Mendarat di Komet, Philae Sempat Mental Dua Kali

Reporter

Jumat, 14 November 2014 17:02 WIB

Pesawat pendarat Philae bagian dari roket Rosetta mendarat di permukaan komet 67P / Churyumov-Gerasimenko, 13 November 2014. Philae menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mendarat di sebuah komet. AP/Esa/Rosetta/Philae

TEMPO.CO, Jakarta - Robot Philae yang meluncur dari wahana induk Rosetta sukses mendarat di atas komet Churyumov-Gerasimenko pada 12 November 2014 pukul 23.05 WIB. Pendaratan ini adalah rekor sejarah manusia karena untuk pertama kalinya berhasil menempatkan wahana di atas komet. Di balik kesuksesan itu, misi yang dioperasikan Badan Antariksa Eropa ini nyaris gagal karena Philae sempat terguling dua kali ketika mencoba mendarat.

Bagi para ilmuwan di Pusat Kendali Darmstadt, Jerman, mendaratkan wahana sebesar kulkas di komet yang meluncur sangat cepat adalah tantangan besar. Komet itu mengorbit matahari dengan kecepatan mencapai 135 ribu kilometer per jam. (Baca: Sulitnya Mendaratkan Robot Philae Di Komet)

Operator di Pusat Kendali tidak bisa mengendalikan Philae secara langsung. Jarak komet itu dengan Bumi mencapai 510 juta kilometer. Gelombang radio yang bergerak dengan kecepatan cahaya dari Bumi saja butuh waktu hampir 30 menit untuk mencapai wahana. Yang bisa dilakukan untuk mendaratkan Philae adalah membuat perhitungan awal dan memprogramnya agar berjalan otomatis. (Baca: Robot Philae Kumpulkan Sampel Tubuh Komet)

Dalam usaha pendaratan yang memakan waktu tujuh jam, Philae sempat terpental dua kali. Philae awalnya berhasil turun di Agilkia, lokasi pendaratan pilihan yang datar dan lembut. Namun harpun yang seharusnya menjadi jangkar robot gagal ditembakkan. Tanpa penambat apa pun, robot terpelanting sekitar 1 kilometer di atas komet. Dia sempat melayang dua jam sebelum kembali mencoba mendarat.

Lokasi pendaratan Philae pun meleset satu kilometer dari target semula. Philae kini tertambat erat di balik bayang-bayang tebing komet. Matt Taylor, ilmuwan di Misi Rosetta, mengatakan instrumen di Philae diatur ulang untuk mengubah posisi wahana menjadi lebih baik. "Yang terpenting, kami harus memastikan di mana posisinya. Ketika berhasil berkontak lagi dengan Philae, kami berharap bisa menggunakan instrumen di robot itu dan Rosetta untuk mengatur ulang sinyal lalu mengendalikannya dari sini," kata Taylor seperti ditulis Telegraph, 13 November 2014.

Dari posisinya sekarang, Philae sudah bisa mengirimkan gambar-gambar awal. Gambar permukaan yang dikirim Philae mengindikasikan robot itu ada di sisi terjauh bagian tepi kawah besar komet. Area itu awalnya sempat direkomendasikan sebagai lokasi pendaratan, namun ditolak. "Posisinya bisa ada di mana saja di tepi kawah. Itu bisa menjelaskan soal keanehan orientasi yang tampak," kata Kepala Misi Pendaratan Stephan Ulamec. (Baca: Rosetta Kirimkan Foto Pendaratan Philae di Komet)

ESA | BBC | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
Ilmuwan Ungkap Kejanggalan Plot Film Interstellar
Lagi, Ikan Purba Tertangkap di Perairan Sulawesi
Siap-siap, Path Buka Kantor di Indonesia Awal 2015
Asus Zenfone 4S, Tangguh Berkat Chipset Intel
Pengguna Path di RI Paling Gemar Unggah Meme
Perbandingan Passport dengan BlackBerry Premium











Advertising
Advertising

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya