TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG masih merekam rentetan gempa susulan di Kendari, Sulawesi Tenggara, hingga Minggu dinihari, 27 Maret 2022. Gempa utama terjadi pada Jumat malam lalu.

BMKG mencatat setidaknya ada lima gempa susulan yang bisa dirasakan sepanjang Sabtu sore sampai Minggu dinihari saat artikel ini dibuat. Dimulai dari Pukul 16.54 WIB atau 17.54 waktu setempat, dengan kekuatan Magnitudo 4,3, sampai Pukul 00.59 WIB kekuatan M3,6.

Di antara keduanya adalah Pukul 20.16 WIB dengan kekuatan M5,1--diperbarui dari keterangan sebelumnya M5,2; Pukul 20.55 WIB (M4,6); Pukul 21.01 (M3,2). Seluruhnya berpusat di laut, arah timur laut ataupun utara dekat Soropia, Kabupaten Konawe, kecuali yang terjadi pada Pukul 21.01 WIB di mana pusat gempa sudah berada di darat.

Seluruhnya terukur memiliki pusat gempa yang dangkal. Guncangan terkuatnya juga sama, dirasakan di Kendari yang sampai skala IV MMI atau mampu membuat pintu dan jendela di rumah berderit. Guncangan itu dilaporkan telah membuat kerusakan, di antaranya di Gedung Laboratorium Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari.

Pusat gempa susulan berkekuatan M5,2--diperbarui menjadi 5,1--yang getarannya dirasakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu malam 26 Maret 2022. FOTO/Twitter

"Plafonnya rontok," kata Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, mengabarkan, Sabtu malam.

Daryono yang menerangkan bahwa rentetan gempa Soropia yang bolak baik menggoyang Kendari belakangan ini bersumber dari aktivitas Sesar Lawanopo. Peta yang diunggahnya di media sosial menunjukkan sesar itu memanjang dari darat sampai ke laut di utara dan timur laut Kendari.

Baca juga:
Indonesia Uji Tembak Starstreak, Rudal Pertahanan Udara Mach 3