Jepang Ingin Beli Tomahawk, Mengenali Jenis Rudal Jelajah Ini

Reporter

Khumar Mahendra

Editor

Bram Setiawan

Jumat, 6 Oktober 2023 18:13 WIB

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara mengatakan ingin membeli rudal jelajah Tomahawk dari Amerika Serikat lebih cepat dari rencana semula. Itu sebagai respons atas meningkatnya tantangan keamanan di Asia. Kihara menyampaikan pernyataan itu dalam pertemuan tatap muka pertamanya dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Washington pada Rabu, 4 Oktober 2023

Apa Itu Rudal Tomahawk?

Tomahawk adalah rudal jelajah tanpa awak buatan Amerika Serikat. Tomahawk digunakan untuk menyerang sasaran jarak jauh dengan hulu ledak sebesar 450 kilogram. Dikutip dari Britannica, rudal Tomahawk memiliki panjang 5,6 meter dan berat 1.500 kilogram. Rudal ini melaju dengan kecepatan 885 kilometer per jam dengan jangkauan tembak 2.400 kilometer.

Advertising
Advertising

Tomahawk menggunakan sistem navigasi Terrain Contour Matching dan sistem pemetaan Digital Scene Matching Area Correlation. Sistem ini berfungsi untuk mencocokkan data penentuan posisi target. Rudal Tomahawk pertama kali dioperasikan pada 1983. Dikembangkan oleh General Dynamics, kemudian dilanjutkan oleh Raytheon.

Saat ini, rudal jelajah Tomahawk memiliki berbagai varian. Misalnya BGM-109A dengan hulu ledak thermonuclear, UGM-109B rudal antikapal, BGM-109C hulu ledak konvensional, BGM-109D hulu ledak bom tabur. Dikutip dari situs web RTX, rudal Tomahawk juga memiliki Versi Block IV Tactical Tomahawk yang bisa berpindah target saat terbang.

Selanjutnya, ada Blok V dengan daya tahan pakai hingga 15 tahun. Blok V: TACTOM dengan modernisasi navigasi dan komunikasi dan Blok Va: Blok V menyerang sasaran bergerak di laut. Lalu Blokir Vb: Blok V dengan hulu ledak multi-efek gabungan yang dapat mencapai sasaran darat yang lebih beragam.

Rudal Tomahawk mulai digunakan selama Perang Teluk Persia pada 1991. Pernah pula dipakai pada 16 Desember 1998 dalam operasi Desert Fox di Irak.

Rudal Tomahawk pernah digunakan pada 2014. Pentagon menembakkan 47 Tomahawk untuk menyerang milisi Khorasan yang masuk ke Suriah. Pada 2016, Tomahawk ditembakkan dari Laut Merah, Yaman setelah Houthi melepaskan rudal-rudalnya ke kapal Amerika Serikat.

Pada 2017, rudal Tomahawk ditembakkan ke pangkalan angkatan udara Suriah, Sahyar. Penyerangan itu menghancurkan pesawat tempur Suriah yang dituding membawa gas kimia beracun untuk dijatuhkan di Idlib.

Pilihan Editor: Tantangan Keamanan di Asia Meningkat, Jepang Borong Rudal Tomahawk Lebih Cepat

Berita terkait

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

6 jam lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

10 jam lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

10 jam lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

1 hari lalu

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani pertukaran nota pinjaman sekitar Rp14,5 triliun untuk proyek MRT Jalur Timur-Barat.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

2 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Jepang dan Kementerian Luar Negeri menandatangani pertukaran nota atau E/N senilai Rp14 triliun untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

2 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

2 hari lalu

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

Grup idol ILLIT sedang naik daun setelah merilis debut pertama mereka lewat lagu berjudul Magnetic. Membernya tak semua asal Korea Selatan.

Baca Selengkapnya