Jakarta Hujan Sore hingga Malam, Tapi Polusi Udara Masih Tinggi, Mengapa?

Senin, 28 Agustus 2023 09:41 WIB

Potret kemacetan setelah diguyur hujan di JL. K.H Mas Masyur pasar Tanah Abang Jakarta Pusat, 2 Maret 2023. Kemacetan terjadi akibat yang tak kunjung berhenti dan banyak pedagang berlawanan arah menuju pasar Tanah Abang. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang membasahi Jakarta dan sekitarnya pada Minggu, 27 Agustus 2023, dari sore hingga malam hari ternyata belum berpengaruh pada pengurangan polusi udara kota ini. Dua aplikasi pemantau polusi udara menyebutkan Jakarta dan sekitarnya masih berada pada kategori tidak sehat pada Senin, 28 Agustus 2023, hari ini.

IQAir menyebutkan, posisi Jakarta berada di nomor 4 dan berada di kategori tidak sehat pada kota-kota besar dunia. Berikut urutannya: Dubai (Uni Emirat Arab), Lahore (Pakistan), Kampala (Uganda) dan Jakarta. “Hindari berolahraga di luar ruang dan gunakan masker,” demikian saran aplikasi tersebut.

Kota-kota lain di Indonesia juga dalam kondisi tidak sehat. Pada kategori ini, yang berada di puncak adalah Depok dengan PM 2,5 sebesar 107 µg/m3, Serang (75,1 µg/m3), Tangerang (64,2 µg/m3), Tangerang Selatan (61 µg/m3), Bekasi (59,2 µg/m3), Surabaya (59 µg/m3) dan Jakarta (58,2 µg/m3).

Kategori tidak sehat bagi sekelompok orang yang sensitif terjadi di Pontianak (44,2 µg/m3), Denpasar (39,8 µg/m3) dan Semarang (38,7 µg/m3). Adapun kategori sedang/moderate adalah Bogor (32,8 µg/m3), Yogyakarta (23,7 µg/m3) dan Makassar (18,9 µg/m3).

Aplikasi Nafas juga menunjukkan wilayah Jabodetabek juga mendominasi urutan 10 teratas dalam polusi. Selain itu, seluruhnya berada di kategori tidak sehat.

Advertising
Advertising

Baca juga: Jokowi Resmikan LRT Jabodebek, Sri Mulyani: Bisa Kurangi Penggunaan Mobil Pribadi dan Tekan Polusi

Berikut ini urutannya

-Tarumajaya (Bekasi), PM 2,5 sebesar 91 µg/m3

-Mekarsari (Bekasi) - 85 µg/m3

-Punggul (Sidoarjo) - 83 µg/m3

-Cipenjo (Bogor) - 78 µg/m3

-Tambun Selatan (Bekasi) - 77 µg/m3

-Panunggangan Utara (Tangerang) - 77 µg/m3

-Serpong (Tangerang Selatan) - 75 µg/m3

-Lengkong Kulon (Tangerang) - 72 µg/m3

-Driyorejo (Gresik) - 71 µg/m3

-Tambakrejo (Sidoarjo) - 65 µg/m3


PM2.5 adalah partikel padat polusi udara berukuran kurang dari 2,5 mikrometer atau 36x lebih kecil dari diameter sebutir pasir. Berdasarkan standar WHO, pengukuran dalam satuan µg/m3.

Kategori aman berada pada rentang 0 - 12 µg/m3, moderat (12.1 - 35.4 µg/m3), tidak sehat untuk kelompok sensitif (35.5 - 55.4 µg/m3), tidak sehat (55.5 - 150.4 µg/m3), sangat tidak sehat (150.5 - 250.4 µg/m3) dan beracun (>250.4 µg/m3).

Pilihan Editor: Terjadi Hujan di Jakarta Tengah Malam, Ini Analisis Peneliti BRIN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

1 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

3 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

4 hari lalu

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

Berikut beberapa tips menjaga rambut agar tebal dan sehat secara alami.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

11 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

12 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

13 hari lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

13 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

13 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

14 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya