Dunia Animasi Indonesia Dinilai Miskin di antara Kekayaan Cerita Lokal

Sabtu, 12 Desember 2020 12:35 WIB

Membaca Kembali Komik Mahabharata

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam webinar bertajuk “Animasi di Indonesia: Jaringan Sosial dan Pengembangan Konten Lokal” dibahas sebab industri animasi di Indonesia tidak berkembang. Webinar tersebut digelar Pusat Penelitian Kewilayahan (P2K) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat 11 Desember 2020,

Peneliti Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) Aris Arif Mundayat mengungkapkan pertanyaan yang kerap mengusiknya, yakni mengapa Indonesia yang kaya kisah di masyarakat lokalnya tak mampu melahirkan film animasi yang kuat. Banyak cerita rakyat ditunjukkan di antaranya lewat keberadaan buku berjudul 366 Cerita Rakyat Nusantara.

Baca juga:
Penelitian LIPI: Konten Lokal Animasi Masih Belum Digarap Serius

Dia menduga penyebabnya bukan persoalan teknis. Alasannya, banyak juga animator lokal yang mendapat kontrak untuk ikut proyek animasi global. "Tapi, kenapa, cerita rakyat kalah? Ini menjadi pertanyaan yang sering saya tanyakan,” ujar lulusan antropologi UGM itu.

Direktur dan Kurator-Produser Dapoer Dongeng Noesantara, Yudhi Soerjoatmodjo, mengatakan menyadari hal yang sama ketika menjadi seorang pemimpin perusahaan game lokal. Menurutnya, kreativitas orang Indonesia mampu bersaing secara visual dan digital tapi masih buruk secara story telling.

Advertising
Advertising

Animator Indonesia disebutnya sekadar membuat gambar baru tanpa menggunakan alur cerita baru dari sebuah cerita rakyat. Dalam cerita Mahabharata, misalnya, yang diketahui hanya perang antara Pandawa dan Kurawa. Kalaupun dikreasikan, Yudhi menambahkan, yang diubah hanya senjatanya.

"Padahal banyak cerita-cerita sampingannya yang menarik," katanya sambil menambahkan, "Kita seperti tidak punya ide dan gagasannya bahkan sangat miskin."

Selain itu, Yudhi juga menemukan persoalan wawasan. Menurutnya, banyak para kreator yang tidak suka menambah wawasannya, dan hanya membaca di sekitar mereka. “Jadi kalau bicara game ya mereka hanya suka animasi, desain grafis. Mereka tidak suka baca sastra, dan informasi lainnya,” kata dia.

Hal itu, Yudhi menyebutkan, hampir terjadi di semua sektor industri kreatif di Indonesia, mulai dari film, teater, dan fotografer. Tidak biasa membaca, melihat di luar dunianya, berdiskusi lebih luas, membuat kreator Indonesia menjadi miskin secara budaya.

“Ini merupakan tantangan besar bagi kami karena kreator di Indonesia hanya menjadi penjahit saja, bukan pencipta. Mereka hanya mengikuti yang diarahkan dari industri besar di Amerika, Jepang dan Korea, tetapi tidak membuat karya orisinal,” ujar Yudhi.

Direktur Program Minikino—organisasi festival film pendek Indonesia—Fransiska Prihadi menerangkan ada masalah lain di mana pembuat film hanya ingin menonton filmnya sendiri. “Dari berbagai kegiatan yang kami buat, ada tendensi seperti itu,” kata Fransiska.

Dia juga berpendapat, para kreator Indonesia membutuhkan kesadaran dan pendidikan lebih luas jika ingin sukses di bidang animasinya. Dia mengusulkan pemerintah memperkuat perpustakaan audio visual dan menciptakan bagaimana sistem dan infrastruktur bisa membawa manfaat bagi kreator.

Baca juga:
Animator Perempuan Indonesia Bagi Tips dan Pengalaman di Studio Amerika

“Kita memiliki short film library, tapi kita belum bisa membuatnya bisa diakses secara online,” kata Fransiska. Dia menegaskan, “Ide lainnya adalah budaya ini hanya bisa ada dan berkembang dengan pertukaran bukan dengan isolasi.”

Berita terkait

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

5 jam lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

5 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

10 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

23 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya