Kisah Khadijah, Guru yang Menembus Hutan Pegunungan Meratus Demi Mengajar

Selasa, 28 November 2023 19:09 WIB

Khadijah beristirahat di tengah perjalanannya saat menuju SD Negeri Juhu di pedalaman Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Senin (27/11/2023). ANTARA/HO-Khadijah.

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 23 tahun Khadijah menembus Pegunungan Meratus untuk menyiapkan generasi penerus bangsa lewat pendidikan. Sebuah desa kecil bernama Desa Juhu adalah tempat Khadijah mengabdi sebagai guru.

Desa itu terletak di lereng Gunung Besar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Di pelosok desa ini, berdiri sebuah sekolah kecil yang menjadi tempat bagi anak-anak setempat menimba ilmu, yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Juhu, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Langkah kaki Khadijah dimulai dari Desa Kiyu, desa terakhir yang dapat diakses menggunakan kendaraan bermotor. Khadijah berangkat menuju SD Negeri Juhu bersama dua orang saudaranya dan satu warga Kiyu pembawa logistik. Ia menggendong tas berisi buku pelajaran dan pakaian ganti yang disusunnya rapi.

Bermacam medan rela ia lalui. Tanjakan dan turunan yang curam, hingga akar pohon yang menjulang di jalur tanah berbatu adalah hal yang biasa ia temui. Di tengah perjalanan, tak jarang pula rintangan seperti lintah-lintah yang menempel di kaki hingga bertemu dengan hewan liar.

Hal tersebut kerap menjadi salah satu penghambat langkahnya melintasi kawasan hutan hujan tropis Pegunungan Meratus. Namun, semua itu sirna oleh keyakinan Khadijah bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan anak-anak desa dari belenggu kemiskinan.

Advertising
Advertising

Pengabdian di desa terpencil itu bukan baru saja dilakoni Khadijah. Perempuan berusia 53 tahun itu telah memulai perjalanannya sebagai pionir pendidikan di Desa Juhu pada 2001.

Kala itu, desa tersebut belum punya akses pendidikan yang layak. Ia pun terpanggil dan tergerak untuk membawa sinar pendidikan ke desa itu. Ia punya niat mulia, membantu anak-anak setempat agar mendapatkan ilmu pengetahuan yang memadai.

Perjuangannya tidaklah mudah. Saat itu, fasilitas di sekolah belum ada. Tak kehilangan akal, perempuan keturunan suku Dayak ini bersama kepala desa atau pembakal setempat menemui bupati dan meminta pertolongan ke Kota Barabai, yakni Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Usai pertemuan itu, secercah harapan muncul. Dengan penuh semangat, Khadijah bersama masyarakat mencari anak-anak untuk dididik. Tak hanya dari Desa Juhu, bahkan mereka pergi ke desa-desa lainnya. Di samping itu, ia masih harus berjuang untuk meyakinkan masyarakat pedalaman Pegunungan Meratus akan pentingnya pendidikan.

Khadijah bersama dengan pembakal desa mendatangi setiap upacara adat di seluruh balai desa. Ia meyakinkan masyarakat khususnya orang tua, hingga akhirnya terkumpul sebanyak 90 murid kala itu. Khadijah membawa kabar baik itu kembali ke bupati. Ia melaporkan setiap kegiatannya bersama pembakal.

Berdirinya SDN Juhu

Pada 17 Mei 2001, sekolah yang sebelumnya bernama Sekolah Dasar Kelas Kecil Abdurrahman Wahid itu pun berganti menjadi Sekolah Dasar Negeri Juhu. Pembangunan sekolah tersebut dibantu oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan Marzuki Usman.

Saat pertama mengajar, rata-rata usia murid di sekolah itu lebih dari 10 tahun. Khadijah mengungkapkan, persyaratan utama saat itu adalah yang terpenting anak-anak mau sekolah.

"Sangat bersyukur mendapatkan murid-murid itu dan sekarang sudah ada menjadi guru seperti saya dan mengabdikan diri di SD ini juga,” kata Khadijah, dikutip dari Antara pada Selasa, 28 November 2023.

Empat tahun berjalan, Khadijah telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil lewat pengangkatan pada 2005. Kini, ia menjadi Plt Kepala SDN Juhu.

Khadijah berpesan kepada guru muda agar tidak mengeluh bila ditempatkan mengajar di pedalaman. Baik guru kontrak maupun guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

"Apabila dari kota ditempatkan di pedalaman, ilmu yang didapat itu harus disampaikan. Masyarakat di pedalaman perlu dibuka wawasannya. Dari siapa lagi, kalau tidak dari guru, demi mencerdaskan anak-anak bangsa,” kata dia.

ANTARA

Pilihan Editor: Kisah Kuswanto Si Manusia Pohon, Guru Penggerak dari Sigi yang Dihadiahi Sepeda oleh Jokowi

Berita terkait

Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

3 jam lalu

Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

Dirjen GTK Nunuk Suryani berharap, semua akan menjadi guru profesional yang sudah tidak lagi pusing memikirkan kesejahteraan dengan fokus pada peningkatan kompetensi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PSN Dipercepat, KLHK Siap Korbankan 73 Ribu Hektare Kawasan Hutan

1 hari lalu

Jokowi Minta PSN Dipercepat, KLHK Siap Korbankan 73 Ribu Hektare Kawasan Hutan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) siapkan 73 ribu hektar kawasan hutan untuk proyek strategis nasional (PSN). Jokowi minta dipercepat.

Baca Selengkapnya

Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

6 hari lalu

Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

Giliran mantan Camat Harian Waston Simbolon menjadi tersangka kasus mengubah hutan menjadi permukiman bagi perambah.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

7 hari lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

8 hari lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

13 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

15 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

15 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

15 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

15 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya