Ahli ITB: Tsunami Palu Datang dari Berbagai Arah

Senin, 29 Oktober 2018 10:18 WIB

Darmi, 48 tahun, dan saudara lelakinya, Rusli, 43 tahun, berdiri di luar rumahnya yang hancur akibat gempa dan tsunami setelah mencari pakaian dan barang-barang lain di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, 10 Oktober 2018. Saat terjadi gempa, Darmi bersama kakak perempuan, dua saudara perempuan, dan tiga cucunya, yang tengah berada di dalam rumah, melarikan diri ke perbukitan. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Bandung - Tsunami yang terjadi di Teluk Palu berasal dari beberapa arah pasca gempa kuat bermagnitudo 7,4 pada 28 September 2018. Peneliti dan ahli tsunami dari Institut Teknologi Bandung Hamzah Latief mengatakan ada tsunami besar dan kecil atau lokal yang terjadi. “Penduduk lihat arah tsunami, minimal ada dua gelombang dari arah berlawanan,” katanya.

Baca: Pakar ITB Pastikan Tsunami Palu Akibat Longsoran Endapan
Baca: Ada 2 Dugaan Penyebab Tsunami Palu: Longsor Bawah Laut dan...
Baca: Begini Penampakan Kota Palu Sebelum dan Setelah Tsunami

Tsunami ada yang disebabkan langsung oleh deformasi batuan ketika diguncang gempa kuat, dan ditambah pula akibat longsoran material sedimen yang berguguran ke dasar teluk. Hamzah meyakini deformasi akibat gempa bumi tidak mampu membangkitkan tsunami setinggi hasil pengukuran, sehingga kemungkinan besar ada pengaruh akibat longsoran, juga adanya tsunami lokal.

Di acara diskusi terbuka gempa Lombok dan Palu di Aula Timur ITB, Selasa, 23 Oktober 2018, ia yakin di dalam teluk ada tsunami begitu gempa 7,4. “Kesimpulan sementara tinggi tsunaminya 3-4
meter di atas muka tanah berdasarkan pengukuran, di lokasi lain ada yang lebih tinggi lagi,” katanya. Jarak rendaman air lautnya mencapai 200-300 meter dan cepat surut.

Selain itu, ada longsoran material sedimen di sekitar teluk sepanjang 30 kilometer dan lebar 7 kilometer itu yang berperan dalam kejadian tsunami. Bukti awalnya dari rekaman video publik yang beredar di Internet.

Advertising
Advertising

Air yang masuk ke daratan terlihat berwarna keruh, yang berarti ada sedimen atau
endapan yang jatuh ke laut. “Dugaan adanya longsoran terbukti dari pola pergerakan gelombangnya,” kata Hamzah.

Anggota tim Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) itu ketika melakukan survei lokasi pada 9-13 Oktober lalu, mendapatkan setidaknya empat lokasi titik longsoran, yaitu di Talise, Tondo Taipa, Donggala, dan Balaesang.

Tsunami lokal akibat longsoran datang lebih cepat karena sumber gelombang naiknya lebih dekat. Di Talise, material longsoran seperti dari lokasi reklamasi pantai. “Waktu tsunami 3 menit 40 detik, ada yang bilang juga begitu goyang (gempa) airnya sudah naik,” kata Hamzah.

Bahkan muncul istilah baru dari warga, yaitu air lompat. Gelombang airnya pendek dan terjadi cipratan saat air menabrak benda, kata Hamzah, tapi tidak terus-terusan seperti tsunami biasanya. Gelombang tsunami menurut kesaksian warga juga bukan hanya dari arah utara, tapi juga dari timur.

Bukti lain seperti naiknya kapal di Wani ke daratan dermaga. Jaraknya dari bibir laut berkisar 1-1,5 meter. Kondisi itu, menurutnya, menggambarkan gelombang tsunami yang terjadi di lokasi itu tergolong pendek. Berbeda dengan di Aceh, kata Hamzah, gelombang tsunami bisa membawa kapal jauh masuk ke daratan.

Temuan tim BMKG di lapangan menambah data tsunami gempa Donggala. Menurut Sugeng Pribadi, Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi Gempa Bumi BMKG, titik longsoran berada di Donggala, Lolisaluran, Silae, Palu, Talise, Tondo, juga Mambaro.

Timnya berada di Sulawesi tengah selama enam hari sejak tiga hari pasca gempa. Fokus pada survei tsunami, tim mengukur dari bibir pantai sampai genangan terjauh. “Kita dapatkan tinggi tsunami maksimal 11,3 meter,” katanya di Bandung, Selasa, 23 Oktober 2018.

Tim Sugeng mendapat 26 titik tsunami di sekitar Teluk Palu. Hempasan terjauh di area Hotel Mercure hingga 468 meter.

Berdasarkan kronologi versi BMKG, peringatan tsunami keluar lima menit pasca gempa. Taksirannya tergolong level siaga dengan ketinggian 0,5-3 meter dan tiba pukul 18.22 WITA.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

1 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

1 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

1 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

1 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

2 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

3 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

6 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

7 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

7 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya