Apa Itu Hujan Monsun yang Mempengaruhi Banjir Bandang Pakistan?

Selasa, 30 Agustus 2022 16:47 WIB

Seorang pria menerobos banjir di samping rumahnya yang rusak di Dera Allah Yar, distrik Jafferabad, Pakistan, 25 Agustus 2022. REUTERS/Amer Hussain

TEMPO.CO, Jakarta - Pakistan dilanda banjir bandang yang menyebabkan kerugian sekitar Rp148 triliun. Korban meninggal tercatat setidaknya 1.000 orang dalam beberapa pekan belakangan dan mempengaruhi lebih dari 33 juta warga, sekitar 15 persen penduduk negara itu. Warga mengalami kerugian materiel dan kehilangan mata pencaharian. Banjir bandang yang tersebab hujan monsun itu menghanyutkan jalan, tanaman, infrastruktur dan jembatan

Apa itu hujan monsun?

Merujuk publikasi Karakter Curah Hujan di Indonesia, hujan monsun diakibatkan perbedaan antara periode musim hujan dan kemarau dalam satu tahun. Hujan ini dipengaruhi angin laut dalam skala yang sangat luas.

Hujan monsun disebabkan pergerakan air lautan yang menguap di udara, terutama di Samudra Hindia. Pergerakan ini menyebabkan angin berubah arah dan uap air berembus ke arah daratan. Uap air kemudian mengembun menjadi hujan. Curah hujan yang lebat dan suhu yang lembap berlangsung selama berbulan-bulan.

Keberadaan hujan monsun tidak seperti badai atau curah hujan yang tinggi saja. Hujan monsun pola angin dan hujan yang membentang di wilayah yang luas, seperti benua, negara, atau bahkan seluruh dunia. Merujuk keterangan University Corporation for Atmospheric Research, siklus monsun biasanya terjadi di dataran tropis, seperti benua Asia, Afrika dan Amerika Selatan.

Advertising
Advertising

Mengutip SciJinks, angin monsun tersebab pergeseran musiman angin. Angin bergeser karena suhu daratan dan air berbeda seiring perubahan musim. Misalnya, awal musim panas. Daratan cepat memanas daripada perairan. Angin monsun selalu bertiup dari daerah yang dingin ke daerah yang hangat. Sebaliknya, pada musim panas udara yang hangat naik dari daratan membuat kondisi yang membalikkan arah angin.

Angin monsun tak hanya terjadi di benua-benua tropis saja. Tapi, monsun juga bisa terjadi di daerah dengan perbedaan suhu musiman antara daratan dan air. Hal ini biasanya juga terjadi di daerah yang beriklim tropis dan subtropis .

Monsun Amerika Utara adalah perubahan musiman angin yang terjadi saat matahari musim panas. Saat tanah mengering pada musim panas, angin mulai berubah arah dan bertiup dari selatan. Angin ini kemudian meniupkan udara lembap dari Samudra Pasifik dan Teluk California ke wilayah itu, sehingga menghasilkan badai petir dan hujan.

Monsun Amerika Utara dimulai setiap tahun di Meksiko pada Juni. Angin yang bertiup dari selatan menggerakkan monsun ke arah barat daya Amerika Serikat pada bulan Juli. Pada pertengahan September, angin ini sekali lagi bertiup dari barat yang menandai berakhirnya angin monsun.

Baca: 4 Fakta Banjir Bandang Pakistan yang Berakibat Kerugian Rp148 Triliun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

14 menit lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

1 jam lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

2 jam lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Unik Khas Kabupaten Lumajang: Ada Rujak Bambu Hingga Nasi Kelor

13 jam lalu

5 Kuliner Unik Khas Kabupaten Lumajang: Ada Rujak Bambu Hingga Nasi Kelor

Tahun 2022 Sego Kelor dari Kanupaten Lumajang memenangkan penghargaan dalam Festival Msakan Khas Jawa Timur. Berikut 5 Kuliner unik khas Lumajang.

Baca Selengkapnya

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

22 jam lalu

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Bencana berulang di Lembah Anai, Sumatera Barat, sudah diprediksi sebelumnya. Bagaimana Walhi bisa melakukan itu?

Baca Selengkapnya

Update Peristiwa Banjir Bandang Sumatera Barat

1 hari lalu

Update Peristiwa Banjir Bandang Sumatera Barat

Peristiwa banjir bandang di Sumatera Barat baru-baru ini terjadi, berikut updatenya

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut di Subang dan Banjir Bandang di Sumbar Meneweskan 50 Lebih Korban

1 hari lalu

Kecelakaan Maut di Subang dan Banjir Bandang di Sumbar Meneweskan 50 Lebih Korban

Kecelakaan maut di Subang dan banjir bandang di Sumbar memicu kekhawatiran akan keselamatan publik dan kesiapan menghadapi bencana alam.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

1 hari lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Cari 6 Penumpang Mobil yang Terserat Banjir Bandang di Tanah Datar

1 hari lalu

Tim SAR Cari 6 Penumpang Mobil yang Terserat Banjir Bandang di Tanah Datar

Saat banjir bandang dan banjir lahar dingin terjadi pada Sabtu malam 11 Mei 2024, ada sejumlah kendaraan yang sedang melintas.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

1 hari lalu

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya