Longsor Terjang Tempat Wisata Air Cipondok Subang, Satu Tewas dan 140 Orang Mengungsi

Senin, 8 Januari 2024 11:41 WIB

Petugas di lokasi longsor tempat wisata air Cipondok di Desa Pasanggrahan, Kabupaten Subang. (Dok. BPBD)

TEMPO.CO, Jakarta - Tempat wisata air Cipondok di Desa Pasanggrahan Kabupaten Subang terdampak tanah longsor, Minggu, 7 Januari 2024. Seorang korban dilaporkan meninggal dunia dan 140 orang warga harus mengungsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Subang melaporkan bencana tanah longsor terjadi Minggu, 7 Januari 2024 pukul 17.30 WIB setelah terjadi hujan lebat. Akibat kejadian itu seorang warga kampung setempat, yaitu Oom, perempuan berusia 50 tahun meninggal dunia. Sementara dua orang lainnya menjalani perawatan di Puskesmas Kasomalang.

Tanah longsor menerjang sebuah warung kopi hingga ambruk dan tertimbun material longsor, kemudian juga menimbun kolam ikan dan pesawahan seluas 1 hektare. Sebanyak 140 warga lainnya harus mengungsi ke balai majelis taklim Bantar Panjang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Subang Udin Jazudin mengatakan petugas masih melakukan penanganan di lokasi. Hasil laporan visual yang diterima BPBD Kabupaten Subang, cakupan material longsor berupa lumpur terlihat masif dan menimbun beberapa bangunan. Area terdampak berada di lereng bukit yang di bawahnya terdapat persawahan.

Sementara itu, menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, kejadian tanah longsor itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dalam periode yang cukup lama mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Subang.

Advertising
Advertising

Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimalogi dan Geofisika (BMKG), menurutnya, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Subang dan sekitarnya hingga dua hari ke depan atau Selasa, 9 Januari 2024. “BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi risiko bencana,” ujarnya di laman BNPB.

Apabila terjadi hujan deras dalam periode lebih dari satu jam, masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai, lereng tebing, maupun di bawah bukit diimbau untuk mengevakuasi diri secara mandiri untuk sementara. Tim gabungan yang bertugas untuk penanganan darurat atas peristiwa longsor di Subang juga diimbau agar memperhatikan kondisi cuaca.

Jika masih terjadi hujan BNPB mengimbau petugas untuk menunda sementara waktu seluruh aktivitas pencarian dan pertolongan dalam proses penanganan darurat hingga kondisi dapat dipastikan aman.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

8 jam lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

8 jam lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

21 jam lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

1 hari lalu

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya bakal menindaklanjuti usulan penerapan uji kir.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

1 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

1 hari lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan

1 hari lalu

Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan

Kasus kecelakaan bus ilegal tidak bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

1 hari lalu

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

BNPB menyiapkan berbagai solusi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

1 hari lalu

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.

Baca Selengkapnya