Disinfektan Ozon LIPI dan ITB Ini Gabungkan Beberapa Paten

Selasa, 31 Maret 2020 13:59 WIB

Generator disinfektan ramah kulit berbasis ozon yang dibuat oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kredit: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Disinfektan berbasis ozon yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan kombinasi dari beberapa paten yang sudah ada sebelumnya. Menurut Peneliti dari Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Anto Tri Sugiarto, generator disinfektan itu sudah dikembangkan sejak 2008.

Anto menerangkan, sebelumnya LIPI sudah memiliki paten generator ozon, ada juga generator nano bubble yang kemudian dikombinaskan. “Jadi secara rangkaiannya ya kelanjutan dari (penelitian) sebelumnya, cuma pemanfaatannya yang berbeda,” ujar dia melalui sambungan telepon, Senin, 30 Maret 2020.

Selama ini, generator tersebut digunakan sebagai disinfektan PDAM, termasuk di kolam renang sebagai pengganti kaporit. Kemudian alat tersebut dimodifikasi agar bisa digunakan untuk kebutuhan disinfektan tubuh, hanya dengan mengubah dosisnya dan cara perlakuannya, sehingga alat tersebut tidak baru, melainkan pemanfaatannya saja yang baru.

Sedangkan cara kerjanya, Anto menjelaskan, pada dasarnya masih sama dengan disinfektan yang sudah dipasang di beberapa bilik di Jakarta dan Surabaya. “Tinggal pijit tombolnya, otomatis kemudian ada bunyi 'tut' pertama untuk penyemprotan selama 10-15 detik keluar kabut, setelah itu bunyi 'tut' kedua bisa langsung keluar,” kata Anto.

LIPI menawarkan harga generator tersebut mulai dari Rp 5 juta- Rp 10 juta tergantung ukurannya. Dengan bilik yang sudah ada alat tersebut bisa langsung dipasang, sehingga tidak perlu lagi membuat bilik baru. “Tidak perlu khawatir, hanya sedikit diubah karena bentuknya uap jadi tinggal dikoneksikan ke pipa sudah bisa menguapi ruangan, simpel, bentuknya uap atau kabut,” tutur Anto.

Advertising
Advertising

Perangkat itu dikerjakan oleh beberapa kelompok penelitian di LIPI yang bekerja sama dengan ITB. Pembagian tugasnya, menurut Anto, ada yang fokus pada mekanisme kerja, ada yang membuat nano bubble. “Jadi secara tim, di LIPI kan ada kelompok penelitian itu yang bekerja bersama untuk menghasilkan karya,” katanya.

Anto menambahkan disinfektan berbasis ozon menggunakan dan memproduksi nano bubble water. Menurutnya ozon nano water sangat efektif dalam membunuh bakteri dan virus. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan timnya, disinfektan ozon dapat membunuh atau mensterilisasi bakteri 100 persen serta bisa membunuh virus dalam waktu 30 detik.

Ketika menggunakannya, Anto berujar, pengguna tidak perlu menutup mata, hanya dianjurkan untuk tahan napas. Ini berbeda dengan disinfektan yang mengandung bahan kimia yang bisa membuat iritasi pada mata, kulit dan mulut. “Karena kami kan menggunakan uap air dan ozon, bahan bakunya oksigen, setelah dipakai kan bisa kembali menjadi oksigen.”

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

19 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

22 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

2 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

2 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

3 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

4 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

5 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

5 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

5 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya