Evaluasi Gunung Merapi, Badan Geologi: Potensi Awan Panas Guguran Semakin Jauh

Rabu, 26 Januari 2022 20:04 WIB

Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, 23 Januari 2022. Terjadinya 45 guguran Gunung Merapi mengakibatkan potensi bahaya berupa guguran lava pijar dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Geologi melakukan evaluasi terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang telah ditetapkan Siaga sejak 5 November 2020 silam.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengatakan pihaknya telah melakukan pemutakhiran data potensi bahaya erupsi Gunung Merapi.

"Dengan menggunakan data topografi terbaru, hasil pemodelan menunjukkan apabila kubah lava barat daya longsor secara masif, maka akan menimbulkan awan panas guguran ke Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 6,3 km dan ke Sungai Boyong sejauh 3,9 km," kata Eko dalam keterangannya Rabu 26 Januari 2022.

Catatan sebelumnya, potensi bahaya longsoran kubah barat daya hingga 7 Januari 2022 itu maksimal 5 km.

Adapun untuk kubah lava tengah potensi bahayanya cenderung tak berubah dari pemetaan sebelumnya, yakni apabila longsor secara masif, maka awan panas guguran ke arah Sungai Gendol akan mencapai jarak 5 km dan ke Sungai Woro sejauh 3 km.

Advertising
Advertising

Eko mengatakan perubahan potensi bahaya ini merunut perubahan terbaru dari kondisi erupsi Merapi, di mana selama tahun 2021 terjadi guguran lava/rockfall (RF) sebanyak 61.446 kali dan awan panas guguran (APG) sebanyak 424 kali. Aktivitas dominan bersumber dari kubah barat daya. Arah luncuran RF dan APG pada awal aktivitas, Januari-awal Juli 2021, dominan ke Sungai Boyong dengan jarak luncur maksimal 3,2 km.

Kemudian terjadi perubahan arah luncuran hingga saat ini ke arah Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 3 km. Sedangkan aktivitas pada kubah tengah kawah, di akhir Juni terjadi RF dan AP ke arah tenggara, yaitu Sungai Gendol dengan jarak luncur maksimal 3 km.

Kubah lava tengah kawah dan barat daya terus tumbuh dengan laju rata-rata masing-masing sebesar 5.000 meter kubik/hari dan 10.000 meter kubik/hari.

Pada tanggal 20 Januari 2022 volume kubah tengah kawah terhitung sebesar 3.007.000 meter kubik dan kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik.

"Guguran lava dan awan panas guguran saat ini bersumber di bagian atas kiri kubah lava barat daya yang merupakan pusat ekstrusi magma," kata dia. Selain itu, telah terjadi perubahan topografi di hulu-hulu sungai sektor barat daya akibat penumpukan material guguran dan awan panas.

Eko mengatakan Merapi memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021 ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.

Saat ini fase erupsi Gunung Merapi sudah berlangsung lebih dari satu tahun dengan sifat erupsi efusif berupa pertumbuhan kubah lava dan pembentukan guguran lava dan awan panas.

Baca:
Tiga Periode Amatan, Ketinggian Kubah Gunung Merapi Naik-Turun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

1 hari lalu

Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

Badan Geologi memperluas cakupan wilayah terdampak erupsi Gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

2 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

Pada umumnya kegempaan vulkanik di Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

2 hari lalu

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Badan Geologi menurunkan status Gunung Ruang di Sulawesi Utara dari Level IV atau Awas menjadi Level III atau Siaga mulai Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

VONA Merah, Peringatan dari Badan Geologi Ketka Tinggi Abu Gunung Ibu Tembus 5 Kilometer

2 hari lalu

VONA Merah, Peringatan dari Badan Geologi Ketka Tinggi Abu Gunung Ibu Tembus 5 Kilometer

Badan Geologi melaporkan letusan Gunung Ibu pada Senin, 13 Mei 2024, pukul 09.12 WIT, dengan tinggi kolom abu menembus 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Cara Reroll Game Solo Leveling: Arise, Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Mengenal Genre Game

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Cara Reroll Game Solo Leveling: Arise, Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Mengenal Genre Game

Topik tentang cara reroll di game Solo Leveling: Arise menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi: Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Status Masih Waspada

4 hari lalu

Badan Geologi: Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Status Masih Waspada

Badan Geologi menyatakan, aktivitas gempa vulkanik Gunung Slamet mengalami peningkatan. Didominasi oleh Gempa Hembusan dan Gempa Tremor.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

6 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

6 hari lalu

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

Air danau kawah Gunung Dempo di Sumatera Selatan teramati berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu. Masyarakat sekitar diminta tetap tenang.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

7 hari lalu

Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

Badan Geologi mencatat dua letusan kecil di Gunung Ruang, Rabu 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

9 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya