Menerka Erupsi Gunung Merapi, Menanti Kubah Lava

Kamis, 12 November 2020 10:00 WIB

Wisatawan melihat letusan Gunung Merapi dari Bulit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 3 Maret 2020. Gunung Merapi meletus pada pukul 05.22 WIB dengan tinggi kolom 6.000 meter, status waspada (level II). ANTARA FOTO/Rizky Tulus

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan tak ada perubahan perilaku Gunung Merapi yang kini statusnya sudah dinaikkan dari Waspada menjadi Siaga. BPPTKG menjawab pertanyaan besar apakah erupsi bakal tak terduga yang sulit diantisipasi hingga dampaknya akan sangat besar.

Pertanyaan mengacu kepada indikasi sering terjadi guguran ke arah barat, arah ke Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ini seperti yang dilaporkan, di antaranya, pada Minggu siang lalu di mana guguran terjadi sejauh 3.000 meter

Kepala BPPTKG Hanik Humaida, membeberkan Gunung Merapi memiliki sedikitnya lima tipe erupsi: freatik, sub plinian, vulkanian, Merapi, hingga tipe Merapi plus eksplosif. "Jadi ketika aktivitas Merapi mulai naik, kemungkinan tipe erupsinya ya hanya diantara lima tipe tersebut, tidak ada perubahan perilakunya (di luar tipe itu)," ujar dia, Rabu 11 November 2020.

Menurut Hanik, saat ini belum bisa terbaca seberapa besar kekuatan erupsi Merapi karena kubah lava belum muncul di permukaan kawah. Jangkauan, kecepatan dan arah lontaran material vulkanik (gas, padat, cair) yang bakal dimuntahkan belum bisa diprediksi.

Meski begitu, BPPTKG telah menghitung dan mempersiapkan skenario terburuk kekuatan erupsi Gunung Merapi saat ini. Tujuannya, mengantisipasi jika Merapi bakal erupsi dengan kekuatan tak terduga melalui berbagai gejala yang dimunculkannya dari waktu ke waktu.

Advertising
Advertising

Baca juga:
BMKG Bantah Cuaca Yogya Mendadak Panas Saat Merapi Siaga

Salah satu skenario yang disiapkan adalah jika erupsi yang terjadi eksplosif atau tipe kelima. Berdasarkan simulasi, ini bisa terjadi jika volume kubah lava yang terbentuk di permukaan mencapai 10 juta meter kubik dan laju ekstrusi atau keluarnya magma sampai 100 ribu meter kubik per hari.

<!--more-->

Skenario ini melihat bukaan kawah di selatan dan barat. "Kubah lava yang terbentuk runtuh, akibatnya bisa memicu awan panas yang luncurannya bisa menerjang jauh ke arah sungai-sungai berhulu ke Merapi."

Dari simulasi sementara BPPTKG dengan skenario terburuk itu, awan panas bisa mencapai 9 kilometer ke Kali Gendol dan 6 kilometer ke Kali Opak yang ada di wilayah Kabupaten Sleman, selain juga sejauh 6 kilometer ke Kali Woro yang ada di Kabupaten Magelang.

Awan panas yang biasa disebut dengan Wedhus Gembel itu juga bisa mengarah ke Kali Kuning sejauh 7 kilometer, Kali Boyong sejauh 6,5 kilometer, Kali Krasak 7 kilometer, Kali Putih 5 kilometer, Kali Senowo 8 kilometer, Kali Trising 7 kilometer dan Kali Apu 4 kilometer.

"Jadi kalau kubah lava itu sudah ada di permukaan akan bisa diketahui berapa kecepatannya, volumenya berapa," ujar Hanik.

BPPTKG menuturkan dari gejala yang dimunculkan Merapi saat ini atau ketika kubah lava belum tampak, potensi bahaya jika Merapi erupsi secara eksplosif dampaknya dihitung berjarak maksimal 5 kilometer dari puncak.

Skenario erupsi Merapi yang disiapkan kali ini, juga membaca gejala kekuatannya belum mengarah sama atau melampui kekuatan erupsi pada 2010. Namun, ujar Hanik, erupsi kali ini memang gejalanya sudah melampui erupsi 2006 yang mana saat itu terjadi ekstrusi magma secara efusif atau leleran, bukan letusan.

Baca juga:
Gunung Merapi Siaga, Gejala Erupsi Eksplosif Menguat

"Tapi walaupun seismisitas dan gejala seperti deformasi kali ini sudah melebihi erupsi 2006, kubah lava belum juga muncul, jadi potensi erupsi eksplosif kali ini kuat," ujarnya

Berita terkait

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

3 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

5 hari lalu

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, erupsi 16 April 2024 lalu. Tak memicu erupsi gunung lain.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga, Potensi Bahayanya Berupa Erupsi Skala Kecil

6 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga, Potensi Bahayanya Berupa Erupsi Skala Kecil

PVMBG menurunkan status Gunung Ruang menjadi Level III atau Siaga. Dengan status ini, potensi bahayanya berupa erupsi skala kecil.

Baca Selengkapnya

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

6 hari lalu

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

Bandara Sam Ratulangi Manado dipastikan bisa beroperasi kembali hari ini, Senin, 22 April 2024 setelah beberapa hari ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

6 hari lalu

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

6 hari lalu

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

Erupsi Gunung Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

7 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya