Pembuang Limbah Radioaktif di Perumahan BATAN Indah Masih Teka Teki

Jumat, 23 Oktober 2020 01:00 WIB

Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan dekontaminasi terhadap tanah yang terpapar radiasi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 18 Februari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pemetaan lima hotspot itu dilanjutkan dengan temuan serpihan-serpihan radioaktif dan juga ampul atau botol kecil di keesokan harinya. Seluruhnya dinyatakan telah dievakuasi di antara total material terkontaminasi dalam 900-an drum dari lokasi tanpa keterangan mengenai petunjuk kepemilikannya.

Seperti Cesium 137 biasanya digunakan di industri seperti untuk pengukuran ketebalan pada pabrik kertas, mengukur ketebalan dan densitas pada plat baja pada pabrik produksi baja, mengukur ketinggian kaleng pada pabrik air minum dalam kemasan kaleng.

Logam radioaktif yang sama juga digunakan untuk memantau pergerakan air atau cairan dalam pipa-pipa. Dan dalam jumlah yang sedikit berguna untuk kalibrasi alat pengukur radiasi serta terapi radiasi.

Cesium 137 mudah larut dalam air dalam bentuk garam maupun diterbangkan angin. Bila terhirup atau tertelan bisa menyebar ke jaringan tubuh yang halus dan berisiko memicu kanker.

Berikut ini kronologis peristiwa temuan paparan radiasi logam hasil reaksi nuklir itu, pengukuran, dan proses dekontaminasi yang sudah dilakukan,

- Pada 30-31 Januari 2020, uji fungsi alat baru Mobile Spectroscopic Radiation Detection (MONA)oleh Bapeten menemukan paparan 5-200 mikroSievert per jam di area Perumahan BATAN Indah. Nilai paparan itu dianggap sangat tinggi karena ambang yang diizinkan hanya 0,5.
- Pada hari kedua penyisiran menggunakan tambahan alat spectrometer, identifinder, dan surveymeter ditemukan 5 hotspot dan pada 7 Februari ditemukan serpihan sumber radiasi, 8 Februari ketemu bentuk ampul, botol kecil.
- Proses dekontaminasi dengan cara penggalian atau pengupasan lapisan tanah serta vegetasi. Hasilnya ratusan drum dikirim ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN.
- Kegiatan sempat terhenti April-Agustus karena Pembatasan Sosial Berskala Besar Covid-19 yang ditetapkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan
- Pengecoran kembali area lahan yang sudah di-dekontaminasi pada 8-9 September, lalu dilakukan pemantauan atau pengukuran radiasi pada 11 September dengan hasil yang menyatakan aman.

Perumahan Batan Indah lokasi temuan paparan radioaktif di atas normal, Sabtu 15 Februari 2020. Tempo/Wuragil

Baca juga:
Warga Korea Selatan Meninggal Setelah Vaksinasi Flu Meningkat

- Tahap akhir dengan menandai pohon yang punya kontaminan signifikan lalu ditebang. Seluruh bagian-bagiannya termasuk daun dan serbuk gergaji diangkut ke PTLR.
- Pengukuran lagi pada 7 Oktober dan mendapat kepastian status bersih karena nilai paparan telah berada di angka 0,333 mikroSievert per jam.

Berita terkait

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

43 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya

Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

49 hari lalu

Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

Guru besar dari ITS membuat bahan pelapis antiradar untuk alat pertahanan. Terinspirasi dari armada asing yang mampir ke Indonesia tanpa terdeteksi.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

9 Maret 2024

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

12 Februari 2024

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.

Baca Selengkapnya

ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

7 November 2023

ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

NCCR kembali menyelenggarakan pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023. Mantan Menristek Ungkap 3 Hal menuju Net Zero Emission.

Baca Selengkapnya

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

1 November 2023

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

Sejumlah analis mengkaitkan kenaikan tajam pada uranium ini dengan sejumlah faktor, di antaranya ketegangan geopolitik.

Baca Selengkapnya

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

7 Oktober 2023

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

Sampah berbahaya seringkali tak terlihat, padahal dalam limbah atau sampah rumah tangga pun sering ada. Apa karakteristik sampah berbahaya ini?

Baca Selengkapnya

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

29 Agustus 2023

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

Jepang mulai membuah limbah nuklir ke Samudra Pasifik. Lantas, apa dampaknya bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

28 Agustus 2023

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

Warga Cina meneror pemerintah Jepang setelah pembuangan air limbah radioaktif dari Fukushima.

Baca Selengkapnya

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

26 Agustus 2023

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

Hong Kong yang memiliki banyak restoran Jepang populer hanya melarang impor makanan laut dari 10 wilayah Jepang, menyusul pelepasan air radioaktif.

Baca Selengkapnya