TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa mengatakan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2023 yang melakukan kecurangan akan ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Segala bentuk kecurangan akan kami serahkan ke kepolisian dan jika hal itu melibatkan oknum di Unhas maka akan kami berlakukan sanksi skorsing hingga pemecatan. Kami sanksi sesuai tingkat kesalahan yang diperbuat,” kata Jamaluddin di Makassar pada Ahad, 16 April 2023.
Jamaluddin mengatakan semua unsur di Unhas yang terlibat dalam UTBK SNBT harus bekerja secara profesional dan penuh integritas. Dia mengatakan jika diperlukan akan membuat pakta integritas, khususnya untuk di bagian informasi dan teknologi.
Ia meminta masyarakat agar tidak mempercayai jika ada pihak atau oknum tertentu yang mengiming-imingi mampu meloloskan masuk ke Unhas dengan imbalan tertentu.
“Jangan percaya itu. Tidak ada itu bayar-bayar kalau mau masuk lewat jalur SNBT,” kata Jamaluddin.
Mengenai pengamanan SNBT, Jamaludiin akan melibatkan petugas keamanan seperti pengamanan internal, satpam Unhas, dan pihak kepolisian. Ia juga akan mengantisipasi tindak kecurangan sebelum proses ujian berlangsung yang kemungkinan akan terjadi.
Misalnya, dari 20.687 pendaftar untuk mengikuti SNBT 2023 di Unhas, pihaknya telah mengidentifikasi peserta calon mahasiswa yang berasal dari Sulawesi Selatan tetapi memilih tempat-tempat tes bukan di Unhas. Bahkan, kata dia, ada yang memilih tes di lokasi provinsi lain kemudian memilih program studi bergengsi di Unhas.
“Hal-hal seperti ini tentu mengundang kecurigaan sehingga kami waspadai. Kalau nanti terbukti ada kecurangan bisa saja dia didiskualifikasi meskipun telah dinyatakan lulus,” kata Jamaluddin
Kasubdit Penerimaan Mahasiswa Baru Unhas Yuyu Ichsani menjelaskan, ujian UTBK SNBT akan memanfaatkan sekitar 1.300 komputer di 40 ruangan dengan enam ruang cadangan yang tersebar di Kampus Unhas Tamalanrea dan di Fakultas Teknik Gowa.
“Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat ujian nanti, akan dilakukan uji coba nasional penggunaan komputer dan simulasi ujian pada 17 April 2023,” kata Yuyu.
Pilihan Editor: Cerita Mahasiswa Indonesia Menjalani Puasa Ramadan di Perbatasan Eropa-Asia