Beda Arkeolog UI dan Ridwan Saidi Soal Bukti Kerajaan Sriwijaya

Jumat, 30 Agustus 2019 06:50 WIB

Candi Muara Takus merupakan situs candi Buddha yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau. Candi ini dianggap telah ada pada zaman keemasan Sriwijaya, 5 Januari 2014. TEMPO/Riyan Nofitra.

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar dan Budayawan Betawi Ridwan Saidi memiliki pandangan yang berbeda mengenai bukti adanya Kerajaan Sriwijaya.

Menurut Agus, Kerajaan Sriwijaya memiliki banyak sumber yang sudah dipublikasikan, salah satunya buku karya O.W. Wolters. "Selain itu, ada prasasti sebagai bukti sejarah adanya Kerajaan Sriwijaya, ada juga arca dan sisa barang kuno," ujar Agus, di Museum Nasioal, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2019.

Pembahasan mengenai Kerajaan Sriwijaya ramai dibicarakan setelah Ridwan Saidi atau yang akrab disapa Babe Ridwan menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya fiktif. "Sriwijaya itu fiktif, hanya gabungan bajak laut," kata Babe Ridwan dalam video yang diedarkan dalam akun YouTube benama Macan Ideologis.

Pernyataan tersebut ada dalam dua video, pertama berdurasi 15 menit diunggah pada 23 Agustus 2019, sedangkan video kedua berdurasi 20 menit diunggah pada 24 Agustus 2019.

"Kalau baca buku Purbocaroko tahun 1952, Babe itu menyalahkan Purbocaroko, terutama Tarumanegara juga dia salahkan. Kalau begitukan ada tendensi yang enggak kita tahu," ujar Agus. "Tendensinya itu apa, soalnya ada kecenderungan yang sama dengan ada yang bilang bahwa Candi Borobudur milik Nabi Sulaiman gitu. Jadi ada tendensi yang kita tidak tahu."

Advertising
Advertising

Namun, pernyataan Agus berbeda dengan pendapat Babe Ridwan tentang bukti-bukti yang sudah diteliti. Ketika berbicara masalah bukti, Babe Ridwan justru menanyakan kembali bukti yang mana.
Misalnya, kata Babe Ridwan, Candi Muara Takus ada yang bilang Sriwijaya, itu minaretnya (menaranya) persis seperti yang ada di Mesopotamia. Kemudian Bukit Siguntang itu adalah situs Kerajaan Palembang, karena ada masjid kaum Saman abad ke-10.

"Jadi jangan asal saja, begini sih arkeolog pergi ke pangkalan material, batu bertumpuk dia bilang candi," tutur Babe Ridwan kepada Tempo melalui telepon, Kamis, 29 Agustus 2019. "Kalau arca-arca yang dia bilang arca budha itu arca Siddhartha Gautama itu orang Samarkand, karena orang Samarkand mengklaim bahwa Siddhartha Gautama adalah orang Samarkand."

Jadi, Babe Ridwan berujar, mereka (arkeolog) harus menunjukkan bukti-bukti atau data-data yang valid. "Menurut saya data mereka tidak valid, kok sekarang dibalik saya musti buktikan bahwa itu tidak ada. Jangan dibalik dong," kata Babe Ridwan.

Babe Ridwan menyatakan bahwa arkeolog tidak mengerti bahasa-bahasa kuno. Itulah, kata dia, yang menyebabkan sejarah Indonesia fatal dan perlu direkonstruksi.

"Prasasti yang mendukung keberadaan Sriwijaya yang selama ini mereka gunakan, prasasti yang ditemukan 1918, itu ada arkeolog Prancis yang menebak-nebak itu Bahasa Sansekerta," katanya. "Bahasa yang dipakai prasasti yang ditemukan itu adalah Bahasa Armenia, bukan Sansekerta. Sehingga, terjemahannya jadi keliru berat, itu bukan tentang keberadaan Sriwijaya."

Berita terkait

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

39 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

41 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

42 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

45 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

17 Januari 2024

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

Dalam drakor ini, sendok emas tak hanya menjadi objek materi, namun juga mengubah hidup para karakter utama, menjadi lebih penting.

Baca Selengkapnya

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

8 November 2023

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

Di sebuah lokasi, tim arkeologi Israel sedang memilah-milah abu dan puing-puing, berharap menemukan sisa-sisa manusia dan dapat mengidentifikasinya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

28 Oktober 2023

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

Arkeolog Yordania, Rafiq Wafa Ad-Dujaniy temukan Gua Ashabul Kahfi di daerah Ar-Raheib di Yordania pada 1963.

Baca Selengkapnya

Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru Ada Hopewell Ceremonial Earthworks

28 September 2023

Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru Ada Hopewell Ceremonial Earthworks

Hopewell Ceremonial Earthworks sebuah bangunan prasejarah yang ditemukan di tengah Ohio, kini termasuk dalam Situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kisah Sprinkler Tak Sanggup Padamkan Kebakaran Museum Nasional

26 September 2023

Kisah Sprinkler Tak Sanggup Padamkan Kebakaran Museum Nasional

Kebakaran Museum Nasional Indonesia membuat prihatin banyak pihak, termasuk arkeolog.

Baca Selengkapnya