Reaksi Aktivis Lingkungan Soal Kebijakan Pengurangan Buangan Sampah Kota Bandung

Senin, 14 Agustus 2023 19:04 WIB

Warga bersama relawan dan petugas mengangkat sampah dari Sungai Cikeruh di Kampung Rancabango, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 26 Juli 2023. Pembersihan Sungai Cikeruh yang dipenuhi sampah dilakukan setelah komunitas Pandawara menggagas kolaborasi pembersihan sampah Sungai Cikeruh di media sosial. Operasi pengangkatan sampah ini juga melibatkan instansi-instansi terkait dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurangan buangan sampah dari wilayah Bandung Raya ke Tempat Pembuangan Akhir atau TPA di Sarimukti mulai berlaku Senin, 14 Agustus 2023. Kalangan aktivis lingkungan menyoroti upaya pemerintah Kota Bandung sebagai pengirim sampah terbanyak untuk mengurangi limbah.

“Komitmen pengurangan itu yang diharapkan. Pengurangan buangan 10 rit per bulan itu hanya senilai 50 ton per hari, padahal sampah yang harus dikurangi jauh lebih banyak,” kata David Sutasurya, Koordinator Forum Bandung Juara Bebas Sampah, Senin, 14 Agustus 2023.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat membatasi pembuangan sampah dari Kota dan Kabupaten Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat mulai 14 Agustus 2023. Pembatasan itu terkait permasalahan timbunan sampah di TPA Sarimukti yang melebihi kapasitas, kinerja Instalasi Pengolahan Air Lindi dan pencemaran ke Sungai Ciganas dan Sungai Cipanauan. Pembuangan sampah dikembalikan ke perjanjian semula pada 2016.

Kota Bandung yang paling banyak yaitu 868 ton dengan 201 ritasi per hari. Sementara timbulan sampahnya kini bisa mencapai 1.594,18 ton per hari, atau hampir dua kali lipat dari kuota 868 ton per hari.

Sementara menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Dudy Prayudi, jumlah sampah harian yang diangkut ke TPA Sarimukti sebanyak 1.300 ton dengan 259 ritasi buangan. Selama lima bulan ke depan pembuangan dikurangi 10 rit per hari mulai akhir Agustus.

Advertising
Advertising

”Sambil kami berproses mengurangi sampah di daerah kota,” katanya pekan lalu. Upaya lain membuat tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang akan dibangun Kementerian Pekerjaan Umum tahun ini di Nyengseret, Taman Tegalega, dan bekas TPA Cicabe.

Menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel, hasil pengolahan sampahnya menjadi bahan bakar pengganti batu bara yang akan dikirimkan ke pabrik tekstil dan semen. Kementerian akan membiayai operasional pengolahan itu selama 10 bulan. “Kalau ini bisa beroperasi, minimal kita bisa mengurangi 100 ton sampah,” katanya.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi Jawa Barat Meiki W. Paendong menyambut baik rencana pengurangan sampah di Kota Bandung. Namun begitu dia menyayangkan beberapa rencana cara pengurangan sampah yang dinilai tidak ramah lingkungan, seperti RDF dan tungku bakar. “RDF memberi dampak pada lingkungan karena menghasilkan partikulat pencemar ke udara,” ujarnya Senin, 14 Agustus 2023.

Menurutnya metode RDF itu mengolah hasil akhir sampah yang dikeringkan lalu dicacah dan dibentuk menjadi pelet untuk dipakai sebagai pengganti atau campuran batu bara di pabrik semen atau memanaskan boiler.

Baca juga: Banyak Kampus Bikin Fakultas Kedokteran, Bagaimana Rencana ITB?

Pembakaran RDF memperparah laju perubahan iklim

Pembakaran RDF dinilai tidak hanya mencemari udara tapi juga menghasilkan lepasan emisi yang memperparah laju perubahan iklim.”Niat mengurangi emisi dari bahan bakar batu bara tapi malah menambahnya dari membakar sampah atau RDF itu sendiri,” ujar Meiki.

David Sutasurya mengatakan, teknologi RDF didorong oleh pemerintah pusat tanpa kajian yang mendalam dan berjangka panjang. “Jadi sangat disayangkan bila Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung justru mempromosikan teknologi yang mencemari lingkungan,” kata pendiri sekaligus Direktur Eksekutif YPBB atau Yaksa Pelestari Bumi Berkelanjutan itu.

Dia mempertanyakan koordinasi antara Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan perihal pengelolaan sampah dan cara pengurangan sampah yang menimbulkan polusi.

Menurutnya sampah organik Kota Bandung diperkirakan total mencapai 900 ton per hari. Selain itu berbagai studi sudah menunjukkan bahwa 40 persen atau lebih sampah kota Bandung adalah limbah makanan yang itu tidak cocok untuk dibuat RDF. “Dan kalau pun masuk ke fasiltias RDF akan membebani proses yang akan membuat proses produksi menjadi mahal,” ujarnya.

Pilihan Editor: Jejak Pendidikan dan Karier Yenny Wahid, Putri Gus Dur Jebolan Harvard yang Siap Jadi Cawapres

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

9 jam lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

3 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

4 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

4 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.

Baca Selengkapnya

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

8 hari lalu

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

9 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

9 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

12 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

13 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya