Siaga Darurat Kebakaran Hutan, Tim TMC Hujan Buatan Kembali ke Riau

Reporter

Tempo.co

Selasa, 28 Juli 2020 06:25 WIB

Penerbangan saat operasi modifikasi cuaca menurunkan hujan untuk mencegah kebakaran hutan di wilayah Riau, Minggu 25 Mei 2020, atau hari kedua Lebaran. (BBTMC)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Teknologi Modifikasi Cuaca menurunkan hujan buatan beroperasi di Riau untuk ketiga kalinya pada tahun ini. Mereka mengantisipasi puncak jumlah titik hotspot kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu pada Agustus hingga September.

Telah beroperasi secara bertahap sejak Maret lalu, tim berharap strategi siaga darurat yang dilakukannya bisa efektif tak mengulang bencana kabut asap pada tahun-tahun sebelumnya. "Tidak perlu menunggu terjadi kebakaran yang meluas dan sangat sulit bahkan nyaris tidak mungkin dipadamkan," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBMTC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Tri Handoko Seto, di Jakarta.

Dalam keterangan tertulis yang dibagikannya, Senin malam 27 Juli 2020, Seto menerangkan bahwa berdasarkan historis fluktuatif jumlah titik hotspot kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau cenderung meningkat pada Maret. Jumlah itu, dia melanjutkan, memuncak pada Agustus hingga September. "Jadi Juli tepat dilaksanakan operasi kembali," katanya.

Operasi ketiga membasahi wilayah Riau dan sekitarnya telah dilakukan sejak 24 Juli lalu dan mengklaim telah menghasilkan 2,2 juta meter kubik air hujan per Senin. Jumlah itu menambah hasil dua operasi sebelumnya pada 11 Maret-2 April dan 13-31 Mei lalu. Saat itu, digabung dengan operasi yang sama di Sumatera Selatan dan Jambi 2-14 Juni, tim mengaku telah berhasil menurunkan sebanyak 165 juta meter kubik hujan buatan.

Pelaksana harian Kepala BBTMC, Sutrisno, menerangkan bahwa kebutuhan untuk dilakukannya kembali operasi hujan buatan di Riau dikuatkan dengan data ketinggian air tanah di lahan gambut berdasarkan instumentasi pemantauan Badan Restorasi Gambut. Lebih dari 70 persen data di wilayah itu menunjukkan nilai rawan atau bahaya.

Advertising
Advertising

"Kondisi ini sudah terjadi sejak awal bulan Juli," katanya, "Untuk itu perlu dilaksanakan upaya pembasahan kembali, salah satunya dengan teknologi modifikasi cuaca, agar ketinggian air tanah di lahan gambut dapat naik kembali."

Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, kembali terjadi kabupaten Pelalawan Riau.

Sutrisno yang juga Pelaksana tugas Kepala Bidang Pelayanan Teknologi BBTMC mengatakan operasi TMC Riau diaktifkan kembali atas arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku pemegang pendanaan kegiatan ini. Tim didukung pesawat CASA 212 nomor registrasi A-2107 milik TNI-AU.

"Setiap hari sudah terjadi hujan dan hingga kemarin total volume hujan capai 2,2 juta meter kubik," ujar Halda Aditya Belgaman, koordinator Lapangan TMC-BBTMC Posko Riau.

Selain di Provinsi Riau, BBTMC juga tengah menyiapkan operasi siaga darurat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selaran, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

11 hari lalu

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

11 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

13 hari lalu

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

20 hari lalu

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Jalur Mudik, Berikut Daerah yang Diprioritaskan

27 hari lalu

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Jalur Mudik, Berikut Daerah yang Diprioritaskan

BMKG bersiap merekayasa cuaca di jalur mudik bila dibutuhkan. Mengamankan perjalanan 193 juta pemudik. dari cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

32 hari lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

34 hari lalu

Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

Mahasiswa yang menyetubuhi anak di bawah umur diciduk polisi Riau. Terungkap setelah korban cerita ke orang tua.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

39 hari lalu

BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 40 titik panas, diikuti Sumatra Barat 32 titik.

Baca Selengkapnya