Google, WhatsApp, Tiktok: Mana yang Privasi Penggunanya Paling Berisiko?

Rabu, 1 September 2021 22:06 WIB

Penjelasan dari WhatsApp tentang yang akan terjadi pada akun pengguna yang menolak menyetujui pembaruan kebijakan privasi di aplikasi itu per 15 Mei 2021. gsmarena.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber, Kaspersky, menganalisis sebuah data anonim, yang disediakan Privacy Checker—situs web yang berisi rekomendasi pengaturan privasi berbagai layanan internet. Hasilnya mencerminkan layanan dan platform mana yang paling dianggap berisiko dari segi privasi oleh para pengguna internet.

Kepala Media Sosial di Kaspersky, Sergey Malenkovich, menjelaskan menganalisis layanan dan platform mana yang petunjuk pengaturan keamanannya paling banyak dibuka oleh pengguna. Data statistik pengunjung Privacy Checker, Sergey menambahkan, menunjukkan bahwa pengguna mulai menaruh minat aktif pada privasi dan keamanan akun mereka.

"Serta mereka berusaha mengurangi jejak digital jika memungkinkan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 31 Agustus 2021.

Hasil dari analisis yang dilakukan menunjukkan yang paling populer adalah pengaturan Google di Android (11,1 persen), aturan keamanan OS Android (7,3 persen), dan pengaturan WhatsApp di Android (5,9 persen). Dalam hal jejaring sosial, pengguna paling sering melihat halaman keamanan Facebook di berbagai platform (15,7 persen).

Sementara Instagram--juga milik Facebook--adalah jejaring sosial kedua yang paling banyak ditinjau dalam hal jumlah permintaan untuk pengaturan privasi (9,9 persen). TikTok menempati posisi ketiga dengan 8,1 persen permintaan untuk pengaturan keamanan.

Advertising
Advertising

Mengingat pengguna aktif bulanannya yang empat kali lebih kecil daripada Facebook (689 juta berbanding 2,9 miliar), angka dari pengguna TikTok menunjukkan bahwa privasi yang ditawarkan aplikasi asal Cina itu juga menjadi perhatian besar bagi penggunanya.

Sergey juga menilai tingginya pangsa permintaan kebijakan keamanan TikTok menunjukkan minat pada platform itu sendiri. “Sekaligus kekhawatiran pengguna tentang beberapa praktik pengumpulan data mereka, yang baru-baru ini disorot di media,” tuturnya menambahkan.

Di antara layanan messenger, pengguna paling menaruh perhatian terhadap tingkat keamanan dan privasi aplikasi lain milik Facebook, WhatsApp. Pangsa permintaan tentang kebijakan keamanannya adalah 13,9 persen. VK di urutan kedua dengan 7,7 persen. VK adalah jejaring sosial paling populer di Rusia, dan pangsa permintaan instruksi keamanan di antara pengguna Rusia adalah 25,3 persen.

Baca juga:
Banyak Pinjol Ilegal, Kaspersky: Jangan Sembarangan Bagi Data

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

12 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Korlantas Uji Coba Pengiriman Surat Tilang Melalui Whatsapp

12 jam lalu

Korlantas Uji Coba Pengiriman Surat Tilang Melalui Whatsapp

Bila sistem pengiriman surat tilang melalui Whatsapp aman, Korlantas akan memberlakukan aturan ini secara nasional.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

18 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

1 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

1 hari lalu

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

Indonesia berencana mempelajari penerapan aturan Publisher Rights dari Australia yang telah lebih dulu melakukannya.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

2 hari lalu

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

Notifikasi Google Chrome bisa mengganggu pengguna saat sedang asyik menggunakan HP atau Laptop. Ini cara menghilangkan notifikasi Chrome.

Baca Selengkapnya

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

2 hari lalu

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

Langkah selanjutnya adalah menghapus data yang tidak lagi diperlukan atau relevan dengan mengakses https://drive.google.com/#quota.

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

3 hari lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

3 hari lalu

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

Nada dering WA bisa dicustom sesuai keinginan. Berikut cara buat nada dering WA sebut nama yang bisa Anda lakukan tanpa tambahan aplikasi.

Baca Selengkapnya