Suasana Stasiun Pasar Senen milai dipadati pemudik. Desty Luthfiani/TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Dewanti, mengatakan sektor transportasi merupakan salah satu sektor yang harus dipersiapkan secara matang menjelang masa mudik Lebaran. Menurut dia, aktivitas mudik perlu diantisipasi karena dapat menimbulkan berbagai masalah lalu lintas seperti meningkatnya kemacetan dan kasus kecelakaan yang dapat menyebabkan jatuhnya korban.
“Berbagai persiapan dilakukan oleh pemerintah mengatasi lonjakan arus mudik dengan memajukan cuti bersama dan program mudik gratis dari Kemenhub hususkan pengguna sepeda motor. Program ini memungkinkan untuk mengangkut penumpang dengan bus, kereta api, dan kapal. Sedangkan, sepeda motor akan diangkut dengan truk, atau kereta api serta kapal laut," ujarnya dilansir dari laman UGM pada Selasa, 18 April 2023.
Dalam webinar yang diselenggarakan Pustral UGM dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Dewanti mendorong adanya berbagai upaya kebijakan yang tepat terkait pengaturan mudik, yang tidak hanya mengupas dari sisi lalu lintas saja, namun juga aspek tata ruang wilayah.
Ketua Masyarakat Trasportasi Indonesia Tory Damantoro menyampaikan harapan yang sama. Menurut dia, lonjakan jumlah pemudik perlu diantisipasi dengan berbagai upaya yang tentunya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Penanganan mudik tidak terlepas dari penanganan ruang perkotaan dan ini sering luput dari pemikiran karena terfokus pada aspek pengaturan transportasi,” ucapnya dalam webinar bertajuk "Inovasi Kebijakan Ruang Kota dan Transportasi untuk Mudik Lancar, Aman, dan Selamat" di Pustral UGM pada 13 April 2023.
Peneliti Pustral UGM Dwi Ardianta Kurniawan menambahkan bahwa diperlukan kesiapan infrastruktur transportasi yang efisien dalam mendukung kelancaran arus mudik 2023. Menurut dia, perlu ada kesamaan data sebagai input analisis dalam perumusan kebijakan.