Vaksin Booster Potensial Tangkal Kematian akibat Varian JN.1 hingga 50 Persen

Rabu, 13 Desember 2023 12:56 WIB

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman. ANTARA/HO-Dicky Budiman

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan vaksin booster cukup efektif untuk menghadapi varian JN.1 Covid-19 yang kini sedang melonjak di beberapa negara. JN.1 merupakan turunan dari varian BA.2.68 omicron yang pernah muncul di Agustus 2023 lalu.

Vaksinasi untuk menangkal penyebaran JN.1 juga tidak bisa memakai sembarang vaksin. Dicky menilai bahwa vaksin booster untuk omicron bisa digunakan dan efektif mencegah risiko kematian jika terinfeksi.

"Sebetulnya yang paling efektif itu booster yang dikeluarkan untuk omicron, kalau tidak ada bisa pakai vaksin seperti indovac saja," kata Dicky saat dihubungi Tempo, Rabu 13 Desember 2023.

Dicky menerangkan, JN.1 merupakan varian baru dari Covid-19, hasil riset yang dimilikinya mengatakan kalau varian ini mudah bermutasi dan mampu menembus imunitas tubuh. Sebab itu, ia tidak bisa memastikan 100 persen kalau booster adalah solusi dan menjamin seseorang untuk tidak terinfeksi.

"Booster tidak menjamin seseorang untuk tidak terinfeksi, jadi kemungkinan terinfeksi masih ada setelah divaksin. Walau begitu, vaksinasi bisa mengurangi keparahan dan fatalitasnya sebesar 50 persen," kata Dicky.

Advertising
Advertising

Berdasarkan perkembangan kasus Covid-19 di pekan terakhir, menurut Dicky, pemerintah harus segera menekan penyebarannya dengan meningkatkan vaksinasi booster dan primer kepada anak. Tujuannya untuk melindungi dari keparahan dan potensi jangka panjang. "Tapi pemerintah menyiapkannya dengan gratis juga," ujar Dicky.

Dicky menemukan hal yang baru dari JN.1 ini, sebab mutasi terus terjadi pada varian tersebut.. Karakter JN.1 juga unik dalam konteks re-infeksi dan koinfeksi. Fakta tersebut ditemukannya ketika berdiskusi dengan peneliti yang ada di Eropa dan Amerika. Melihat kondisi itu pula Dicky merasa Indonesia tertinggal jauh, khususnya dalam penanganan Covid-19.

"Kita punya keterbatasan dalam mendeteksi dan sering kali terlambat, sedangkan di berbagai belahan dunia sudah menjadi perhatian, siap tiap varian ini akan sampai di Indonesia juga. Atau sudah sampai tapi belum mampu dideteksi," kata Dicky.

Lebih lanjut, Dicky menilai masyarakat di negara maju sangat proaktif untuk menangkal penyebaran Covid-19. Sebab itu di wilayah Eropa dan Amerika terpantau ada peningkatan angka rawat inap di rumah sakit akibat Covid-19 ini, sementara di Indonesia masih sedikit ditemukan.

"Bukan berarti di Indonesia tidak terjadi (peningkatan kasus), hanya saja masyarakat kita kan memang budayanya jarang ke rumah sakit. Sehingga banyak yang mengobati sendiri dan ini yang harus diwaspadai," ucap Dicky yang kini sedang berada di Italia.

Fenomena peningkatan Covid-19 saat ini menurut Dicky bukan hal yang bisa diabaikan. Pemerintah dan masyarakat mesti serius untuk menangkal penyebarannya. Sebab, Covid-19 yang kini mulai menyebar disebut-sebut adalah varian baru yaitu JN.1.

Pilihan Editor: Ini Sanksi Bagi Penerima Beasiswa LPDP yang Tidak Pulang ke Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

18 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

20 jam lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

1 hari lalu

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

1 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

4 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

4 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

10 Hidden Gem Buat Pecinta Kuliner di Eropa, Jarang Dikunjungi Turis

5 hari lalu

10 Hidden Gem Buat Pecinta Kuliner di Eropa, Jarang Dikunjungi Turis

Penelitian baru-baru ini yang menemukan hidden gem bagi pecinta kuliner di beberapa destinasi liburan di Eropa.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya