Studi FKUI Ungkap Risiko Tinggi Covid-19 Lansia Gara-gara OTG

Reporter

Antara

Jumat, 16 Oktober 2020 14:04 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 23 persen dari angka kematian pasien Covid-19 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo adalah mereka yang telah berusia lebih dari 60 tahun. Sebanyak 90 persen di antara korban meninggal lansia itu adalah pria.

Angka-angka tersebut ditemukan dalam studi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). "Populasi usia lanjut merupakan salah satu yang berisiko tinggi untuk terkena dampak Covid-19," kata Dekan FKUI, Ari Fahrial Syam, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 15 Oktober 2020.

Menurut Ari, tidak ada gejala yang kas yang dijumpai pada pasien kelompok usia itu. Akibatnya, kerap terjadi keterlambatan diagnosis dan penanganan.

Tingginya angka kematian pada orang tua, dia menambahkan, harus menjadi pelajaran bagi masyarakat yang mempunyai mobilisasi tinggi. Mereka diharap senantiasa menjaga jarak, serta tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar tidak menjadi sumber penularan virus di rumah yang memiliki anggota keluarga berumur 60 tahun ke atas.

Studi, kata Ari, dilakukan para peneliti yang terdiri dari sejumlah staf di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dan Clinical Epidemiology and Evidence-Based Medicine Unit (CEEBM) FKUI-RSCM. Mereka meneliti 461 pasien rawat inap yang terkonfirmasi Covid-19 di RSCM yang 44 di antaranya tergolong lansia.

Advertising
Advertising

Mayoritas pasien berusia 60-69 tahun (68 persen) dan berjenis kelamin laki-laki (66 persen). Persentase pasien dengan gejala khas Covid-19, seperti demam, batuk, dan sesak napas hanya sekitar 50 persen. Sisanya datang dengan gejala tidak khas.

Baca juga:
Jumlah Kasus Covid-19, Indonesia Kini Terburuk di Asia Tenggara

Tingkat kematian pasien usia lanjut dengan Covid-19 dalam penelitian ini (23 persen) lebih tinggi dibandingkan angka nasional (14,9 persen). Sebanyak 90 persen pasien lansia yang meninggal itu berjenis kelamin laki-laki.

<!--more-->

Studi ini juga mendapati sebagian besar pasien (86 persen) tidak memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19. Itu artinya risiko penularan melalui kluster keluarga dan pasien asimptomatik alias OTG cukup tinggi.

"Anggota keluarga lain termasuk pelaku rawat harus selalu waspada serta lebih memperhatikan penerapan upaya pencegahan penularan Covid-19," katanya.

Terpisah, staf medis Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Soejono, mengungkap faktor lain yang membuat kelompok lansia berisiko tinggi tertular. Menurutnya, orang usia lanjut sering menghadapi berbagai macam kendala dalam kegiatannya dan perlu bantuan orang lain untuk melaksanakan kegiatannya sehari-hari.

Itu termasuk untuk mereka yang tinggal di pusat perawatan bersama. "Kontak dekat orang usia lanjut tersebut dengan orang lain yang memberi bantuan memperbesar risiko mereka terkena Covid-19," katanya dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.

Selain itu, Soejono mengatakan, orang usia lanjut juga cenderung sering mengalami gangguan fungsi kognitif yang menyulitkan mereka untuk memahami pentingnya menerapkan protokol kebersihan. "Sehingga risikonya tertular Covid-19 menjadi lebih tinggi."

Sedang menurunnya daya tahan tubuh berperan memudahkan terjadinya penularan terhadap kelompok lansia. Belum lagi keberadaan penyakit penyerta atau komorbid yang membuat dalam tubuh mereka sebenarnya telah mengalami inflamasi kronik, meskipun rendah, tetapi menahun.

Baca juga:
Klaster Baru Covid-19, Direktur Rumah Sakit di Cina Dipecat

Hal itu, menurut Soejono, meningkatkan risiko terjadinya inflamasi lebih lanjut. "Dan itu tadi, karena gejalanya enggak khas seringkali kita enggak waspada bahwa itu sebenarnya sudah mulai gejala Covid-19. Akhirnya terlambat dan mereka kemudian angka kematiannya tinggi," katanya merujuk kepada kelompok lansia.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

14 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

5 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya