Google, Facebook & Big Tech Lain Dipaksa Tak Sembarangan Pasang Iklan Politik

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 8 November 2023 07:09 WIB

Logo baru Facebook yang dicetak 3D terlihat di depan logo Google yang ditampilkan dalam ilustrasi ini yang diambil pada 2 November 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Google dan Meta yang memiliki Instagram dan Faceebook akan menghadapi aturan baru Uni Eropa yang secara jelas memberi label pada iklan politik di platform mereka. Di sana akan ada keterangan siapa yang membayar iklan tersebut dan berapa biayanya, serta pemilu mana yang menjadi targetnya pada menjelang pemungutan suara tahun depan.

Mengutip Reuters, Rabu, 8 November 2023, aturan periklanan politik baru, yang disetujui oleh negara-negara UE dan anggota Parlemen Eropa pada Senin malam, akan memaksa grup media sosial seperti Google Alphabet (GOOGL.O), Meta Platforms menjadi lebih transparan dan akuntabel.

Pelanggaran terhadap UE baru dapat dihukum dengan denda hingga 6% dari omset tahunan penyedia iklan.

Aturan tersebut akan melarang entitas negara ketiga untuk mensponsori iklan politik di UE dalam tiga bulan sebelum pemilu atau referendum dan mencakup larangan terhadap iklan yang menampilkan profil orang berdasarkan etnis, agama, atau orientasi seksual.

“Peraturan baru ini akan mempersulit aktor asing untuk menyebarkan disinformasi dan ikut campur dalam proses kebebasan dan demokrasi,” kata anggota parlemen MEP Sandro Gozi, yang memimpin proses tersebut di Parlemen Eropa, dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

Negara-negara UE dan anggota parlemen UE mencapai kesepakatan setelah membahas rincian rancangan peraturan tersebut, yang diusulkan tahun lalu oleh Komisi Eropa.

Semua iklan politik online akan tersedia di gudang iklan online.

“Kami juga mengamankan lingkungan yang mendukung kampanye transnasional menjelang pemilu Parlemen Eropa berikutnya,” kata Gozi.

Parlemen Eropa akan menyelenggarakan pemilu pada bulan Juni tahun depan, dan banyak pihak yang khawatir akan disinformasi dan campur tangan asing menjelang pemilu.

Aturan blok ini akan berlaku 18 bulan setelah diberlakukan, yang diharapkan berlaku pada tahun 2025.

Sampai saat itu tiba, langkah-langkah yang mengatur penyediaan iklan politik lintas batas negara yang non-diskriminatif – termasuk untuk partai politik dan kelompok politik Eropa – sudah akan diterapkan pada pemilihan Parlemen Eropa pada tahun 2024.

Pilihan Editor: Pembatasan X oleh Elon Musk Merugikan, Serangan Hamas & Israel Tak Bisa Diurai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Google Rilis Fitur Find My Device Terbaru, Ponsel Android Hilang Semakin Mudah Ditemukan

3 jam lalu

Google Rilis Fitur Find My Device Terbaru, Ponsel Android Hilang Semakin Mudah Ditemukan

Google mengumumkan peningkatan fitur Find My Device untuk melacak perangkat Android. Diklaim lebih akurat dibanding sistem sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

10 jam lalu

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

Google tingkatkan pengalaman pencarian dengan AI generatif Gemini, menawarkan AI Overviews untuk jawaban cepat, perencanaan, dan pencarian dengan video.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengetahui Judul Lagu dengan Suara di Google

10 jam lalu

Begini Cara Mengetahui Judul Lagu dengan Suara di Google

Google mempunyai fitur canggih yang memungkinkan seseorang untuk mencari judul lagu hanya dengan suara. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

16 jam lalu

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

Google menebalkan fitur keamanan anti maling pada sistem android 10 dan 15. Ponsel yang dicuri semakin sulit dibobol.

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

19 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

5 Aplikasi Edit Foto di HP Android dan iPhone, Hasilnya Estetik

22 jam lalu

5 Aplikasi Edit Foto di HP Android dan iPhone, Hasilnya Estetik

Ada banyak aplikasi edit foto di HP Android dan iPhone yang bisa Anda coba agar tampilan foto jadi lebih estetik. Aplikasi ini bisa digunakan gratis.

Baca Selengkapnya

Muncul Tulisan 'This Story is Unavailable' di Instagram, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

Muncul Tulisan 'This Story is Unavailable' di Instagram, Ini Penyebabnya

Sering muncul tulisan 'this story is unavailable' di Instagram? Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti story sudah kadaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

1 hari lalu

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

Aplikasi Sora OpenAI dituding melanggar hak cipta dan mendapatkan referensi dari YouTube. Google akan mengusut masalah ini.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

1 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

1 hari lalu

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

Disebut-sebut, Apple kerja sama dengan OpenAI dan Google dipicu upayanya untuk ekspansi ke ranah teknologi AI.

Baca Selengkapnya