Populasi Koala Turun, Peneliti Gelar Sensus  

Reporter

Rabu, 20 November 2013 15:59 WIB

Koala koleksi kebun binatang Featherdale Wildlife, Sydney, Australia. Foto: Anis D Setiawati

TEMPO.CO, Canberra - Para peneliti meyakini populasi koala terus menurun. Penyakit dan meluasnya populasi manusia dipercaya sebagai faktor utama penyebab merosotnya jumlah hewan berkantung khas Australia itu. Faktor alam seperti kekeringan berkepanjangan dan kebakaran hutan di Australia berada di urutan selanjutnya.

Untuk mencegah menyusutnya populasi koala, para ahli ekologi Australia yang tergabung dalam Asosiasi Taman Nasional Australia merekrut sukarelawan untuk membantu sensus yang akan dilakukan di negara bagian Queensland dan New South Wales. Populasi koala di wilayah dua negara bagian itu paling rentan mengalami penurunan.

Melalui program yang disebut Great Koala Count, peneliti berharap dapat melacak jumlah koala di alam liar dan berapa penurunan populasinya sehingga dapat diambil tindakan perlindungan terhadap mamalia endemik itu.

"Anda harus perhatikan pohon tinggi, pohon kecil, atau pohon yang rimbun dengan baik agar dapat memastikan keberadaan koala," kata Profesor Robert Close dari University of Western Sydney, saat memberikan wejangan kepada sukarelawan.

Seperti dikutip dari laman CBS News, Rabu, 20 November 2013, para sukarelawan dibekali ponsel berkamera dan kuesioner sebelum diterjunkan ke dalam hutan untuk melihat seberapa banyak koala hidup yang berada di pohon.

Grainne Cleary dari Asosiasi Taman Nasional Australia mengatakan, konservasi koala dilakukan dengan mengadopsi teknologi abad ke-21. "Kami menggunakan aplikasi ponsel pintar sehingga memudahkan orang untuk berkontribusi," katanya.


Berdasarkan data pemerintah Australia, populasi koala di Queensland dan New South Wales telah mengalami penurunan. Selama 1990 dan 2010, jumlah koala di dua negara bagian itu masing-masing turun 33 dan 43 persen. Populasi koala dikhawatirkan terus menurun karena berbagai faktor.

CBS NEWS | ROSALINA

Baca juga:

Makalah Riset Indonesia Banyak Hasil Contekan?

HTC Luncurkan Tiga HTC One

BlackBerry Bandingkan Layanan BBM Para Pesaing

Jam Pintar Samsung Terjual 800 Ribu Unit

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

26 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

26 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

29 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya