5 Optimisme dalam Penanganan Covid-19 Global 2022 dan Peran Indonesia
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Zacharias Wuragil
Selasa, 4 Januari 2022 01:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020, Tjandra Yoga Aditama, membeberkan lima optimisme dalam penanganan pandemi Covid-19 pada 2022. Kelimanya memberi harapan pandemi bisa benar-benar dikendalikan sekalipun varian baru, Omicron, mudah menyebar dengan cepat.
Optimisme yang pertama, Tjandra menjelaskan, akan semakin banyak penduduk Bumi—termasuk Indonesia—sudah mendapatkan vaksin Covid-19 di tahun baru ini, meskipun tidak sepenuhnya merata. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menargetkan pada pertengahan 2022, seluruh negara sudah menjalankan vaksinasi terhadap setidaknya 70 persen penduduknya.
“Untuk Indonesia angka cakupannya diharapkan akan lebih dari itu,” ujar Tjandra melalui pesan WhatsApp, Minggu, 2 Januari 2022.
Menurut Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, vaksinasi yang memadai, akan memiliki dampak yang penting. Karena akan mengurangi kemungkinan tertular, atau setidaknya mengurangi kemungkinan jatuh sakit berat dan kematian.
Dampak lainnya adalah mengurangi penularan di masyarakat sehingga situasi epidemiologi di dalam negara dan antar negara dapat lebih terkendali. Dan dengan terbatasnya penularan di masyarakat maka diharapkan bahwa kemungkinan terjadinya mutasi baru dapat lebih kecil. “Apalagi ini bisa dilakukan bersama dengan penerapan protokol kesehatan ketat,” katanya.
Optimisme kedua, diharapkan akan semakin banyak obat Covid-19 oral yang akan bisa digunakan. Seperti diketahui, Tjandra berujar, sekarang setidaknya sudah ada Molnupiravir buatan Merck dan juga Paxlovid buatan Pfizer yang sudah disetujui untuk digunakan sebagai obat Covid-19 oral oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat atau FDA, yang sebagian juga akan ada di Indonesia.
Menurutnya, sepanjang 2022, kedua obat itu tentu akan makin banyak diproduksi dan luas digunakan di dunia. “Selain itu, kita bisa berharap akan ada lagi obat Covid-19 yang mungkin juga akan ditemukan dan digunakan di dunia, baik yang suntikan maupun yang oral.”
<!--more-->
Optimisme ketiga, Tjandra yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Jakarta, itu berharap akan ada jenis vaksin Covid-19 baru yang lebih mudah digunakan, tanpa suntikan, misalnya dalam bentuk inhalasi atau oral dan lainnya. Penelitian sudah dimulai dan memang sampai akhir 2021 belum ada produk yang sudah selesai, tapi bisa diharapkan akan ada produk akhir pada 2022 ini.
“Selain itu, bukan tidak mungkin akan ada vaksin yang lebih baik efikasinya,” tutur Tjandra.
Optimisme keempat dari segi cara diagnosis yang lebih mudah juga diharapkan terus berkembang, sesuai dengan teknologi diagnostik yang ada. Setidaknya, kata Tjhandra, diharapkan akan ada metode pengambilan sampel yang lebih nyaman bagi yang diperiksa. Berbagai alat diagnosis yang bisa dilakukan di rumah juga mulai digunakan di banyak negara. “Mudah-mudahan juga nanti dapat tersedia di negara kita.”
Lalu, optimisme kelima adalah dengan pengalaman tantangan berat 2020-2021, Tjandra berharap agar dapat meningkatkan kolaborasi dan kerjasamanya dengan berbagai negara dalam menjaga kesehatan dunia pada 2022. Dalam hal ini, disebutkannya, Indonesia yang memegang Presidensi G20 jelas punya peran yang sangat besar untuk memimpin tata ulang arsitektur kesehatan global.
Menurut Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan di Kementerian Kesehatan itu, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam diplomasi kesehatan internasional. Dan, kata Tjandra, tentu hal ini akan memberi peran penting bagi kesehatan dunia dan akan mengharumkan nama bangsa.
“Pandemi adalah masalah dunia, hanya dengan kesadaran, komitmen dan kerja bersama negara-negara di dunia maka kita dapat bergerak bersama ke akhir pandemi Covid-19,” tutur Tjandra.
Baca juga:
Uji Infeksi Omicron pada Hewan, Kerusakan Paru tak Sebanding Delta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.