MII Menjadi Reseller Software Simpana CommVault

Reporter

Jumat, 20 Juni 2014 05:33 WIB

PT Mitra Integrasi Informatika menerima plakat dari Commvault sebagai tanda kerja sama bisnis di Hotel JS Suwana, Rasuna Said, Jakarta (18/6). TEMPO/Martha silaban

TEMPO.CO , Jakarta - Pertumbuhan data yang tak tertandingi menjadi tanda manajemen data sebagai isu umum bagi perusahaan di Indonesia. Menanggapi hal tersebut PT Mitra Integrasi Informatika (MII) menjalin kerjasama dengan CommVault sebagai reseller solusi manajemen data “Simpana” di Indonesia.

MII berfokus untuk memperluas jangkauan pelanggan dan market share CommVault di segmen pasar enterprise menengah dan besar. “Karena pertumbuhan data pelanggan kami terus meningkat secara eksponensial, “ kata Sjafril Effendi, Presiden Direktur PT MII di Hotel JS Suwana, Jakarta, Rabu, 18 Juni 2014.

Pada saat ini MII melayani banyak perusahaan di Indonesia dan berencana memberikan nilai lebih kepada para pelanggan corporate-nya melalui solusi manajemen data CommVault, Simpana.

Laporan penelitian terbaru IDC menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang berbasis di ASEAN memperkirakan pertumbuhan data sekitar 20-50 persen pada 2014. Dan 17 persen di antaranya memperkirakan lebih dari 50 persen pertumbuhan.

“Kami memastikan bahwa elemen-elemen penting dalam bisnis dapat diidentifikasi secara akurat, disimpan secara hemat biaya, dan dijaga dengan cara yang bisa diakses dan aman menjadi pembeda bisnis yang signifikan,” kata Sjafril. (Baca:NetApp FAS8000, Mengatur Data Lebih Fleksibel)

Sejauh ini, kata dia, sudah 5 perusahaan yang menyatakan akan memakai software Simpana. Di antaranya perusahaan rokok, sandang, dan food consumer. “Kami menaruh perhatian pada perusahaan lokal,” kata dia.

<!--more-->

Indrabayu Adhitya Sutanto, Product Manager PT MII mengatakan Simpana memberikan perlindungan data untuk menjaga perangkat laptop dan desktop yang didistribusikan secara internal, termasuk ponsel cerdas. Produk ini mendukung sistem terbaru Windows, Mac, dan Linux dengan solusi yang sama.

Tom Sawyer, Area Vice President APAC, CommVault Systems mengatakan kemitraan dengan MII mereflesikan komitmen yang semakin besar untuk Indonesia dan wilayah Asean.

“Terdapat tanda-tanda yang nyata bahwa perusahaan Indonesia berada di titik puncak peninjauan solusi legacy dan memberikan pertimbangan lebih serius untuk manajemen data mereka,” kata Sawyer.

CommVault didirikan pada 1996 dan saat ini beroperasi di 19 negara APAC setelah pertama kali didirikan di wilayah tersebut pada 2003. Perusahaan ini dipercaya oleh lebih dari 5.000 pelanggan di seluruh wilayah untuk satu alasan-fokus perusahaan yang hanya kepada manajemen data dan informasi. (Baca:Web Pass, Solusi Layanan Data Berbasis Waktu)

MARTHA WARTA SILABAN

Terpopuler:
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, Kenapa?

KPK: Jangan Ada Lagi Menteri seperti Suryadharma

KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip

Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, KPK Santai

Hujan Ekstrem di Jabodetabek hingga Pekan Depan

Berita terkait

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

17 Juni 2022

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.

Baca Selengkapnya

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

7 Oktober 2019

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.

Baca Selengkapnya

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

7 Oktober 2019

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.

Baca Selengkapnya

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

11 Desember 2017

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

9 Agustus 2017

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

5 Agustus 2017

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.

Baca Selengkapnya

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

26 Juli 2017

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.

Baca Selengkapnya

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

26 Juli 2017

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

25 Juli 2017

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

25 Juli 2017

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.

Baca Selengkapnya