Masuki Musim Hujan, Deretan 5 Daerah dengan Curah Hujan Terbesar
Reporter
Danar Trivasya Fikri
Editor
Dwi Arjanto
Kamis, 13 Oktober 2022 14:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Sepanjang bulan September hingga Oktober ini, berbagai daerah di Indonesia mengalami curah hujan yang cukup tinggi hingga terjadinya cuaca ekstrem.
Tak jarang curah hujan lebat tersebut dapat berujung pada bencana banjir hingga peristiwa tanah longsor. Mana sajakah daerah dengan curah hujan tertinggi?
5 Daerah
Mengutip dari laman setkab.go.id, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa untuk periode 9 hingga 15 Oktober mendatang BMKG memprediksi potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat alias petir dan angin kencang di 34 provinsi kecuali Sumatra Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Bahkan, Dwikorita juga mengungkapkan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia. Pada periode 8 hingga 14 Oktober 2022 gelombang tinggi 1,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan nusantara. Contohnya perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue, perairan selatan banten hingga Jawa Timur, Selat Bali, Pulau Sumba, dan Laut Natuna.
Daftar Daerah Punya Curah Hujan Terderas
Dikutip dari koran.tempo.co yang berjudul “Waspada cuaca ekstrem pada peralihan musim”, selama rentang September hingga Oktober ini terdapat berbagai daerah di Indonesia yang mengalami hujan deras disertai petir hingga kilat yang berujung pada banjir bahkan tanah longsor. Antara lain:
- Palembang
Pada 5 september 2022 lalu, Palembang mengalami hujan deras yang berujung banjir. Curah hujan tercatat hingga mencapai 188,7 mm dengan kecepatan angin BBD 10 km per jam. Selain itu, angka ini juga merupakan yang tertinggi di Palembang sejak 30 tahun terakhir.
- Jakarta
Berbagai tempat di Jakarta mengalami banjir akibat curah hujan deras, contohnya adalah yang terjadi pada 6 oktober 2022 silam. Kala itu curah hujan hingga mencapai 178 mm.
- Kalimantan
Banjir melanda sejumlah daerah di Kalimantan seperti Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), hingga Kalimantan Barat (Kalbar) pada 12 oktober 2022. Tercatat, rata-rata curah hujan selama sepekan mencapai 100 mm per hari.
- Trenggalek
Kecepatan angin yang mencapai 13 km per jam mengakibatkan banjir di Trenggalek. Di antara desa yang terdampak antara lain desa Tasikmadu, Prigi, hingga Watuagung.
Baca juga : Curah Hujan Tinggi, Sandiaga Uno Minta Pengelola Destinasi Wisata Waspada
- Aceh Utara
Curah hujan tinggi disertai angin kencang pada 6 oktober 2022 lalu mengakibatkan banjir di Aceh Utara, Aceh. Bahkan, banjir ini mengakibatkan 18.160 warga mengungsi.
Potensi Banjir Oktober
<!--more-->
Potensi Banjir Oktober
Selama Oktober 2022 ini, ada beberapa daerah yang berpotensi banjir kategori tinggi. Menurut koran.tempo.co, daerah-daerah tersebut antara lain:
- Jawa Tengah (meliputi Banjarnegara, Banyumas, Blora, Batang, Cilacap, Grobogan, Kendal, Kebumen, Magelang, Pekalongan)
- Bangka Belitung (meliputi Belitung dan Bangka Belitung)
- Lampung
- Banten (Lebak dan Pandeglang)
- Jawa Barat (Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Bogor, Ciamis, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran, Purwakarta, Sukabumi, Subang dan Tasikmalaya)
Persiapan
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. “Berdasarkan analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan,” ujar Kepala BMKG dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu 8 oktober 2022.
Lebih lanjut, Dwikorita berpesan pihak-pihak terkait untuk melakukan persiapan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem, seperti:
- Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
- Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
- Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
- Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
- Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
Selain itu, Dwikorita juga menambahkan untuk tidak henti memantau informasi dari BMKG dalam mengantisipasi ancaman dampak curah hujan tinggi. “Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG,” tambah Kepala BMKG tersebut.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Banjir Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, Riza Patria: Gak Usah Panik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.