Pembuang Limbah Radioaktif di Perumahan BATAN Indah Masih Teka Teki

Jumat, 23 Oktober 2020 01:00 WIB

Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan dekontaminasi terhadap tanah yang terpapar radiasi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 18 Februari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Satu pertanyaan besar belum terjawab dari deklarasi status kawasan Perumahan BATAN Indah bersih dari paparan radioaktif, Kamis 22 Oktober 2020. Pertanyaan itu adalah siapa pemilik atau pembuang bahan radioaktif yang diketahui jenis Cesium 137 (Cs-137) yang ditemukan di lahan kosong di perumahan tersebut.

Pertanyaan itu juga dilontarkan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, yang hadir mendengar langsung pembacaan deklarasi status bersih itu di Kantor Pemerintah Kota Tangerang Selatan. "Kenapa sampai terjadi paparan? Pasti ada penyebabnya. Tidak mungkin tiba-tiba tanah mengandung radioaktif," kata dia.

Menurut Bambang, ketika ada seorang tak bertanggung jawab membuang zat radioaktif di tempat terbuka, ruang publik, proses hukum harus dikedepankan. Penegakan hukum terhadap pelanggar protokol pembuangan limbah radioaktif, dia menekankan, sangat penting selain edukasi perihal pemanfaatan zat radioaktif itu sendiri.

Saat ini, bersamaan dengan proses dekontaminasi di BATAN Indah, polisi memang telah menangkap satu orang, warga perumahan itu, juga pegawai BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional). Namun sangkaannya adalah menyimpan zat radioaktif tanpa izin di rumahnya--bukan untuk kasus temuan paparan radioaktif diduga akibat buang limbah di lahan kosong perumahan itu.

Itu seperti yang dikonfirmasi Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten, Abdul Qohhar, pada Kamis siang. "Belum ditemukan hubungan langsung dengan temuan di lahan kosong," katanya.

Advertising
Advertising

Anggota Kepolisian menunjukkan barang bukti saat ungkap kasus tindak pidana ketenaganukliran di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. Dirtipidter Bareskrim Polri menetapkan pegawai Batan inisial SM sebagai tersangka karena menyimpan zat radioaktif Cesium 137 dan zat radioaktif lainnya di rumahnya, Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca juga:
Studi Temukan Antibodi Drop Setelah Pasien Covid-19 Sembuh

Menristek Bambang terdengar menyayangkan perihal masih gelapnya pelaku pembuang limbah radioaktif sembarangan itu. Dia curiga tak ada kebetulan antara kedekatan lokasi temuan dengan kantor dan reaktor yang dimiliki BATAN. "Ini sebenarnya telah terang benderang," katanya.

Tidak hanya di lahan kosong, Bapeten menyatakan menemukan kandungan kontaminan Cesium 137 seluruhnya di lima titik lokasi di kawasan Perumahan BATAN Indah pada awal Februari lalu. Termasuk di antaranya adalah lokasi halte bus atau angkutan umum di pinggir jalan depan perumahan itu.

Berita terkait

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

28 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya

Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

33 hari lalu

Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

Guru besar dari ITS membuat bahan pelapis antiradar untuk alat pertahanan. Terinspirasi dari armada asing yang mampir ke Indonesia tanpa terdeteksi.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

50 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

12 Februari 2024

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.

Baca Selengkapnya

ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

7 November 2023

ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

NCCR kembali menyelenggarakan pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023. Mantan Menristek Ungkap 3 Hal menuju Net Zero Emission.

Baca Selengkapnya

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

1 November 2023

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

Sejumlah analis mengkaitkan kenaikan tajam pada uranium ini dengan sejumlah faktor, di antaranya ketegangan geopolitik.

Baca Selengkapnya

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

7 Oktober 2023

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

Sampah berbahaya seringkali tak terlihat, padahal dalam limbah atau sampah rumah tangga pun sering ada. Apa karakteristik sampah berbahaya ini?

Baca Selengkapnya

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

29 Agustus 2023

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

Jepang mulai membuah limbah nuklir ke Samudra Pasifik. Lantas, apa dampaknya bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

28 Agustus 2023

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

Warga Cina meneror pemerintah Jepang setelah pembuangan air limbah radioaktif dari Fukushima.

Baca Selengkapnya

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

26 Agustus 2023

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

Hong Kong yang memiliki banyak restoran Jepang populer hanya melarang impor makanan laut dari 10 wilayah Jepang, menyusul pelepasan air radioaktif.

Baca Selengkapnya