Susul Pfizer, Moderna Sebut Efektivitas Vaksin Covid-19 Hampir 95 Persen

Reporter

Terjemahan

Senin, 16 November 2020 23:52 WIB

Kantor pusat Moderna Therapeutics, yang sedang mengembangkan vaksin virus corona di Cambridge, Massachusetts, AS, 18 Mei 2020. [REUTERS / Brian Snyder]

TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan perusahaan farmasi di Amerika Serikat diklaim efektif berdasarkan hasil sementara data uji klinis fase 3. Kali ini, Senin 16 November 2020, hasil diumumkan Moderna dengan efektivitas vaksinnya yang disebut 94,5 persen.

Moderna langsung mengumumkan itu setelah mendapatkan hasil secara lisan dari Data Safety and Monitoring Board, sebuah panel independen bentukan otoritas kesehatan Amerika Serikat yang menganalisis setiap data uji klinis kandidat vaksin.

Baca juga:
Membandingkan Rantai Distribusi Dingin Vaksin Pfizer dan Lainnya

"Ini adalah momen terbesar dalam hidup dan karir saya. Ini benar-benar luar biasa mampu mengembangkan vaksin ini dan melihat kemampuan mencegah gejala penyakit ini dengan efikasi yang begitu tinggi," kata Tal Zacks, ketua tim medis Moderna.

Moderna menyusul Pfizer yang pada pekan lalu mengumumkan yang sama--hasil sementara evaluasi uji klinis final--bahwa vaksinnya lebih dari 90 persen efektif melawan Covid-19.

Advertising
Advertising

Dalam uji klinisnya, Moderna memberikan plasebo kepada 15 ribu peserta. Dalam beberapa bulan, 90 di antaranya diketahui terjangkit Covid-19 dengan 11 di antara mengalami gejala yang tergolong parah.

Sebanyak 15 ribu peserta lainnya menerima dosis vaksin yang sedang dikembangkan dan diuji, dan hanya lima di antaranya disebutkan tertular infeksi virus corona Covid-19. Itupun tidak ada satupun dari kelimanya yang parah.

Moderna juga menyebutkan kalau vaksin yang dikembangkannya itu tidak memberi efek samping serius. Sebagian kecil saja peserta uji coba vaksin yang diketahui penerima dosis calon vaksin itu mengalami gejala pusing dan sakit kepala.

Segera setelah lebih banyak data dengan hasil yang sama dikumpulkan, Moderna berniat mengajukan otorisasi untuk penggunaan vaksinnya itu dari FDA pada bulan ini juga. Ini sama, mengikuti jejak Pfizer yang segera mengajukan izin penggunaan darurat.

Moderna dan Pfizer memiliki teknik yang sama dalam mengembangkan kandidat vaksin Covid-19. Keduanya mengaktifkan imun tubuh dengan cara memancingnya menggunakan messenger RNA, atau mRNA, yang membawa informasi protein paku virus corona.

Jika seseorang yang telah divaksin belakangan terpapar virus tersebut, antibodi dalam tubuhnya diharap sudah siap mengenali dan langsung menyerangnya. Teknik itu tergolong baru untuk vaksin dan hingga kini belum ada yang dipasarkan di dunia.

Untuk vaksin barunya ini, Moderna telah mengantongi kontrak dari Pemerintah Amerika Serikat senilai $ 1,5 miliar untuk pengembangan vaksin itu dan mengirim 100 juta dosis hasil plus opsi membeli lebih banyak lagi sebanyak 400 juta dosis.

Baca juga:
Begini Uji Klinis Vaksin Covid-19 Diawasi di Amerika Serikat

Di luar itu Moderna berharap bisa mengapalkan sekitar 20 juta dosis di AS saja per akhir 2020 ini. Tahun depan, harapannya bisa produksi lebih dari 500 juta sampai 1 juta dosis untuk dunia.


CNN | NPR

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

50 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

3 Januari 2024

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

Seluruh fasilitas kesehatan masih menunggu mekanisme dari Kemenkes untuk layanan vaksin Covid-19 berbayar.

Baca Selengkapnya