Sebagian Pasien Covid-19 Teramati Lemas, Kaki Semutan Lalu Lumpuh

Sabtu, 25 Juli 2020 15:50 WIB

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa penelitian berusaha mencari hubungan antara virus corona Covid-19 dengan sindrom penyakit saraf langka Guillain-Barre (GBS). Sindrom tersebut dapat menyebabkan sensasi abnormal, lemas, bahkan lumpuh.

Penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine membahas bagaimana lima pasien di Italia Utara didiagnosis dengan gangguan saraf 5 hingga 10 hari setelah timbul gejala Covid-19. Di dalam paporan itu disebutkan pasien lemas dan kesemutan dimulai pada kaki yang berkembang selama empat hari, dan membuat beberapa pasien memerlukan ventilator serta mengalami kelumpuhan.

"Serangannya mirip dengan sindrom Guillain-Barre yang terjadi setelah penyakit infeksi seperti virus Epstein-Barr dan virus Zika," tulis para peneliti itu seperti dikutip dari Fox News, 22 Juli 2020.

Para penulis juga mengatakan pasien menerima globulin imun intravena dan satu menerima donor plasma. Setelah sebulan, dua pasien tetap di ICU dengan ventilator, sementara dua lainnya menerima perawatan terapi fisik untuk kelumpuhan, dan yang lainnya bisa berjalan secara mandiri.

Sementara itu, sebuah laporan dari Iran menggambarkan temuan serupa. Dua pasien laki-laki didiagnosis dengan GBS setelah mengeluh lemas dan kesemutan selama beberapa hari setelah mereka dinyatakan positif Covid-19. Mereka akhirnya pulih namun penulis laporan menyarankan bahwa GBS harus dipertimbangkan pada pasien dengan kelemahan otot setelah terinfeksi SARS-CoV-2.

Phil Harris, Ketua Departemen Kedokteran dan Rehabilitasi Fisik di Brookdale Hospital, Brooklyn, Amerika Serikat, menerangkan GBS adalah proses autoimun yang mempengaruhi saraf dan serat saraf. Menurutnya, GBS biasanya terdeteksi melalui beberapa tes termasuk electrodiagnostic.

"Namun, dalam kasus serat saraf, itu dapat menyebabkan kelumpuhan yang berkepanjangan dan mempengaruhi otot-otot pernapasan," katanya.

Harris yang juga ahli fisioterapi menjelaskan, melihat gejala-gejala neurologis, seperti lemas pada tangan dan kaki pada pasien yang pulih dari Covid-19, di kliniknya. Dia mencatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan karena para profesional kesehatan menemukan virus tampaknya mempengaruhi lebih dari sekadar paru-paru.

"Virus dapat mempengaruhi sistem pembuluh darah dengan pembekuan darah, serta proses inflamasi, dan jalur neurologis," katanya.

Fred Davis dari Northwell Health Long Island Jewish Medical Center, Long Island, mengatakan tanda dan gejala yang konsisten lemas, paling menonjol di kaki dan naik ke atas. "Kami juga sekarang mempertimbangkan Covid-19 sebagai kemungkinan penyebabnya," katanya.


FOX NEWS | THE NEW ENGLAND JOURNAL OF MEDICINE

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya