Cerita Orang Tua dari Bayi Meninggal karena Gagal Ginjal Akut Misterius

Kamis, 20 Oktober 2022 16:26 WIB

Ilustrasi pasien anak. (ANTARA/HO)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Di antara anak-anak yang didiagnosis meninggal karena gagal ginjal akut misterius adalah Emira Tatiana, bayi berusia 7 bulan di Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Emira meninggal pada 25 September 2022, setelah upaya penyelamatan lewat perawatan di rumah sakit selama lima hari.

“Saya sempat mengira mengalami dehidrasi akut, ternyata anak saya gagal ginjal akut,” kata Yusuf Maulana, 44 tahun, ayah Emira, saat ditemui di Yogyakarta, Kamis 20 Oktober 2022.

Baca juga:
Mengapa Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Memicu Gagal Ginjal Akut Anak? Ini Kata Guru Besar Unpad

Advertising
Advertising

Yusuf menuturkan, sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat di PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta, kondisi kesadaran anak kelimanya itu seperti sudah menurun. Emira lebih sering menangis terbangun saat malam dan menolak untuk minum air susu ibunya (ASI).

Menurut Yusuf, saat itu sejumlah anggota keluarganya memang sedang tidak enak badan. "Mungkin karena cuaca. Apalagi kakaknya juga sedang batuk pilek. Dugaannya Emira tertular,” kata Yusuf.

Namun, dia melanjutkan, ternyata bayi itu tidak mengalami batuk pilek. Demamnya pun tak sampai tinggi, hanya berkisar 38 derajat Celsius. Hanya saja, ujar Yusuf, kian hari bayinya mulai menurun kesadarannya.

Karena bidan puskesmas dekat rumah tidak mampu membuat Emira membaik, Yusuf dirujuk ke Rumah Sakit PKU Gamping. Yusuf ingat dan mengatakan, "Dokter sempat bertanya apa ada riwayat sakit disentri, tapi ciri itu tidak ditemukan.”

Diagnosis atas anak itu belum ditemukan juga sampai malam saat kesadaran anaknya semakin turun. Dari tim dokter PKU Muhammadiyah Gamping lalu merekomendasikan Yusuf segera memindahkan bayinya ke RSUP dr. Sardjito keesokan paginya.

Tapi karena ruang PICU di RSUP Sardjito saat itu sedang penuh, anaknya sementara dirawat di PKU Muhammadiya Kota Yogyakarta. Kondisi anaknya semakin drop dengan diagnosa yang belum juga jelas.

Baru pada malamnya, mereka bisa pindah dan mendapat tempat perawatan di RSUP Sardjito. Saat inilah Yusuf mulai mendapat gambaran awal dugaan bayinya mengalami gangguan fungsi saraf, hati, dan juga ginjal yang mengarah pada serangan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI).

“Saat mengetahui ternyata gejala anak saya mirip gejala gagal ginjal akut itulah saya seperti sudah bisa menangkap isyarat dokter yang menangani agar seperti bersikap ikhlas saja,” kata dia.

Selama dirawat di Sardjito, Yusuf mengungkapkan, tim dokter dari lintas ilmu memeriksa kondisi anaknya secara bergantian. “Anak saya akhirnya wafat setelah lima hari dirawat,” kata Yusuf.



CATATAN.
Artikel ini telah diubah pada Kamis, 20 Oktober 2022, pukul 19.22 WIB, untuk meralat keterangan pasien anak pernah dirawat dalam inkubator. Terima kasih


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

39 menit lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

52 menit lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

5 Alasan Kita Perlu Minum Air Kelapa

20 jam lalu

5 Alasan Kita Perlu Minum Air Kelapa

Pakar diet menjelaskan semua manfaat air kelapa yang penting bagi kesehatan. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

21 jam lalu

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

1 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

1 hari lalu

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

1 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

1 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya