Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Kena Mycoplasma Pneumoniae

Kamis, 7 Desember 2023 06:44 WIB

Siswa SD Negeri 3 Sanur menunjukkan botol berisi kumpulan sampah putung rokok saat rangkaian acara Gerakan Bersama Anak Anti Asap Rokok (GEBRAAAK) di kawasan Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, Jumat 19 Mei 2023. Kegiatan yang digelar oleh Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar tersebut mengusung tema "Denpasar Bukan Asbak" yang dilatarbelakangi oleh tingginya angka perokok usia anak sekaligus memperingati Hari Tanpa Tembakau pada 31 Mei 2023 mendatang. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Nastiti Kaswandani menyebut penyebaran Mycoplasma Pneumoniae berisiko kepada anak di usia sekolah. Rata-rata umurnya diperkirakan pada rentang 6 hingga 12 tahun.

Selain rentan terhadap anak di usia sekolah, Mycoplasma Pneumoniae juga turut berpotensi mengenai anak-anak yang punya riwayat penyakit pernafasan.

Kondisi penyakit pernafasan di usia anak dipicu oleh banyak faktor penyebabnya. Salah satunya pola hidup yang tidak sehat dan lingkungan yang bersinggungan langsung dengan asap rokok.

"Stop merokok, anak yang hidup dengan lingkungan perokok akan meningkatkan risiko gangguan pernafasan dibandingkan anak yang tidak tinggal di lingkungan perokok," kata Nastiti saat konferensi pers via daring, membahas Mycoplasma Pneumoniae yang lagi ramai diperbincangkan, Rabu, 6 Desember 2023.

Aktivitas merokok sangat berpotensi menyebabkan gangguan saluran pernafasan. Penyakit jenis membuat pengidapnya rentan terinfeksi virus atau bakteri. Misalnya ISPA, Covid-19, Mycoplasma Pneumoniae dan influenza.

Advertising
Advertising

Infeksi bakteri Mycoplasma Pneumoniae bisa dikurangi jika imunitas tubuh dalam kondisi prima dan saluran pernafasan aman. Supaya bakteri ini bisa hilang dan tidak bertahan lama di dalam tubuh.

Walau Mycoplasma Pneumoniae tidak mematikan seperti covid-19, tapi risikonya tetap harus diwaspadai supaya tidak menyebar terlalu banyak. Menurut Nastiti, langkah yang bisa dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat.

Mycoplasma Pneumoniae juga bukan hal baru di dunia. Bakteri jenis ini telah lama ditemukan bahkan hasil riset menyebut sudah ada sejak 1930. Akibat risikonya yang tidak terlalu berdampak serius, maka bakteri jenis ini tidak terlalu menjadi perhatian.

"Obatnya pun juga banyak di Indonesia, sudah ada sejak dulu. Tapi tetap harus digunakan dengan resep dokter, jangan asal pakai obat sembarangan untuk Mycoplasma Pneumoniae," tutur Nistiti.

Selain berada di lingkungan perokok, Mycoplasma Pneumoniae juga bisa dikurangi penyebarannya dengan cara tidak beraktivitas di keramaian jika sedang sakit. Nastiti berharap, jika ada anak-anak yang sakit seharusnya disuruh istirahat di rumah. Supaya tidak menularkan penyakitnya.

"Jadi pesan untuk masyarakat jangan panik, kita harus kembalikan pola hidup sehat dan dilengkapi dengan imunisasi yang rutin. Aktivitas di luar ruangan saat sakit juga harus dihindari," ucap Nastiti.

Pilihan Editor: Ketahui 4 Kategori Beasiswa LPDP untuk Biayai Studi S2 dan S3

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

6 jam lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

2 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

6 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

7 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

12 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

14 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya