Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 26 Juni 2021 23:59 WIB

Gambar rekaan untuk spesies baru, Homo longi atau Manusia Naga, berdasarkan fosil tengkorak yang ditemukan di Cina. Klaim spesies baru masih diragukan. Newscientist.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah fosil tengkorak besar yang ditemukan di Cina berpotensi menawarkan gambaran pertama wajah manusia purba Denisovan, kelompok kerabat manusia yang masih misterius dan telah lama hilang. Fosil itu telah ditempatkan dalam identifikasi spesies baru Homo langi, yang dalam bahasa Cina berarti naga, dan itu artinya kerabat manusia dulu sekali dijuluki manusia naga.

Para peneliti lain mengakui temuan fosil tengkorak itu penting dan menarik. Tapi, mereka berpendapat keputusan untuk menambahkan spesies baru ke pohon keluarga manusia terlalu prematur.

Fosil tengkorak ditemukan dalam situasi tak kalah misterius di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, pada 1930-an. Penemunya dilaporkan menyembunyikan fosil tengkorak itu dalam sebuah sumur, dan baru mengungkap menjelang kematiannya. Fosil lalu dievakuasi pada 2018 dan kini dianalisis untuk pertama kalinya.

"Ini temuan yang benar-benar menakjubkan. Ini adalah salah satu tengkorak paling komplet yang pernah saya lihat," kata Xijun Ni dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina yang terlibat dalam studi fosil tengkorak dari Harbin itu.

Fosil itu juga tercatat sebagai tengkorak spesies Homo terbesar yang pernah ditemukan. Ciri yang ada padanya campuran dari yang terlihat pada manusia modern dan archaic. Dia di antaranya memiliki tulang dahi tebal dan ukuran otak sama sperti kita, manusia saat ini.

Advertising
Advertising

"Wajahnya sangat mirip dengan manusia modern tapi versi yang lebih besar," kata Chris Stringer dari Natural History Museum, London, juga anggota tim penelitinya.
Dia dan anggota tim yang lainnya memperkirakan fosil tengkorak itu milik seorang pria yang berusia sekitar 50 tahun ketika meninggal 146-296 ribu tahun lalu. "Tengkorak ini memiliki kombinasi ciri yang menarik," katanya lagi.

Menurut Stringer, dari morfologi, manusia purba ini berasal dari silsilah yang berbeda dari yang selama ini diketahui asal Asia timur. "Dia bukan Neanderthal dan bukan juga Homo sapiens, dia sesuatu yang sangat unik."

Satu kemungkinannya adalah fosil dari Harbin itu adalah Denisovan. Kelompok manusia purba misterius yang telah punah ini pertama diidentifikasi satu dekade lalu dari DNA tulang jari yang ditemukan di goa Demisova di Siberia, Rusia.

Denisovan berkerabat dekat dengan Neanderthal dan hidup di Asia selama ratusan ribu tahun. Mereka juga mengalami persilangan dengan Homo sapiens.

Sedikit fosil Denisovan yang telah diidentifikasi hingga saat ini. Satu di antaranya adalah tulah rahang berusia setidaknya 160 ribu tahun dari Tibet yang dikenal sebagai rahang Xiahe. Sedang fosil tengkorak yang sekarang telah terbukti lebih sulit untuk melacaknya: tengkorak Harbin mungkin satu dari antara kandidat terkuat yang telah ditemukan, dan membawa lebih dekat ke gambaran definitif pertama dari wajah Denisovan.

Ketika tim yang dipimpin Xijun Ni membangun pohon keluarga manusia untuk menetapkan nenek moyang dari si manusia naga, mereka menemukan fosil itu erat berelasi dengan Xiahe. Menariknya lagi, mereka menemukan keduanya memiliki kesamaan barisan gigi yang masif.

"Apa yang luar biasa tentang Denisovan bagi saya adalah ukuran dari gigi mereka," Shara Bailey dari New York University, AS, yang berada di luar tim peneliti fosil manusia naga.

Meski ada antusiasme terhadap benar atau tidak fosil tengkorak Harbin milik Denisovan, sebaiknya untuk keputusan untuk secara resmi memberinya nama spesies baru. Sebanyak lima anggota tim peneliti, termasuk Ni, menulis makalah pendamping yang di dalamnya mereka menetapkan fosil sebagai H. longi.

Banyak peneliti lain memilih sebatas melabeli Denisovan sebagai kelompok atau turunan daripada menjadikannya spesies baru yang berbeda. Salah satu alasannya, ada fakta bukti DNA yang menunjukkan bahwa spesies-spesies, termasuk Neanderthal dan Homo sapiens saling kawin. "Saya kira hanya satu tipe analisis yang mereka gunakan tidak cukup untuk menyimpulkan adanya spesie baru," kata Sheela Athreya dari Texas A&M University.

NEW SCIENTIST | THE INNOVATION

Baca juga:
Hasil Studi Fosil di Israel Memperumit Sisilah Nenek Moyang Manusia

Berita terkait

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

6 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

7 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

8 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

8 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

9 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

9 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

10 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

10 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

15 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

17 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya