Puing Titan Ditemukan, Kenali Stockton Rush Pemilik OceanGate Expeditions

Jumat, 23 Juni 2023 11:47 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Harapan agar lima awak kapal selam wisata Titan ditemukan selamat setelah hilang kontak, tampak tinggal asa. Puing-puing Titan telah ditemukan di dasar Samudera Atlantik, beberapa ratus meter dari reruntuhan Titanic. Laksamana Muda Penjaga Pantai Amerika Serikat, John Mauger mengatakan, “Puing-puing konsisten dengan hilangnya ruang tekanan kapal selam.”

Titan, yang dioperasikan oleh OceanGate Expeditions dan berbasis di AS, kehilangan kontak dengan kapal permukaan pada Minggu, 17 Juni 2023 pagi saat mendekati bangkai kapal Titanic dalam penyelaman 3.800 meter. Kelima awak kapal selam yang nahas ini adalah CEO OceanGate, pemilik Titan, Stockton Rush, serta penumpang lainnya Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, Hamish Harding, dan Paul-Henri Nargeolet.

Mengutip linkedin, Stockton Rush belajar di Princeton University Jurusan Teknik Kedirgantaraan, Penerbangan dan Astronautika pada 1980 - 1984. Kemudian ia melanjutkan ke University of California, Berkeley, Haas School of Business dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) pada 1987 - 1989.

Pria berusia 61 tahun adalah cucu seorang pengusaha minyak dan gas. Ia memiliki lisensi pilot pada usia 19 tahun. Impian masa kecilnya untuk menjadi astronot sulit tercapai karena masalah penglihatan yang kurang baik.

Setelah kuliah, dia pindah ke Seattle untuk bekerja di McDonnell Douglas Corporation sebagai insinyur uji terbang pada program F-15. Pada 2004, mimpi sehubungan dengan angkasa berubah setelah Richard Branson meluncurkan pesawat komersial pertama. "Saya mendapat pencerahan bahwa ini sama sekali bukan yang ingin saya lakukan," kata Rush kepada saat itu. Ia tidak ingin pergi ke luar angkasa sebagai turis, melainkan ingin menjelajah.

Advertising
Advertising

Rush mendirikan OceanGate pada tahun 2009, dengan misi meningkatkan akses ke laut dalam melalui inovasi. Sebagai CEO, Rush mengawasi strategi keuangan dan teknik perusahaan yang berbasis di Everett, Washington, dan memberikan visi untuk pengembangan kapal selam berawak.

OceanGate saat ini mengoperasikan tiga kapal selam untuk melakukan penelitian, produksi film, dan perjalanan eksplorasi, termasuk tur situs Titanic lebih dari 13 ribu kaki di bawah permukaan laut. Kursi di misi delapan hari itu berharga $250.000 per orang.

Rush sangat percaya bahwa di lautlah tempat yang menawarkan manusia kesempatan terbaik untuk bertahan hidup ketika permukaan bumi menjadi tidak dapat dihuni. “Masa depan umat manusia ada di bawah air, bukan di Mars,” katanya.

Dalam berbagai kesempatan wawancara, ia bermimpi punya pangkalan di bawah air. Dalam angan-angannya, jika manusia merusak planet ini, kapal kehidupan terbaik bagi umat manusia adalah di bawah air.

Ia menginginkan pergi ke bawah air melampaui kedalaman scuba diving dengan cara mengubah cara orang berhubungan dengan laut. Rush telah berbicara beberapa kali selama bertahun-tahun tentang kemungkinan komersial dan ilmiah yang belum dieksploitasi dari perairan bumi, yang sebagian besar masih belum dijelajahi.

Rush memulai dengan membuat kapal selam mini pada tahun 2006 menggunakan suku cadang dan cetak biru dari pensiunan komandan Angkatan Laut AS. Pada tahun 2009, dia telah mendaftarkan OceanGate dan mulai memperoleh kapal.

Perusahaan membeli Antipodes submersible, dua kendaraan robot, dan kapal pendukung dan peralatan, bersama dengan submersible kedua pada tahun 2012, menurut situs webnya. Itu menjadi prototipe untuk Titan, kapal yang kini hilang di Atlantik.

Rush sendiri yang pertama kali menguji Titan dalam perjalanan berawak di kedalaman yang luar biasa. Setelah beberapa penyelaman yang semakin dalam, Rush membawa Titan sedalam 13.000 kaki pada Desember 2018, sebuah pengalaman yang digambarkan sebagai seperti berada di Starship Enterprise.

Baca juga: Daftar Miliarder Penumpang Kapal Selam "Titan" Wisata Titanic

Keamanan dan keselamatan diabaikan?

Urusan keamanan ini memang sudah muncul dan dipertanyakan akibat impian Rush dianggap melanggar regulasi. Rush sering berkomentar tentang keseimbangan antara risiko, inovasi, dan keselamatan dalam pekerjaannya. Misalnya, dia pernah menyesalkan efek mengerikan yang ditimbulkan oleh regulasi kapal penumpang pada inovasi, dengan mengatakan bahwa lapangan sangat aman karena regulasi.

Pada tahun 2018, David Lochridge, sebagai mantan direktur operasi kelautan OceanGate pernah melakukan gugatan yang menyoroti kekhawatiran tentang kontrol kualitas dan keselamatan.

Ada juga sebuah posting blog perusahaan tahun 2019 yang mengatakan adanya keinginan untuk inovasi cepat adalah inti dari keputusan OceanGate untuk tidak mengklasifikasikan kapalnya, yang merupakan proses peraturan standar. Dan, dalam podcast November 2022 lalu, dia memuji manfaat mengambil risiko dalam hidup kepada reporter CBS David Pogue, dengan mengatakan bahwa, "Pada titik tertentu, keamanan hanyalah pemborosan murni."

Kini, Titan sudah menjadi puing, OceanGate membuat pernyataan bahwa awak yang menjadi korban memiliki semangat petualang dan hasrat mendalam untuk menjelajahi dan melindungi lautan dunia. “Hati kami bersama kelima jiwa ini.”

Pilihan Editor: Ini Spesifikasi Titan, Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

8 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

9 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

10 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

11 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

1 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

2 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

2 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya