773 Juta Akun Email Bocor, Kaspersky: Peretasan Dipanen Cukup Lama

Rabu, 23 Januari 2019 11:26 WIB

Ilustrasi hacker sedang menjual identitas digital di dalam dark web. mic.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab menanggapi kasus bocornya 773 juta akun email dan 21 juta kata sandi. Pakar dari tim GReAT Kaspersky Lab Sergey Lozhkin menjelaskan bahwa kasus peretasan besar itu dipanen melalui pencurian data yang telah dibangun selama periode waktu yang cukup lama.

Baca: 773 Juta Alamat Email Bocor, Cek Email Anda
Baca: Tips Teknologi: Menghindari Penipuan Ransomware Via Email
Baca: Waspada, Ada Email Peretas Tanam Malware di Situs Porno

"Sehingga beberapa detail akun sepertinya sudah sangat usang. Namun, bukan rahasia lagi bahwa meskipun kesadaran akan bahayanya sudah semakin meningkat, orang tetap menggunakan kata sandi yang sama dan bahkan menggunakannya kembali di beberapa situs web," ujar Lozhkin, Selasa, 22 Januari 2019.

Peneliti keamanan terkenal Troy Hunt melaporkan kebocoran besar yang terdiri dari 773 juta ID email unik dan 21 juta kata sandi unik, yang ia sebut sebagai Collection #1, seperti dilansir laman the next web, pekan lalu. Hunt mengatakan bahwa banyak orang yang menghubunginya dan merujuk ke 12.000 file dengan ukuran total 87 GB, dan hampir 2,7 miliar catatan, yang di-hosting di MEGA.

Lozhkin mengatakan pengumpulan data itu dapat dengan mudah diubah menjadi satu daftar email dan kata sandi. Penyerang hanya tinggal menuliskan sebuah program perangkat lunak yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah kata sandi dapat berfungsi atau tidak.

"Konsekuensi dari akses yang dapat dilakukan para peretas ini nantinya mulai dari phising tingkat tinggi, karena pelaku peretasan dapat secara otomatis mengirim email palsu ke seluruh daftar kontak, hingga serangan yang ditargetkan untuk mencuri seluruh identitas digital, uang atau bahkan data jaringan sosial media para korban," tutur Lozhkin.

Menurut Hunt, file-file tersebut telah dihapus dari platform hosting, tapi tetap bertahan pada forum peretasan yang populer yang tidak dia sebutkan. "Posting forum menggambarkan sumber data sebagai kumpulan 2000+ database yang rusak dan Combo (kombinasi alamat email dan kata sandi) yang disimpan berdasarkan topik," kata Hunt.

Kasus ini bisa dibilang kebocoran data terbesar setelah kasus Yahoo pada tahun 2013 yang mempengaruhi hampir tiga miliar akun. Satu-satunya hiburan adalah tidak ada informasi sensitif - seperti detail kartu kredit - dalam file yang bocor.

Simak artikel lainnya tentang kebocoran 773 juta email di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

5 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

12 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

20 hari lalu

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

24 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

32 hari lalu

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

34 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

38 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya