TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di Indonesia pada hari ini, Jumat, 5 Januari 2023. Berdasarkan data BMKG, gelombang tinggi diprediksi mencapai empat meter di sejumlah perairan, terbanyak di wilayah timur Indonesia.

Gelombang tinggi disebabkan oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang bergerak dari Timur Laut menuju Timur dengan kecepatan berkisar 4 hingga 20 knot. Kecepatan angin ini terpantau di Laut Natuna Utara, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung dan Samudera Pasifik Utara Halmahera.

"Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang di sejumlah perairan di Indonesia," kata Bidang Hubungan Masyarakat Biro Hukum dan Organisasi BMKG, Yudith dikutip dari keterangannya. Masyarakat diminta untuk terus waspada ketika beraktivitas di pesisir pantai yang berpeluang terjadi gelombang tinggi.

Gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di perairan Indonesia, terbagi menjadi dua kategori, mulai dari peluang peningkatan 1,25 hingga 2,5 meter dan 2,5 hingga 4 meter. Berikut jabarannya:

Gelombang Tinggi 1,25 - 2,5 Meter

Berpotensi terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung dan Samudra Hindia Barat Sumatera.

Lalu juga berpotensi terjadi di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur, perairan selatan Bali - Sawu, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan dan Samudera Hindia Selatan Banten - NTT.

Selanjutnya di perairan selatan Kepulauan Anambas, perairan selatan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Subi - Serasan, Laut Natuna, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.

Gelombang Tinggi 2,5 - 4 Meter

Potensi gelombang tinggi hingga empat meter, hanya berpeluang terjadi di wilayah Laut Natuna Utara, perairan utara Anambas - Natuna.

Bahaya untuk Kapal Tongkang, Nelayan dan Ferry

Aturan pelayaran menyebutkan aktivitas kapal di perairan atau laut harus memastikan kecepatan angin dan gelombang tinggi, sebab tidak semua kapal mampu menahan laju dan kuatnya gelombang yang terjadi.

BMKG mengimbau kepada masyarakat yang hendak melaut dan menggunakan perahu nelayan untuk berhati-hati serta memperhatikan risiko. Sebab perahu nelayan hanya mampu menahan kecepatan angin di bawah 15 knot.

Tidak hanya perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal ferry juga diingatkan untuk selalu waspada akan risiko saat terjadi gelombang tinggi. Sebab kapal tongkang berbahaya jika melaut dalam kondisi gelombang yang mencapai 1.5 meter. Sementara kapal ferry berisiko bahaya saat melalui gelombang tinggi hingga 2.5 meter.

Pilihan Editor: Layanan Digital Terpadu Bakal Hadir di Indonesia, Bernama GovTech

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.