TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang akhir 2013, Ericsson ConsumerLab telah mengidentifikasi tren konsumen terpopuler pada 2014 dan tahun-tahun berikutnya. “Tren paling penting yang kita lihat adalah permintaan yang masif terhadap aplikasi dan layanan di segala industri dan sektor masyarakat. Hal itu berpotensi mengubah kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujar Hardyana Syintawati, Vice President Marketing and Communications Ericsson Indonesia di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2013.
Program riset global Ericsson dilakukan berdasarkan wawancara tahunan dengan lebih dari 100 ribu individu di lebih dari 40 negara dan 15 kota besar di dunia. Berikut hasil riset itu.
1. Aplikasi mengubah masyarakat
Saat ini kita memasuki fase baru dalam penggunaan smartphone secara cepat dan beragam, dan banyak orang mencari aplikasi dalam segala bidang, dari aplikasi untuk berbelanja dan kebutuhan sehari-hari hingga komunikasi dengan pihak berwenang dan transportasi. Aplikasi menjadi makin penting dibanding smartphone apa yang Anda gunakan.
2. Tubuh pengguna adalah kata kunci baru
Berbagai situs meminta pengguna untuk membuat kata kunci yang lebih panjang dengan menggabungkan angka, huruf, dan simbol, yang hampir tidak mungkin untuk selalu diingat. Hal ini memicu tumbuhnya kepentingan bagi alternatif biometric. Riset ConsumerLab menemukan bahwa 52 persen pengguna smartphone ingin menggunakan sidik jari mereka daripada kata kunci dan 48 persen pengguna smartphone tertarik menggunakan pengenalan mata (eye recognition) untuk membuka layar smartphone mereka. Sebanyak 74 persen percaya bahwa smartphone biometric akan banyak digunakan selama 2014.
3. Tubuh yang terukur
Tekanan darah, denyut jantung, dan langkah merupakan beberapa contoh aktivitas tubuh yang ingin kita ukur dengan perangkat mobile. Sebanyak 40 persen pengguna smartphone menginginkan telepon mereka untuk mencatat semua aktivitas fisik mereka dan 56 persen pengguna ingin memonitor tekanan darah dan denyut jantung menggunakan cincin.
4. Internet diharapkan terdapat di mana-mana
Pengguna smartphone mulai menyadari bahwa petunjuk sinyal di telepon mereka tidak lagi memberikan petunjuk yang sesuai, ketika sinyal yang memadai untuk panggilan suara tidak cukup bagus untuk layanan Internet. Riset Ericsson menemukan bahwa kepuasan terendah pengguna smartphone terhadap layanan Internet ketika mereka berada di jalur kereta api bawah tanah.
<!--more-->
5. Smartphone mengurangi kesenjangan digital
Akses Internet pada skala global yang masih belum mencukupi dan terdistribusi secara merata menimbulkan kesenjangan digital. Kehadiran smarphone murah membuat konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk mengakses layanan Internet. Sebesar 51 persen konsumen global merasa bahwa telepon mobile mereka merupakan teknologi paling penting.
6. Manfaat online lebih penting dibanding kekhawatiran terhadapnya
Seiring Internet menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, risiko keterkoneksian menjadi semakin terlihat. Sebanyak 56 persen pengguna Internet harian sangat memperhatikan isu privasi. Namun, hanya 4 persen yang mengatakan mereka akan sedikit menggunakan Internet.
7. Permintaan video
Riset Ericsson menemukan 38 persen responden mengatakan mereka menonton video klip yang direkomendasikan teman mereka setidaknya beberapa kali dalam seminggu. Teman memiliki pengaruh yang besar terhadap blog yang kita baca dan kebiasaan mendengar kita.
8. Membuat konsumsi data pengguna terlihat
Sebanyak 48 persen konsumen menggunakan aplikasi untuk mengetahui lebih jauh mengenai konsumsi data mereka. Ketika 41 persen konsumen ingin mengetahui berapa banyak data yang mereka gunakan, 33 persen ingin memastikan tagihan mereka secara benar, dan 31 persen tidak ingin melebih batas data operator mereka. Riset ini juga mengungkapkan 37 persen pemilik smartphone secara berkala menggunakan aplikasi untuk mengetes kecepatan koneksi mereka.
9. Sensor di berbagai tempat pusat aktivitas
Pada akhir 2016, sekitar 60 persen pemilik smartphone percaya bahwa sensor akan digunakan pada sektor mana pun, dari sektor kesehatan dan transportasi publik hingga ke mobil, rumah, hingga tempat kerja kita.
10. Memutar, menghentikan, dan kembali memutar di mana saja
Dengan sebanyak 19 persen dari total waktu stream digunakan pada smartphone atau tablet, konsumen mengalihkan lokasi di mana mereka menonton televisi untuk menyesuaikan dengan hidup keseharian mereka. Contohnya, mereka mulai menonton konten di rumah, menghentikannya sementara, dan melanjutkan menonton selama mereka bergerak untuk bekerja.
Simak berita tekno lainnya di sini
ERWIN Z
Berita lain
Smartfren Beberkan Beda Andromax I2 dan G
E-mail Bermasalah, Bos Yahoo Minta Maaf
Xiaomi Tawarkan Wi-Fi Router Terurai Murah
Tablet Rp 600 Ribu Diluncurkan di Inggris Raya
Nadella, Salah Satu Calon Pengganti Ballmer