Diancam Digugat Terkait Temuan Obat Covid-19, Ini Reaksi Unair

Reporter

Tempo.co

Selasa, 18 Agustus 2020 09:47 WIB

Warga antre untuk melakukan tes corona atau COVID-19 di Poli Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Senin, 16 Maret 2020. Poli Khusus Corona melayani masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan terkait kemungkinan terpapar virus COVID-19. ANTARA/Moch Asim

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Airlangga Surabaya menyatakan masih menunggu momen diskusi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait izin produksi massal oleh pemerintah pusat atas obat Covid-19 yang mereka temukan. Unair menyatakan tidak akan menanggapi pandangan miring tentang temuan obat tersebut yang berkembang di tengah masyarakat sebelum melalui diskusi itu.

Juru bicara Universitas Airlangga, Suko Widodo, mengatakan itu saat dihubungi, Selasa pagi ini, 18 Agustus 2020. "Besok rencananya diskusi dengan BPOM itu, setelahnya nanti baru kami akan menanggapi," kata dia.

Sebelumnya, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono diberitakan mengancam menggugat apabila BPOM memberi izin untuk produksi massal tersebut. Pandu mempermasalahkan prosedur penelitian obat tersebut yang disebutnya mengambil jalan pintas.

Gugatan akan diajukannya kepada akademisi Universitas Airlangga sebagai lembaga yang disebutnya bertanggung jawab terhadap integritas ilmu pengetahuan. Kritik senada juga bisa ditemukan di media sosial, termasuk tentang cara tim peneliti Unair menyajikan hasil uji yang atas obat-obatan tersebut yang diklaim dari uji klinis tahap tiga.

Adapun agenda diskusi di BPOM pada Rabu juga telah diungkap sebelumnya oleh Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih. Menurutnya, pertemuan untuk menjelaskan berbagai isu secara gamblang dan detail berkaitan bahan-bahan obat yang ditemukam tim peneliti dari Unair didukung Badan Intelijen Negara atau BIN tersebut.

Advertising
Advertising

Nasih merujuk kepada tiga kombinasi obat Covid-19 yakni Lopinavir/Ritonavir-Azithromycin; Lopinavir/Ritonavir-Doxycycline; serta Hydrochloroquine-Azithromycin. Kombinasi-kombinasi dari obat yang sudah beredar di pasaran itu diklaim telah teruji memberi hasil efikasi menyembuhkan pasien Covid-19 non pengguna ventilator hingga 98 persen.

Baca juga:
Membandingkan Dua Uji Stemcell UI dan Unair Melawan Covid-19

"Untuk kombinasi obat yang tertentu efektivitasnya sampai 98 persen, yang paling rendah di angka 92 persen. Efektivitas ini berdasar dari sampel yang diambil secara acak," katanya, Minggu.

Menurut Nasih, sekalipun berupa kombinasi obat, BPOM tetap menganggap temuan tim peneliti Unair sebagai obat baru. Dia bahkan menambahkan kalau BPOM sudah pernah inspeksi uji kombinasi-kombinasi obat itu di Bandung. "Dari inspeksi ini, temuan-temuannya sudah kami tindak lanjuti," kata Nasih.

Berita terkait

Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

2 hari lalu

Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, membangun kolaborasi strategis dengan EVOS.

Baca Selengkapnya

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

3 hari lalu

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

RUU Penyiaran disarankan mendukung ekosistem digital dan tidak menghambat penyebaran informasi.

Baca Selengkapnya

Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

3 hari lalu

Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

Angga menyayangkan fenomena tersebut dapat terjadi di kalangan mahasiswa yang menerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Unair Buka Empat Jalur Mandiri, Peserta Bisa Daftar Lebih dari Satu Jalur

3 hari lalu

Unair Buka Empat Jalur Mandiri, Peserta Bisa Daftar Lebih dari Satu Jalur

Tahun ini Unair menyediakan empat jalur seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

4 hari lalu

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

Kemendikbud mengklaim, aksi protes mengenai kenaikan UKT tidak terjadi pada seluruh PTN di Indonesia, namun hanya sebagian kecil.

Baca Selengkapnya

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

4 hari lalu

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 kemarin meninggalkan sederet kisah dari peserta.

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

4 hari lalu

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

Rektor Unair sebut Indonesia Emas bisa dipercepat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

4 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Klaim UKT Perguruan Tinggi di Indonesia Sudah Lama Tidak Naik

5 hari lalu

Rektor Unair Klaim UKT Perguruan Tinggi di Indonesia Sudah Lama Tidak Naik

Kata Rektor Unair soal UKT di perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya