ingin kembali menaikkan saham, BlackBerry mungkin salah satu peluangnya.
BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
7 hari lalu
BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inklusi keuangan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, berkolaborasi dengan Microsoft untuk mengeksplor Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning