Arkeolog Surya Helmi Sebut Miskoordinasi PUPR dan Kemdikbudristek Ganggu Pelaksanaan Pemugaran Cagar Budaya

Editor

Nurhadi

Selasa, 20 Juni 2023 07:06 WIB

Sejumlah pengunjung menikmati peninggalan sejarah benda purbakala bercorak Hindu aliran Syiwa, bangunan keagamaan tertua di Jawa berdasarkan prasasti bertuliskan Jawa Kuno menunjukkan tahun 808 M, di Museum Kaliasa Kompleks Candi pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis, 22 Desember 2022. Para ahli Arkeologi memperkirakan bahwa Candi Dieng dibangun melalui tahap pertama meliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca, diperkirakan dilakukan akhir abad 7 hingga abad 8 dan tahap kedua sampai sekitar tahun 780 M terdiri dari 8 bangunan candi, atas perintah Raja-raja Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Kalingga (594-782 Masehi). Kompleks Candi Dieng pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris yang sedang berwisata di kawasan pegunungan Dieng pada tahun 1814. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog Tim Ahli Cagar Budaya Nasional Surya Helmi menyatakan miskoordinasi Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek menyebabkan gangguan dalam upaya pemugaran cagar budaya.

"Pelaksanaan pemugaran di lapangan oleh PUPR sering dilakukan tidak dengan atau 'lupa' berkoordinasi dengan Kemdikbud atau jajaran terkait seperti diamanatkan oleh undang-undang. Kalau toh ada koordinasi, kadang cuma formalitas," kata dia dalam Diskusi Pemugaran Cagar Budaya Perkotaan yang diselenggarakan Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Senin, 19 Juni 2023.

Miskoordinasi, kata Surya, sering terjadi dalam pelaksanaan pemugaran cagar budaya yang berada di kawasan perkotaan. Hal tersebut mengesankan ketidakharmonisan antara kedua lembaga pemerintah tersebut dalam pelaksanaan pemugaran cagar budaya.

Surya mencontohkan rencana pemugaran Masjid Syuhada di Yogyakarta. PUPR berencana untuk mendirikan sebuah menara di masjid tersebut. Namun dana insentif daerah atau DID pemugaran tersebut keluar tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan Kemendikbudristek.

"Saya kebetulan anggota Dewan Pertimbangan Gubernur untuk pelestarian warisan budaya Yogyakarta. Itu sudah masuk izinnya, dan itu kita tolak. Ini tidak layak. Masjid Syuhada lahir tanpa menara, ini harus kita pertahankan. Nah ini karena tidak ada koordinasi dari awal," kata dia.

Advertising
Advertising

Untuk mengatasi permasalahan ini, Surya mengatakan bahwa Tim Ahli Cagar Budaya Nasional pernah bertemu Mendikbud Nadiem Makarim dua tahun silam. Mereka mengemukakan bahwa ketidakharmonisan ini harus diselesaikan di tingkat atas. "Nadiem berjanji akan bicara dengan menteri bersangkutan PUPR," ucapnya.

Menurut dia, Dirjen Kebudayaan pernah mengadakan sebuah pertemuan mengundang perwakilan dari beberapa lembaga pemerintah atas desakan Tim Ahli Cagar Budaya Nasional. Mereka yang diundang termasuk perwakilan dari PUPR, Kemendikbudristek, Pertanahan, dan Bappenas.

"Niatnya untuk mencari solusi supaya tidak ada gesekan, tapi dalam pertemuan tersebut saya tidak melihat ada solusi. Hanya pemaparan program masing-masing lembaga, tidak ada pembicaraan untuk mencari solusi," kata Surya.

"Di sini kita bisa lihat bahwa sepertinya bidang budaya tampaknya bukan prioritas masing-masing kementerian. PUPR prioritaskan bangun jalan tol. Begitu pula Kemdikbudristek prioritaskan Kampus Merdeka. Cagar budaya bagaimana? Not now, belum sekarang kayaknya," ujarnya.

Pilihan Editor: Cagar Budaya yang Merana

Berita terkait

UIN Sebut UKT Naik Akibat Inflasi, Kemendikbudristek: Itu Keliru

14 jam lalu

UIN Sebut UKT Naik Akibat Inflasi, Kemendikbudristek: Itu Keliru

Kemendikbudristek merespons soal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyatakan, kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dipengaruhi oleh inflasi

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Bilang Kampus Dibebaskan Tentukan Kelompok UKT, Kecuali Kelompok 1 dan 2

14 jam lalu

Kemendikbudristek Bilang Kampus Dibebaskan Tentukan Kelompok UKT, Kecuali Kelompok 1 dan 2

Bila sudah memenuhi kedua kelompok itu, perguruan tinggi diberi kebebasan menentukan jumlah kelompok dan tarif tiap kelompok UKT.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akui Masih Ada Kasus UKT yang Tak Sesuai dengan Ekonomi Mahasiswa

17 jam lalu

Kemendikbud Akui Masih Ada Kasus UKT yang Tak Sesuai dengan Ekonomi Mahasiswa

Kemendikbud mengakui, masih terdapat kasus adanya ketidaksesuaian antara UKT yang harus dibayarkan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa

Baca Selengkapnya

Soal Mahasiswa dengan Orang Tua PNS Pasti Dapat UKT Tinggi, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

19 jam lalu

Soal Mahasiswa dengan Orang Tua PNS Pasti Dapat UKT Tinggi, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek merespons isu soal isu mahasiswa dengan orang tua yang bekerja sebagai PNS dipukul rata mendapat UKT tertinggi.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

19 jam lalu

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

Kemendikbud mengklaim, aksi protes mengenai kenaikan UKT tidak terjadi pada seluruh PTN di Indonesia, namun hanya sebagian kecil.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Akui Keterbatasan Bantuan Operasional PTN

20 jam lalu

Kemendikbudristek Akui Keterbatasan Bantuan Operasional PTN

Masyarakat dilibatkan karena pemerintah memiliki keterbatasan memberikan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek: UKT Secara Pinsip Tidak Alami Kenaikan, Hanya Penambahan Kelompok

20 jam lalu

Kemendikbudristek: UKT Secara Pinsip Tidak Alami Kenaikan, Hanya Penambahan Kelompok

Sejak 2016, Kemendikbudristek tidak pernah mengeluarkan surat edaran untuk menaikkan atau melakukan penyesuaian UKT di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Duga Kumba Digdowiseiso Minta Namanya Dimasukan di Artikel Mahasiswa

23 jam lalu

Kemendikbudristek Duga Kumba Digdowiseiso Minta Namanya Dimasukan di Artikel Mahasiswa

Kemendikbudristek saat ini membentuk Tim Integritas Akademik untuk mengusut dugaan kasus pelanggaran akademik Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek: Kumba Digdowiseiso Masih Jadi Dosen di Unas

1 hari lalu

Kemendikbudristek: Kumba Digdowiseiso Masih Jadi Dosen di Unas

Kemendikbudristek menyebut Kumba Digdowiseiso masih berstatus sebagai dosen di Unas. Dia masih melakukan aktivitas seperti biasa.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Bendungan Ameroro Tingkatkan Suplai Air untuk Irigasi Pertanian

1 hari lalu

PUPR Sebut Bendungan Ameroro Tingkatkan Suplai Air untuk Irigasi Pertanian

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bendungan Ameroro di SUlawesi Utara tingkatkan suplai air lahan pertanian

Baca Selengkapnya