PT Mitra Integrasi Informatika menerima plakat dari Commvault sebagai tanda kerja sama bisnis di Hotel JS Suwana, Rasuna Said, Jakarta (18/6). TEMPO/Martha silaban
TEMPO.CO , Jakarta - Pertumbuhan data yang tak tertandingi menjadi tanda manajemen data sebagai isu umum bagi perusahaan di Indonesia. Menanggapi hal tersebut PT Mitra Integrasi Informatika (MII) menjalin kerjasama dengan CommVault sebagai reseller solusi manajemen data “Simpana” di Indonesia.
MII berfokus untuk memperluas jangkauan pelanggan dan market share CommVault di segmen pasar enterprise menengah dan besar. “Karena pertumbuhan data pelanggan kami terus meningkat secara eksponensial, “ kata Sjafril Effendi, Presiden Direktur PT MII di Hotel JS Suwana, Jakarta, Rabu, 18 Juni 2014.
Pada saat ini MII melayani banyak perusahaan di Indonesia dan berencana memberikan nilai lebih kepada para pelanggan corporate-nya melalui solusi manajemen data CommVault, Simpana.
Laporan penelitian terbaru IDC menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang berbasis di ASEAN memperkirakan pertumbuhan data sekitar 20-50 persen pada 2014. Dan 17 persen di antaranya memperkirakan lebih dari 50 persen pertumbuhan.
“Kami memastikan bahwa elemen-elemen penting dalam bisnis dapat diidentifikasi secara akurat, disimpan secara hemat biaya, dan dijaga dengan cara yang bisa diakses dan aman menjadi pembeda bisnis yang signifikan,” kata Sjafril. (Baca:NetApp FAS8000, Mengatur Data Lebih Fleksibel)
Sejauh ini, kata dia, sudah 5 perusahaan yang menyatakan akan memakai software Simpana. Di antaranya perusahaan rokok, sandang, dan food consumer. “Kami menaruh perhatian pada perusahaan lokal,” kata dia.
<!--more-->
Indrabayu Adhitya Sutanto, Product Manager PT MII mengatakan Simpana memberikan perlindungan data untuk menjaga perangkat laptop dan desktop yang didistribusikan secara internal, termasuk ponsel cerdas. Produk ini mendukung sistem terbaru Windows, Mac, dan Linux dengan solusi yang sama.
Tom Sawyer, Area Vice President APAC, CommVault Systems mengatakan kemitraan dengan MII mereflesikan komitmen yang semakin besar untuk Indonesia dan wilayah Asean.
“Terdapat tanda-tanda yang nyata bahwa perusahaan Indonesia berada di titik puncak peninjauan solusi legacy dan memberikan pertimbangan lebih serius untuk manajemen data mereka,” kata Sawyer.
CommVault didirikan pada 1996 dan saat ini beroperasi di 19 negara APAC setelah pertama kali didirikan di wilayah tersebut pada 2003. Perusahaan ini dipercaya oleh lebih dari 5.000 pelanggan di seluruh wilayah untuk satu alasan-fokus perusahaan yang hanya kepada manajemen data dan informasi. (Baca:Web Pass, Solusi Layanan Data Berbasis Waktu)