Pesawat pendarat Philae bagian dari roket Rosetta mendarat di permukaan komet 67P / Churyumov-Gerasimenko, 13 November 2014. Philae menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mendarat di sebuah komet. AP/Esa/Rosetta/Philae
TEMPO.CO,Jakarta - Robot Philae yang meluncur dari wahana induk Rosetta sukses mendarat di atas komet Churyumov-Gerasimenko pada 12 November 2014 pukul 23.05 WIB. Pendaratan ini adalah rekor sejarah manusia karena untuk pertama kalinya berhasil menempatkan wahana di atas komet. Di balik kesuksesan itu, misi yang dioperasikan Badan Antariksa Eropa ini nyaris gagal karena Philae sempat terguling dua kali ketika mencoba mendarat.
Bagi para ilmuwan di Pusat Kendali Darmstadt, Jerman, mendaratkan wahana sebesar kulkas di komet yang meluncur sangat cepat adalah tantangan besar. Komet itu mengorbit matahari dengan kecepatan mencapai 135 ribu kilometer per jam. (Baca: Sulitnya Mendaratkan Robot Philae Di Komet)
Operator di Pusat Kendali tidak bisa mengendalikan Philae secara langsung. Jarak komet itu dengan Bumi mencapai 510 juta kilometer. Gelombang radio yang bergerak dengan kecepatan cahaya dari Bumi saja butuh waktu hampir 30 menit untuk mencapai wahana. Yang bisa dilakukan untuk mendaratkan Philae adalah membuat perhitungan awal dan memprogramnya agar berjalan otomatis. (Baca: Robot Philae Kumpulkan Sampel Tubuh Komet)
Dalam usaha pendaratan yang memakan waktu tujuh jam, Philae sempat terpental dua kali. Philae awalnya berhasil turun di Agilkia, lokasi pendaratan pilihan yang datar dan lembut. Namun harpun yang seharusnya menjadi jangkar robot gagal ditembakkan. Tanpa penambat apa pun, robot terpelanting sekitar 1 kilometer di atas komet. Dia sempat melayang dua jam sebelum kembali mencoba mendarat.
Lokasi pendaratan Philae pun meleset satu kilometer dari target semula. Philae kini tertambat erat di balik bayang-bayang tebing komet. Matt Taylor, ilmuwan di Misi Rosetta, mengatakan instrumen di Philae diatur ulang untuk mengubah posisi wahana menjadi lebih baik. "Yang terpenting, kami harus memastikan di mana posisinya. Ketika berhasil berkontak lagi dengan Philae, kami berharap bisa menggunakan instrumen di robot itu dan Rosetta untuk mengatur ulang sinyal lalu mengendalikannya dari sini," kata Taylor seperti ditulis Telegraph, 13 November 2014.
Dari posisinya sekarang, Philae sudah bisa mengirimkan gambar-gambar awal. Gambar permukaan yang dikirim Philae mengindikasikan robot itu ada di sisi terjauh bagian tepi kawah besar komet. Area itu awalnya sempat direkomendasikan sebagai lokasi pendaratan, namun ditolak. "Posisinya bisa ada di mana saja di tepi kawah. Itu bisa menjelaskan soal keanehan orientasi yang tampak," kata Kepala Misi Pendaratan Stephan Ulamec. (Baca: Rosetta Kirimkan Foto Pendaratan Philae di Komet)
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.