Helikopter Ingenuity di Mars Gagal Terbang Hari Ini, Simak Penjelasan NASA

Reporter

Terjemahan

Minggu, 11 April 2021 14:16 WIB

Helikopter Ingenuity. NASA

TEMPO.CO, Jakarta - NASA menunda penerbangan pertama drone helikopternya di Mars, Ingenuity. Penundaan terjadi setelah uji terakhir atau final dari drone tersebut berhenti lebih awal daripada yang direncanakan. Dari rencana awal terbang bersejarah pada Minggu 11 April 2021 ini, Ingenuity kini akan diam di tempatnya di permukaan planet merah itu setidaknya sampai Rabu 14 April 2021.

NASA, dalam pernyataan yang langsung dirilisnya Sabtu 10 April 2021, menjelaskan bahwa keputusan penundaan diambil sebagai respons atas sebuah anomali yang ditemukan di tengah uji baling-baling. Uji itu sejatinya hendak dilakukan hingga mencapai kecepatan yang membawa drone itu terbang, yakni 2.400 putaran per menit.

Baca juga:
Lapisan Kerak Mars Diduga Simpan Air Hampir Separuh Volume Atlantik

"Saat uji kecepatan putaran tinggi baling-baling pada Jumat, urutan perintah yang mengontrol uji berhenti lebih awal mengikuti habisnya waktu di pencatat waktu 'pengawas'," kata NASA. Anomali itu terjadi saat sistem komputer Ingenuity mencoba transisi dari mode 'Pre-Flight' ke 'Flight'. "Helikopter aman dan sehat dan komunikasi telemetri-nya ke Bumi tetap berjalan penuh," kata NASA menambahkan.

NASA juga menyatakan bahwa para insinyur helikopter itu masih mengkaji data dari Mars untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Mereka berharap uji akan bisa segera dijadwalkan ulang dan Ingenuity bisa menunaikan misinya: demonstrasi teknologi helikopter pertama yang akan terbang di luar Bumi.

Advertising
Advertising

Ingenuity sampai di permukaan Mars pada 18 Februari lalu menumpang wahana penjelajah NASA, Perseverance. Mencarikan 'lapangan terbang' untuk Ingenuity adalah misi pertama Perseverance begitu didaratkan di Kawah Jezero.

Begitu menemukannya, Perseverance kemudian memulai proses hati-hati membuka lipatan dan melepaskan muatan drone helikopter berbobot 1,8 kilogram tersebut. Sejak itu Ingenuity harus bertahan, termasuk dari malam-malam dingin di Mars sendiri, menggunakan energi dari panel surya yang dimilikinya.

Para insinyur di NASA kemudian membuka kunci baling-baling helikopter itu dan mengujinya mulai dari kecepatan rendah, 50 putaran per menit. Pada Jumat kemarin, helikopter mencoba menguji putaran baling-balingnya itu dengan kecepatan penuh--uji terakhir sebelum benar-benar mencoba lepas landas--tapi saat itulah anomali terjadi.

"Pencatat waktu yang menjadi pengawas mengirim pesan peringatan ke sistem akan adanya potensi masalah," kata NASA. "Dia membantu sistem tetap aman dan bekerja sesuai rencana."

Baca juga:
Misi Bersejarah, Helikopter NASA di Mars Akan Jalani Terbang Perdana

Dari video dan gambar-gambar kiriman Perseverance tampak saat uji putaran rotor atau baling-baling itu dilakukan hingga kemudian putaran terhenti. Ingenuity telihat berada di antara hamparan tanah dan bebatuan Mars.

SPACE | IGADGETPRO

Berita terkait

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

3 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

8 hari lalu

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

Warga Nabire tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Pogapa setelah TNI-Polri datang menggunakan tiga helikopter menjemput jenazah Alexsander.

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

11 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

16 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

19 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

21 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

24 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

24 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

24 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya