Mengenal Artifact, Aplikasi Baru Buatan Pendiri Instagram Berteknologi AI

Reporter

Rabu, 1 Maret 2023 08:55 WIB

Ilustrasi Instagram Notes. Meta.com

TEMPO.CO, Jakarta - Co-founder Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger kembali hadir ke depan publik untuk memperkenalkan aplikasi terbarunya bernama Artifact. Semenjak meninggalkan Facebook di tengah ketegangan dengan perusahaan induknya pada 2018, keduanya tak lagi unjuk gigi di dunia teknologi.

Berdasarkan laporan The Verge pada Selasa (31/1/2023), ternyata mereka telah menghabiskan waktu untuk mengeksplorasi ide-ide aplikasi sosial generasi berikutnya. Termasuk aplikasi berbasis AI yang sedang menjadi topik perbincangan khalayak. Apakah seperti ChatGPT?

Apa itu Artifact?

Nama Artifact mewakili penggabungan kata artikel, fakta (fact), dan kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence). Menurut Systrom, nantinya bakal tersedia untuk perangkat Android dan iOS. Secara sederhana, Artifact layaknya TikTok, tetapi berbasis teks. Mungkin juga mirip seperti Pustaka Google dalam bentuk aplikasi seluler.

Dikutip dari Techcrunch, pada mulanya pengguna yang tertarik mencoba perlu mendaftarkan diri. Tercatat, ada sekitar 160.000 orang yang menuliskan nomor telepon dalam daftar tunggu undangan. Sayangnya, tahap uji coba tersebut justru menjauhkan aplikasi Artifact dari banyak pengguna potensial. Bahkan akibat aturan undangan itu disinyalir membentuk batas jangkauan pengguna dari luar Amerika Serikat.

Terhitung Rabu (22/2/2023), Artifact mulai terbuka untuk umum tanpa harus mendaftarkan nomor telepon lagi. Kecuali apabila pengguna hendak memindahkan Artifact ke perangkat baru, maka nomor ponsel diperlukan. Topik berita yang ditampilkan Artifact dapat dikontrol, dipersonalisasi, dan diperkaya. Serta mengelola minat dengan menghentikan atau memblokir penerbit tertentu.

Fitur Artifact

Advertising
Advertising

Artifact terbuka untuk umpan artikel populer yang dipilih dari daftar penerbit atau organisasi berita terkemuka seperti The New York Times. Hingga blog-blog kecil yang memiliki topik-topik khusus. Pengguna cukup mengetuk artikel yang diminati dan Artifact akan melayani dengan memberikan rekomendasi cerita serupa di masa mendatang. Seperti halnya menonton konten video pendek di halaman FYP (TikTok’s For You) yang menyesuaikan algoritma.

Tak hanya berperan sebagai ‘aplikasi berita’, Artifact juga mempunyai komponen sosial. Dengan cara meminta akses kontak untuk melihat apakah artikel tertentu juga populer di kalangan rekan pengguna. Tentu ini sedikit berbeda apabila dibandingkan dengan fitur Twitter’s Top Article yang memperlihatkan artikel viral dari orang yang Anda ikuti (following).

“Bukan memberi tahu siapa yang membaca suatu artikel. Tidak juga membocorkan berapa banyak artikel yang dibaca teman Anda. Karena hal itu merupakan privasi yang perlu dijaga. Jadi, misalkan Anda menyimpan kontak seorang teman, bukan berarti Anda tahu apa yang sedang dibaca oleh orang itu”, kata Systrom dikutip dari Techcrunch pada Kamis (23/2/2023).

Dengan fitur ini, rekomendasi artikel atau berita tidak didorong oleh apa yang dibaca teman Anda. Namun hanya sebagai ‘sinyal’ untuk menyorot topik apa yang dibaca oleh banyak orang. Seiring berjalannya waktu, nantinya fitur Artifact diperluas dengan menyertakan kemudahan berdiskusi tentang suatu artikel.

Apakah Mampu Mengalahkan Google News?

Peluncuran aplikasi Artifact yang berfokus pada berita dianggap sebagai kejutan khususnya di Amerika Serikat. Lantaran harus bersaing dengan raksasa teknologi seperti Google News dan Apple News. Sementara aplikasi terbaru dari pendiri Instagram ini bukanlah yang pertama kali. Sebab ada China’s Toutiao dan Japan’s SmartNews yang memanfaatkan algoritma serta machine learning untuk membuat kumpulan berita.

Seperti kebanyakan perusahaan rintisan (startup), Artifact belum berkomitmen pada model bisnis. Namun Systrom tertarik untuk menyematkan iklan atau membangun kesepakatan bagi hasil dengan penerbit. Apabila sudah menemukan peluang lebih besar, bukan tidak mungkin mendorong pengguna untuk berlangganan alias akses berbayar.

Systrom juga menekankan apabila Artifact akan menampilkan berita dan informasi berkualitas tinggi. Artinya, hanya untuk penerbit yang mematuhi etika editorial. Baik penerbit sayap kiri maupun sayap kanan, Artifact bakal bersikap objektif sekaligus subjektif. Dengan menerapkan standar perusahaannya sendiri, maka postingan penuh kepalsuan tak akan lolos dari seleksi.

Dia mengakui bahwa AI membawa kesuksesan besar bagi TikTok. Seperti halnya Twitter TikTok juga berhasil berkat kemampuannya menangkap percakapan atau komentar viral dibandingkan konten feed itu sendiri. Aspek satu ini yang menjadi salah satu alasan pendiri Instagram berpikir matang untuk menciptakan produk bernama Artifact.

Pilihan editor: Meta Segera Rilis Layanan Centang Biru Berbayar di Facebook dan Instagram

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Berita terkait

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

5 jam lalu

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

Ketahui cara daftar gratis ongkir TikTok Shop berikut ini. Cara ini cukup menguntungkan untuk menarik pembeli. Berikut ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

5 Aplikasi Edit Foto di HP Android dan iPhone, Hasilnya Estetik

19 jam lalu

5 Aplikasi Edit Foto di HP Android dan iPhone, Hasilnya Estetik

Ada banyak aplikasi edit foto di HP Android dan iPhone yang bisa Anda coba agar tampilan foto jadi lebih estetik. Aplikasi ini bisa digunakan gratis.

Baca Selengkapnya

Muncul Tulisan 'This Story is Unavailable' di Instagram, Ini Penyebabnya

23 jam lalu

Muncul Tulisan 'This Story is Unavailable' di Instagram, Ini Penyebabnya

Sering muncul tulisan 'this story is unavailable' di Instagram? Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti story sudah kadaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Cara Menggunakan Viggle AI untuk Video Animasi dan Manfaatnya

1 hari lalu

Cara Menggunakan Viggle AI untuk Video Animasi dan Manfaatnya

Viggle AI adalah aplikasi edit video animasi berbasis AI yang sedang ramai diperbincangkan. Berikut cara menggunakan Viggle AI melalui Discord.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

1 hari lalu

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

Disebut-sebut, Apple kerja sama dengan OpenAI dan Google dipicu upayanya untuk ekspansi ke ranah teknologi AI.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence Karya Anak Bangsa

1 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence Karya Anak Bangsa

Pemerintah bisa memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) yang dikembangkan oleh anak bangsa guna melakukan legislasi review.

Baca Selengkapnya

OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

1 hari lalu

OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

OpenAI mengumumkan peluncuran model kecerdasan buatan generatif baru bernama GPT-4o

Baca Selengkapnya

Cara Mematikan Status Online di Instagram di Android dan iOS

2 hari lalu

Cara Mematikan Status Online di Instagram di Android dan iOS

Untuk menjaga privasi, ada beberapa cara mematikan status online di Instagram yang bisa dicoba. Cara ini bisa digunakan untuk HP android dan iOS.

Baca Selengkapnya

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

2 hari lalu

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

Model ChatGPT terbaru, GPT-4o lebih handarl merespons perintah dari pengguna., terutama yang berupa input suara.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

3 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya