Drama Peluncuran Perseverance ke Mars, dari Gempa Sampai Status Safe Mode

Reporter

Terjemahan

Jumat, 31 Juli 2020 09:22 WIB

Peluncuran Roket United Launch Aliansi Atlas V yang membawa kendaraan Mars 2020 Perseverance Rover milik NASA saat lepas landas dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Cape Canaveral, Florida, AS 30 Juli 2020. NASA/Joel Kowsky/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - NASA merayakan peluncuran wahana penjelajah Mars tercanggihnya, Perseverance, yang telah berhasil diluncurkan Kamis, 30 Juli 2020. Jadwal peluncurannya telah beberapa kali tertunda sejak pertengahan bulan lalu karena masalah teknis, hingga misi tersalip Uni Emirat Arab dengan satelitnya yang diberi nama Al Amal dan Cina dengan Tianwen-1.

Peluncuran Mars 2020 Perseverance milik NASA berjalan mulus sekalipun suasana sunyi yang tak biasa dilaporkan menyelimuti ruang kendali misi selama hitung mundur. Perseverance, sebuah wahana robotik dengan enam roda, menumpang roket Atlas V yang meluncur dari Cape Canaveral Air Force Station di Florida.

Sekitar 20 menit menjelang waktu peluncuran itu, gempa berkekuatan 4,5 Magnitudo mengguncang dari San Fernando di sebelah selatan California. Berada di sisi benua Amerika yang berbeda, gempa tak terkecuali menggetarkan kawasan fasilitas Jet Propulsion Laboratory NASA di Florida, lokasi peluncuran.

Namun jadwal peluncuran pukul 07.50 waktu setempat, atau 18.50 WIB, tak sampai tertunda dibuatnya. Lewat sebuah livestreaming, Administratur NASA Jim Bridenstine malah setengah berkelakar kalau pihaknya beruntung tak melakukan peluncuran dari Vandenberg Air Force Base di California, meski mungkin dan pernah melakukannya dari sana.

Advertising
Advertising

Gambar ilustrasi rover Perseverance milik NASA di planet Mars. Nasa.gov

Sedang banyak komentar di Twitter mengatakan gempa itu membawa berkah karena membangunkan mereka tepat waktu untuk bisa menonton peluncuran misi Perseverance.

Seperti diketahui, tiga kali penundaan sebelumnya telah mendorong NASA ke tubir jendela peluncuran, yakni tiga minggu hingga 11 Agustus. Jika sampai tertunda lagi dan melewati batas itu, peluncuran harus menunggu sampai 26 bulan ke depan menunggu kesesuaian jarak terdekat Bumi-Mars seperti yang sedang terjadi saat ini.

Itu artinya, Bridenstine pernah mengatakan, biaya tambahan lagi sebesar $ 500 juta dari nilai proyek Mars 2020 Perseverance. Anggaran NASA untuk proyek pencarian jejak kehidupan purba di planet Mars dan membawa pulang sampelnya ke Bumi ini sudah mencapai $ 2,7 miliar atau sekitar Rp 39 triliun.

<!--more-->

Peluncuran yang akhirnya bisa dilakukan menandai kemenangan penting bagi NASA. Bukan saja karena keberhasilan sebelumnya oleh Al Amal dan Tianwen-1, tapi juga kecemasan kalau pandemi Covid-19 bakal menunda peluncuran lebih jauh hingga terlempar dari jendela peluncuran tersebut.

Bridenstine menyebut peluncuran itu luar biasa karena tepat waktu. "Ini sekaligus hari yang luar biasa untuk NASA," katanya saat konferensi per setelah peluncuran.

Tapi, tak lama dari pemberian keterangan itu, NASA mengkonfirmasi Perseverance tergelincir ke status protektif 'safe mode'. Sebabnya, ada bagian pesawat yang sedikit lebih dingin daripada yang diharapkan saat Mars 2020 masih berada dalam bayangan Bumi.

Perbedaan suhu itu diakui tidak diharapkan namun sejumlah pejabat NASA meyakinkan kalau itu tidak akan membahayakan misi. "Sekarang seluruh temperatur sudah turun dan pesawat ke luar dari bayangan Bumi."

Masalah lain yang juga sempat muncul namun kemudian diklaim telah teratasi adalah proses komunikasi yang berjalan lambat. Beberapa jam pertama setelah peluncuran, meski tim bisa menerima sinyal yang dikirim pesawat, tapi tidak bisa memprosesnya secara tepat.

Matt Wallace, Wakil Ketua Proyek Mars 2020 Perseverance, menjelaskan miskomunikasi itu disebabkan NASA yang bersandar ke sistem yang disebut Deep Space Network. Sistem ini bahkan telah aktif tak lama setelah peluncuran, ketika pesawat belum masuk antariksa terlalu dalam.

Roket Long March 5 Y-4t, yang membawa pesawat antariksa bernama Tianwen-1 saat lepas landas dari Pusat Peluncuran Antariksa Wenchang di Provinsi Hainan, Cina, 23 Juli 2020. Xinhua/Cai Yang

Dan, karena Deep Space Network terbuat dari antena-antena yang massif dengan receiver yang super-sensitif, sinyal dari pesawat yang begitu dekat dengan jaringan itu bisa berujung meledakkan sistem. "Itu seperti seseorang berteriak langsung ke telinga Anda. Para insinyur perlu melakukan penyesuaian untuk memproses secara aktual informasi yang datang dari pesawat."

Wallace menambahkan, masalah yang sama pernah terjadi saat peluncuran 2011. "Seluruh indikasi yang kami miliki saat ini menunjukkan pesawat baik-baik saja," katanya. Bridenstine menyatakan senada. "Ini bukan sesuatu yang baru. Segala sesuatu berjalan sesuai rencana," kata dia.

SPACE | INDEPENDENT

Berita terkait

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

20 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

21 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

22 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

22 jam lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

23 jam lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

1 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

1 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

1 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya