Setahun Ungkap 200 Fosil, Situs di Meksiko Ini Dijuluki Mammoth Central
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Zacharias Wuragil
Selasa, 8 September 2020 23:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan tambahan hampir 70 fosil nenek moyang gajah, mammoth Kolombia, di sebuah lokasi bakal bandara baru di Santa Lucia, Meksiko Tengah, membuat situs tersebut dijuluki Mammoth Central. Seluruhnya sudah ditemukan setidaknya 200 fosil sejak areal lokasi tersebut dibuka oleh pekerja konstruksi bandara pada 2019.
Para arkeolog yang bekerja di situs itu mengatakan penemuan masih terjadi, termasuk benda perkakas dari tulang hewan berusia 10-20 ribu tahun lalu. Tim arkeolog juga yakin masih ada sejumlah besar fosil tulang yang harus diangkat dari lokasi yang dulunya diyakini lanskap rawa tempat makhluk-makhluk itu bisa terperangkap dan akhirnya mati.
Daily Mail, 4 September 2020, melaporkan, kelompok fosil kerangka pertama ditemukan tahun lalu, tapi gambar-gambar dari temuan tersebut tidak dirilis hingga Mei lalu. Selain banyak potongan fosil, 15 tengkorak manusia yang diyakini berasal dari penguburan pra-Hispanik bersama dengan wadah, obsidian, dan sisa-sisa anjing sebelumnya ditemukan di situs tersebut.
Penemuan baru ini membantu para ahli memahami apa yang menyebabkan kepunahan mamalia besar mammoth. Selain dibunuh manusia purba, tim mencatat bahwa tepi danau purba yang menarik dan menjebak mammoth di tanah berawa, dapat membantu memecahkan teka-teki kepunahan mereka.
Situs ini membentang sejauh 12 mil dan mengungkap lubang buatan manusia yang mungkin digunakan untuk menjebak mammoth. Di tempat itu, arkeolog Ruben Manzanilla Lopez dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional mengatakan, "Kami memiliki sekitar 200 mammoth, sekitar 25 unta, lima kuda."
Para ahli juga masih melakukan tes pada tulang mammoth untuk mencoba menemukan kemungkinan bekas pemotongan. Alasannya, para arkeolog menemukan lusinan alat tulang mammoth, biasanya poros yang digunakan untuk menahan perkakas atau alat pemotong, seperti yang ada di Tultepec.
Baca juga:
Tengkorak Aneh Temuan di Malang Ternyata Kepala Macan Tutul Jawa?
"Di sini kami telah menemukan bukti bahwa kami memiliki jenis alat yang sama, tapi sampai kami bisa melakukan studi laboratorium untuk melihat tanda dari alat ini, kami tidak dapat mengatakan kami memiliki bukti yang beralasan," kata Manzanilla Lopez.
<!--more-->
Ahli paleontologi Joaquin Arroyo Cabrales dan timnya akan menggunakan situs ini dan tetap menguji teori mereka tentang apa yang terjadi pada makhluk besar ini, termasuk apakah perubahan iklim atau manusia yang menyebabkan kematian mereka. "Saya pikir pada akhirnya keputusannya adalah ada efek sinergi antara perubahan iklim dan keberadaan manusia," tutur Arroyo Cabrales.
Sebelum penemuan di Meksiko, Dakota Utara di Amerika Serikat adalah lokasi paling dikenal untuk fosil mammoth, yakni asal muasal 61 set kerangka. Di Santa Lucia, Kapten Angkatan Darat Meksiko Jesus Cantoral mengawasi upaya pelestarian sisa-sisa fosil di antara proyek konstruksi.
"Para ahli harus menemani penggali dan buldoser setiap kali mereka membongkar tanah di tempat baru," ujar Cantoral. Dia menambahkan, "Proyek ini sangat besar, sehingga mesin bisa bekerja di tempat lain sementara para arkeolog mempelajari suatu daerah."
Para ahli percaya beberapa hewan yang ditemukan di situs tersebut mungkin berusia hingga 35 ribu tahun. Daerah ini kaya dengan satwa liar selama era mammoth karena merupakan persimpangan dari empat lembah terpisah dan oleh karena itu berfungsi seperti koridor alami.
Pedro Francisco Sanchez Nava, Koordinator Antropologi Nasional di INAH, mengatakan manusia yang tinggal di wilayah tersebut mungkin telah memanfaatkan jalur migrasi prasejarah ini dan memasang jebakan untuk berburu. Mammoth Kolombia memiliki bulu yang sangat sedikit, tidak seperti sepupu wol mereka yang hidup di tundra dingin.
Baca juga:
Kematian Massal Gajah Liar di Bostwana, Penyebab Misterius
Mammoth Kolombia memiliki tinggi hingga 4,5 meter, berat hingga 11 ton, dan taring besar yang panjangnya hampir lima meter. Usia hewan ini diperkirakan bertahan sampai sekitar 65 tahun. Mereka adalah salah satu garis keturunan mammoth terakhir yang punah di dunia dan musnah sekitar 12 ribu tahun yang lalu. Mammoth Kolombia mendiami Amerika Utara sejauh utara Amerika Serikat dan selatan sejauh Kosta Rika.
DAILY MAIL | ABC NEWS