Unair Lapor ke BIN: Obat Unair 3 Siap Uji Klinis

Reporter

Antara

Jumat, 16 Oktober 2020 20:06 WIB

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih (kiri) didampingi Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Bambang Sunarwibowo (kanan) dan Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) Maria Lucia Inge Lusida menjelaskan temuan urutan DNA lengkap virus corona Covid-19 di sela-sela pemberian bantuan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 8 Mei 2020. BIN memberikan bantuan sejumlah peralatan laboratorium kepada Unair untuk penelitian Covid-19 dan upaya pembuatan vaksin yang nantinya dapat diproduksi secara massal. ANTARA FOTO/Moch Asim/foc

TEMPO.CO, Surabaya - Universitas Airlangga Surabaya (Unair) menyatakan telah merampungkan pengulangan riset kombinasi obat untuk penyakit Covid-19. Hanya satu dari awalnya lima kombinasi obat, kemudian dikurangi lagi menjadi tiga, yang akhirnya diajukan untuk diuji coba pada pasien atau uji klinis.

"Untuk obat baru yaitu Unair 3 mempunyai efektivitas lebih tinggi dari senyawa lain yang kami teliti. Saat ini sedang persiapan pengajuan uji klinis ke manusia," ucap Rektor Unair Mohammad Nasih di Surabaya, Kamis 15 Oktober 2020.

Nasih mengungkapkan telah menyerahkan laporan terbaru dari riset obat itu kepada Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI AD. Untuk selanjutnya, dia mengatakan, Unair masih menunggu arahan dari BIN untuk pengembangannya.

Nasih mengakui proses riset obat tersebut masih sangat panjang sementara saat ini harapan terhadap kehadiran vaksin Covid-19 sudah dekat. Namun dia bersyukur karena, menurutnya, obat kombinasi yang dimaksud sudah masuk dalam rekomendasi Ikatan Dokter Paru Indonesia.

Seperti diketahui, riset obat Covid-19 oleh tim peneliti di Unair pernah memicu kontroversi di tanah air. Sebagian kalangan menganggap tim tersebut telah mengambil jalan pintas saat mengumumkan hasil uji dan rencana segera produksi massal pada 15 Agustus lalu.

Advertising
Advertising

Kontroversi berujung permintaan izin produksi ditolak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan tim peneliti harus mengulang dan memperbaiki pengambilan dan uji sampel. Saat itu, dari lima kombinasi obat sudah dipilih tiga yang diklaim telah teruji memberi hasil efikasi menyembuhkan pasien Covid-19 non pengguna ventilator hingga 98 persen.

Ketiga kombinasi itu adalah Lopinavir/Ritonavir-Azithromycin; Lopinavir/Ritonavir-Doxycycline; serta Hydrochloroquine-Azithromycin. Seluruhnya adalah obat-obatan yang sudah beredar di pasaran dan sengaja dipilih untuk percepatan riset keamanan obat.

Baca juga:
Ada BIN di Riset Obat dan Alat Tes Covid-19, Ini Kata Menristek

Tidak ada penjelasan dari tiga kombinasi itu yang akhirnya yang dimuat dalam laporan terkini dan disebut Obat Unair 3. Juru bicara Unair, Suko Widodo, saat dimintai penjelasan tambahan perihal kombinasi obat terpilih itu, Jumat 16 Oktober 2020, hanya mengatakan, "Sudah diserahkan ke BPOM. Kita tunggu saja."

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya