BMKG Sebut 3 Faktor di Balik Hujan Ekstrem Penyebab Semarang Banjir
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 7 Februari 2021 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk sejumlah faktor di balik hujan ekstrem yang kemudian memicu Kota Semarang banjir pada akhir pekan ini. Banjir terjadi luas di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu diwarnai catatan curah hujan hingga 183 milimeter dalam sehari pada Sabtu 6 Februari 2021.
Dalam siaran pers yang dibagikannya, Minggu 7 Februari 2021, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, Sukasno, memaparkan hasil analisis sementara bahwa Monsun Dingin Asia telah aktif yang membawa curah hujan di wilayah itu. Angin monsun ini yang biasa berperan dalam pembentukan hujan di wilayah Indonesia periode November–Maret.
Selain juga adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Kedua kondisi tersebut, menurut Sukasno, didukung dengan massa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas.
"Sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya sebagian besar wilayah pantura tengah-barat termasuk Kota Semarang," katanya.
Berdasarkan analisis tersebut BMKG pun memperpanjang Peringatan Dini Hujan lebat hingga sepekan ke depan untuk wilayah Jawa Tengah. BMKG sebelumnya telah mengeluarkan Informasi Prakiraan Cuaca berbasis Dampak SIGNATURE 4 Februari 2021 yang berlaku 5 Februari 2021 pukul 07.00 WIB sampai dengan 6 Februari 2021 pukul 07.00 WIB.
Di sana disebutkan bahwa terdapat Potensi Dampak Hujan Lebat untuk Dampak Banjir/Bandang di wilayah Jawa Tengah dengan kategori Waspada, termasuk Kota Semarang. Khusus di Semarang, Sukasno menambahkan, telah disampaikan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem pada 6 Februari dari Pukul 01.30 WIB dan diupdate pukul 05.20 WIB.
Baca juga:
BMKG: Waspada Curah Hujan Tinggi dan Potensi Banjir Awal Februari
Peringatan dini itu kemudian terbukti dengan Kota Semarang banjir cukup luas.