India Telah Samai Amerika, Catat Lebih dari 7 Juta Kasus Covid-19

Reporter

Terjemahan

Senin, 12 Oktober 2020 21:59 WIB

Seorang pria membersihkan pagar di tempat Taj Mahal setelah pihak berwenang membuka kembali monumen itu untuk pengunjung, di tengah wabah penyakit virus korona (COVID-19), di Agra, India, 21 September 2020. REUTERS/Alasdair Pal

TEMPO.CO, Jakarta - India telah menyamai Amerika Serikat, melaporkan lebih dari tujuh juta kasus positif Covid-19 di dalam negerinya. Penurunan jumlah kasus baru belakangan ini belum cukup untuk menghentikannya melesat hingga mendekati AS sebagai negara penyumbang jumlah kasus positif terbanyak di dunia.

Berdasarkan data pelaporan aktual yang dihimpun Johns Hopkins University per Senin malam ini, 12 Oktober 2020, India total telah melaporkan 7,12 juta kasus positif Covid-19. Sedang Amerika Serikat sebanyak 7,76 juta kasus. Negara ketiga dan keempat di bawah keduanya adalah Brasil dan Rusia dengan 5,09 juta kasus dan 1,29 juta kasus.

Untuk angka kematiannya, India berada di urutan tiga terbesar dengan 109 ribu korban meninggal. Yang pertama dan kedua adalah Amerika Serikat dan Brasil dengan 214 ribu dan 150 ribu orang meninggal.

The Indian Express melaporkan kalau jumlah kasus baru Covid-19 di India sepanjang Minggu 11 Oktober sebanyak 67 ribu orang.--terendah di hari-hari non-Senin sejak 23 Agustus lalu. Angka kesembuhan juga dilaporkan sebanyak 71 ribu orang atau hari kesembilan berturut-turut di mana jumlah yang sembuh lebih dari dari jumlah kasus baru di negara itu.

Tapi, tren jumlah kasus baru Covid-19 yang menurun itu diiringi dengan kecemasan. Banyak kalangan dalam masyarakat India akan menganggap epidemi sudah akan berakhir dan cepat-cepat kembali ke aktivitas normal. Ini seperti diungkap Menteri Ilmu dan Teknologi India, Ashutosh Sharma.

Advertising
Advertising

"Apa yang banyak tidak disadari adalah angkanya bisa naik lagi sewaktu-waktu. Epidemi ini belum berakhir. Belum waktunya kita mengurangi kewaspadaan," kata dia memperingatkan.

Baca juga:
4 Tahun Berkuasa, Trump Dinilai Bahayakan Sains Amerika

Peringatan yang sama disampaikan Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan. Dia meminta orang-orang mempertahankan protokol jaga jarak dan merayakan festival keagamaan secara sederhana. “Tidak perlu membuktikan kepercayaan kepada agamamu dengan berkumpul dalam jumlah besar. Jika tetap melakukannya, kita mungkin menghadapi masalah yang besar," katanya.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

8 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

8 jam lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

9 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

12 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya