Uji Vaksin Booster di Indonesia, Ini Sebab Hasilnya Sangat Ditunggu Dunia

Sabtu, 19 Maret 2022 21:39 WIB

Tenaga medis mempersiapkan vaksin Pfizer untuk warga lansia yang mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Pemerintah telah menyatakan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis tambahan akan diberikan gratis. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan kembali mendanai riset lanjutan uji vaksin booster Covid-19 yang dilakukan tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Univesitas Indonesia (UI). Selanjutnya tim riset juga akan bekerja sama dengan badan kesehatan dunia (WHO) untuk pemantauan uji vaksin booster selama setahun pasca-penyuntikan.

“Riset yang dilakukan Unpad dan UI ini sangat ditunggu dunia,” kata ketua tim riset, Eddy Fadlyana, Jumat malam, 18 Maret 2022.

Eddy menyebutkan, dana riset vaksin booster pertama pada Desember 2021 sekitar Rp 4 miliar. Adapun riset lanjutannya yang dimulai Maret 2022 didanai sekitar Rp 3-4 miliar.

Mengutip dari laman Unpad, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI kembali bekerja sama dengan Unpad untuk penelitian terkait efektivitas dan keamanan vaksin booster Covid-19. Perjanjian kerjasama itu diteken Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Hendarmawan, dengan Pejabat Pembuat Komitmen BKPK Kemenkes RI Dewi Suryani di kampus Unpad, Bandung, Jumat 18 Maret 2022.

“Jadi penelitiannya belum selesai, anggarannya selama dua tahun,” ujar Eddy sambil menerangkan, riset perdana vaksin booster dan lanjutannya berpola sama. Setiap relawan akan mendapat suntikan vaksin setengah dan dosis penuh.

Advertising
Advertising

Vaksin yang diuji kali ini yaitu AstraZeneca dan Pfizer, tanpa Sinovac seperti pada uji pertama. Perbedaan lain yaitu jumlah relawan kali ini sebanyak 400 orang di Jakarta, sebelumnya 1000 orang di Jakarta dan Bandung.

Menurut Eddy, setelah penyuntikan relawan selesai dengan target waktu selama enam pekan, selanjutnya dilakukan pemantauan antibodi dan efektivitas vaksin booster. Proses pemantauan yang berjalan selama setahun sejak penyuntikan itu akan dilakukan bekerja sama dengan WHO.

“Negara-negara lain menunggu hasil penelitian yang ada dari WHO, baru diimplementasikan,” kata Eddy menuturkan.

Dari sekian negara yang diajak, menurut dia, hanya Indonesia yang menggelar penelitian besar-besaran vaksin booster, terutama untuk melihat keampuhan vaksin setengah dosis dibandingkan dosis penuh. Negara lain ada yang melakukan riset kecil-kecilan, dan menguji vaksin dosis penuh.

“Baru pertama di Indonesia maupun di dunia, yang mengukur half dose dibandingkan full dose,” ujarnya. Karena itu, menurut Eddy, hasil dari Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan riset vaksin booster di negara lain.

Baca juga:
Cari Lokasi Vaksin Terdekat Bisa Langsung di Aplikasi PeduliLindungi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

20 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

3 hari lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

4 hari lalu

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

Kebijakan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dalam menaikkan biaya UKT memicu aksi protes mahasiswa. Apa itu PTNBH?

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

5 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya